Konten dari Pengguna

Simak Kata Nurdin Halid, Pertumbuhan Ekonomi Percuma Jika Hasilkan Kesenjangan

Kabar Wirabhuana
Kabar dari Bumi Sulawesi
3 Januari 2018 13:46 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Wirabhuana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Simak Kata Nurdin Halid, Pertumbuhan Ekonomi Percuma Jika Hasilkan Kesenjangan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Nurdin Halid, bakal cagub Sulsel dari Partai Golkar, sangat meresapi semangat pergantian tahun. Politisi Golkar yang berduet dengan Abdul Aziz Qahhar Muzakkar (AQM) ini memaknai pergantian tahun sebagai semangat untuk berbuat lebih positif demi kemaslahatan masyarakat Sulawesi Selatan.
ADVERTISEMENT
Ketua DPD I Golkar Sulsel ini juga mengatakan, pergantian tahun bermakna Sulsel Baru, gerakan yang digagas Nurdin Halid bersama lima partai pengusung, adalah gerakan untuk melawan kesenjangan yang dialami masyarakat Sulawesi Selatan.
“Kita jadikan tahun 2018 sebagai tahun pertarungan. Pertarungan yang dimaksud bukan kita melawan orang atau kelompok tertentu. Tetapi, kita bertarung melawan kemiskinan, melawan pengangguran, dan melawan kesenjangan,” jelas Ketua Harian DPP Golkar ini di Makassar, Selasa (2/1/2018).
Untuk mewujudkan gagasan Sulsel Baru tersebut, Nurdin Halid mengajak seluruh masyarakat Sulawesi Selatan untuk saling merangkul dan bergandengan tangan erat guna mewujudkan gagasan tersebut. Caranya adalah rakyat menyatukan suara untuk Sulsel Baru melalui pasangan NH-Aziz.
“Bertarung melawan kemiskinan, pengangguran dan kesenjangan artinya adalah seluruh masyarakat Sulsel harus bersatu mengantar dan memilih NH-Aziz menjadi pemimpin di Sulsel,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
NH, panggilan akrabnya, kembali menceritakan keputusannya secara tegas bahwa mengikuti kontestasi politik Pilgub Sulsel 2018 murni untuk membangun Sulawesi Selatan, kampung halaman yang selalu dia rindukan. Oleh karena itu, bersama Aziz, NH menyusun program Gerakan Membangun Kampung.
Program Gerakan Membangun Kampung berbasis pada tiga sektor utama, yaitu infrastruktur, ekonomi kerakyatan, dan kearifan lokal. Pembangunan infrastruktur bertujuan memeratakan pembangunan agar tidak hanya berpusat di kota besar seperti Makassar dan tentu saja untuk mengurangi kesenjangan.
“Pertumbuhan ekonomi tinggi itu percuma saja jika kesenjangan masih terjadi di kampung-kampung. Inilah alas an kami pulang ke kampong, murni untuk pengabdian,” tandas kandidat Gubernur Sulsel yang diusung partai Partai Golkar, Nasdem, PKPI, Hanura, dan PKB ini.
ADVERTISEMENT
Sumber: Bakubae.com