Ben Simmons Sewa Psikolog demi Tingkatkan Kemampuan Mencetak 3-Points

Gosip Atlet
olahraga bukan cuma soal analisis, tapi gosipnya juga penting!
Konten dari Pengguna
27 Juli 2020 16:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gosip Atlet tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pelatih Philadelphia 76ers, Brett Brown, menuntut pemainnya, Ben Simmons, untuk lebih berani melakukan lemparan tiga angka (3-points). Bagaimana respons Simmons? Ia kini rajin berkonsultasi dengan seorang psikolog.
ADVERTISEMENT
Apa hubungannya? Ternyata Simmons merespons tuntutan pelatihnya dengan serius. Selama ini ia merasa payah dalam mencetak angka melalui 3-points karena faktor kejiwaan.
Dalam 33 pertandingan terakhir yang ditempuhnya, Simmons telah mencoba dua tembakan 3-points. Yang dimaksud bukan dua tembakan per game, tapi total dua tembakan dalam 33 pertandingan!
Ini tentu saja catatan yang cukup buruk, apalagi bagi pebasket berposisi forward seperti Simmons. Seperti dilaporkan ESPN, Simmons kini setuju untuk bekerja dengan seorang psikolog olahraga.
"Saya tahu saat ini akan datang," kata Simmons. "Ini masalah apakah saya merasa nyaman melakukannya (tembakan dalam pertandingan basket). Saya sudah melakukan tembakan berkali-kali, saya yakin itu akan masuk. Itu sudah menjadi kebiasaan."
ADVERTISEMENT
“Namun, kondisinya berbeda dengan tembakan 3 angka (3-points), tidak pernah seperti itu. Beberapa orang juga sangat menekankan kegagalan saya dalam hal itu," ia melanjutkan. "Padahal biarkan saya fokus pada apa yang saya kuasai, seperti melakukan steal atau menyumbangkan assist."
sumber: instagram @bensimmons
Simmons benar: publik terlalu menekankan para kemampuannya melakukan tembakan jarak jauh. Padahal, ia adalah tipe pemain serba guna yang bisa bertugas di berbagai fungsi lain dalam tim.
Namun, 76ers tentu saja akan lebih baik jika Simmons setidaknya menyumbangkan 3-points yang cukup untuk membantu tim. HIngga saat ini, keengganannya untuk menembak jarak jauh sering membuat frustrasi rekan satu timnya.
Maka, pemuda berusia 24 tahun ini diharapkan bisa mengatasi mental block untuk lebih bisa mendulang 3-points. Seperti salah satu 3-points-nya yang berhasil di video ini:
ADVERTISEMENT