Cerita Eric Barber, Pebasket Difabel yang Pernah Kalahkan Michael Jordan

Gosip Atlet
olahraga bukan cuma soal analisis, tapi gosipnya juga penting!
Konten dari Pengguna
15 Juni 2020 13:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gosip Atlet tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Para pecinta basket masih terbuai nostalgia kehebatan Michael Jordan di dekade 1990-an melalui serial dokumenter 'The Last Dance'. Sang legenda memang menginspirasi banyak orang untuk berani mengejar impian.
ADVERTISEMENT
Salah seorang yang merasa hidupnya terinspirasi langsung oleh sosok Jordan adalah Eric Barber, pria difabel yang memilih menjadi atlet sebagai jalan hidupnya. Barber mengisahkan bahwa ada suatu kejadian khusus yang membuatnya tetap semangat berolahraga meskipun harus duduk di kursi roda sepanjang hidupnya.
Suatu hari di dekade 1980-an, Barber muda menulis sebuah surat pembaca ke sebuah acara televisi. Ia menulis bahwa dirinya bermimpi suatu saat bisa bermain basket satu lawan satu (one-on-one) melawan bintang Chicago Bulls, Michael Jordan.
Barber, yang masih berusia 16 tahun pada saat itu, tidak sepenuhnya serius ketika mengirim surat itu ke NBC Sports. Ternyata, keinginannya menjadi kenyataan.
Seperti dikisahkan dalam salah satu episode 'The Last Dance', Barber ingat dengan jelas hari itu ketika dia mengalahkan Jordan, salah satu pemain bola basket terhebat dalam sejarah, dalam sebuah duel one-on-one.
ADVERTISEMENT
Tentu saja, Jordan harus duduk di kursi roda selama bertanding melawan Barber. Meski belum pernah bertanding basket menggunakan kursi roda sepanjang hidupnya, Jordan sempat mengadakan perlawanan sebelum ditaklukkan oleh Barber. Skor akhir adalah 16-4 bagi Barber.
Momen tersebut tidak pernah dilupakan Barber seumur hidupnya. Bahkan, momen sederhana itu membantunya berani bermimpi tinggi sampai akhirnya menjadi seorang atlet profesional. Pada akhirnya, Barber mewakili Amerika Serikat di beberapa gelaran Paralympic Games (Olimpiade khusus kaum difabel). Ia sukses memenangkan dua medali perunggu dalam empat kali partisipasi (tahun 2000, 2004, 2008, 2012).
sumber: Instagram @paralympics
"Dia adalah Michael Jordan, bintang besar yang sedang naik daun dan saya memiliki kesempatan untuk berhadapan dengannya," kenang Barber. "Itu membantu mengembangkan diri saya secara pribadi."
ADVERTISEMENT
Barber sekarang berusia 40 tahun. Ia menutup karier Paralympic-nya di London 2012 dengan sukses memenangkan medali perunggu. Saat ini, ia masih bermain bola basket di level klub, sekaligus membimbing atlet yang lebih muda bekerja sama dengan University of Wisconsin-Madison.
Barber juga menyaksikan seluruh seri 'The Last Dance' dan menikmati seluruh momen nostalgia.
Tonton duel Barber dan Jordan di sini: