Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Dua Sisi Maria Sharapova: Berbisnis Permen tapi Imbau Penggemar Jauhi Donat
22 Mei 2020 16:56 WIB
Tulisan dari Gosip Atlet tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Maksud awalnya baik, mengajak para penggemarnya untuk menjaa kondisi tubuh dengan berolah raga dan mengurangi konsumsi makanan manis. Namun, Maria Sharapova justru mengundang perdebatan para pengikutnya di media sosial.
ADVERTISEMENT
Mantan petenis pemenang Grand Slam ini mengejutkan para penggemar dengan pensiun dari olahraga pada bulan Februari 2020. Sekarang ia sibuk mensosialisasikan perlunya berolahraga sendiri dengan pengawasan virtual pelatih fitness Tracy Anderson.
"Dengar, saya lebih suka makan sepanjang hari, tapi jangan lupa tubuh kita membutuhkan latihan tambahan untuk membakar asupan lemak tambahan dari roti dan donat!" kata Sharapova di Instagramnya.
Sharapova juga memamerkan kesibukannya berolahraga menggunakan sepeda statis. Ia juga mengambil kelas balet melalui layanan panggilan video Zoom dengan perusahaan Ballet Beautiful, yang terkenal sebagai langganan para model Victoria's Secret.
Petenis asal Rusia ini mengakhiri pesannya dengan tagar #donutstop . Meski demikian, beberapa komentar mempertanyakan kegiatannya yang bertentangan dengan bisnis sampingannya.
ADVERTISEMENT
Lihat latihannya di rumah lewat video ini:
Sharapova selama bertahun-tahun telah mempromosikan 'Sugarpova', merk cokelat dan permen premium yang dia miliki atas namanya. Merk ini merupakan hasil kerja sama berupa kesepakatan sponsor dengan beberapa produsen coklat dan permen.
Lebih dari 8,6 juta pengikutnya di Instagram telah membeli produk Sugarpova untuk Hari Ibu pada awal Mei 2020. Salah satu produk terlaris adalah permen dan permen karet bermerk 'Sharapova'.
Pada akhirnya, Sharapova tetap memperingatkan para penggemar tentang risiko mengonsumsi camilan berkalori tinggi sebagai bagian dari pesannya untuk senantiasa berolahraga.