Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Enes Kanter Ikut Picu Debat tentang Perubahan Fungsi Hagia Sophia Menjadi Masjid
11 Juli 2020 18:02 WIB
Tulisan dari Gosip Atlet tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di tengah-tengah persiapan kelanjutan kompetisi NBA yang bertempat di Disney World, Orlando, Florida, Enes Kanter masih sempat memancing diskusi panas di media sosial. Andalan Boston Celtics ini merespons isu global yang akhir-akhir ini menjadi berita utama di negaranya, Turki.
ADVERTISEMENT
Isu tersebut adalah rencana Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengubah fungsi bangunan bersejarah Hagia Sophia. Bangunan yang selama ini merupakan museum tersebut rencananya akan dialihfungsikan menjadi masjid.
Bangunan ini memang berperan besar di percaturan sejarah dunia. Hagia Sophia sempat mengalami alih fungsi beberapa kali dalam beberapa abad terakhir. Selain sebagai museum, bangunan yang terletak di Istanbul ini pernah menjadi gereja Kristen Ortodox dan masjid untuk umat Islam.
Kanter mengunggah di Instagram dan Twitternya sebuah pertanyaan, "What do you all think about Hagia Sophia being converted from a museum (church) into a mosque?" (Bagaimana pendapat Anda tentang Hagia Sophia beralih fungsi dari museum (gereja) menjadi sebuah masjid?
Jawaban warganet bervariasi, hampir seimbang antara yang setuju dan yang kontra. Contohnya akun @sammykhanjr menulis: "It has always been a Mosque since 1453 and remained a mosque until Ataturk decided to turn it in to a Museum." (Dulu memang bangunan itu masjid sejak 1453 sebelum Ataturk mengubahnya menjadi museum."
Namun, tak sedikit juga yang menganggap keputusan itu hanyalah manuver politik Presiden Erdogan. Ada juga yang lebih menginginkan bangunan tersebut tetap dibuka untuk agama berbeda.
ADVERTISEMENT
Kanter sendiri terkenal sebagai salah satu pihak yang melawan keras rezim presiden Erdogan, yang dituduhnya melakukan berbagai pelanggaran hak asasi manusia.
Kanter dan ayahnya memang telah lama disebut-sebut sebagai pendukung lawan politik Erdogan, Fethullah Gulen. Pada tahun 2017, Turki mencabut paspor bintang basket tersebut sehingga sampai sekarang ia tak bisa kembali ke kampung halamannya.