Pebasket NCAA, Teshaun Hightower, Ditangkap Polisi karena Kasus Pembunuhan

Gosip Atlet
olahraga bukan cuma soal analisis, tapi gosipnya juga penting!
Konten dari Pengguna
28 April 2020 7:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gosip Atlet tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Teshaun Hightower harus berurusan dengan polisi karena tersangkut kasus pembunuhan. Padahal, pebasket muda ini digadang-gadang sebagai salah satu talenta yang akan segera direkrut klub-klub profesional NBA.
ADVERTISEMENT
Hightower diamankan pihak kepolisian pada hari Sabtu, 25 April 2020, sebagai satu dari enam orang tersangka yang terlibat dalam kasus pembunuhan pada awal April 2020.
Anak muda berusia 22 tahun itu juga didakwa dengan tuduhan penganiayaan dan kepemilikan yang berhubungan dengan insiden penembakan pada tanggal 8 April di Stockbridge, Georgia.
Dalam laporan insiden yang dirilis kepolisian Henry County, penembakan tersebut terjadi di sebuah kompleks apartemen pada 8 April 2020. Korbannya adalah seorang pria berusia 24 tahun bernama Devante Anthony Long yang akhirnya meninggal di rumah sakit.
sumber: Instagram @alruckershow
Saudara Hightower, Jeffery, juga merupakan satu dari enam tersangka penembakan tersebut. Lima tersangka, termasuk Hightower bersaudara, sudah berada di balik jeruji. Sedangkan seorang tersangka lain masih belum ditangkap.
ADVERTISEMENT
Hal ini sangat disayangkan karena Hightower sedang menjadi pusat perhatian di kompetisi antaruniversitas, NCAA. Bermain untuk tim Tulane University, New Orleans, ia sudah mencetak rata-rata 15,9 poin dan 4,6 rebound per pertandingan.
Setelah mendengar berita penangkapan itu, pihak Tulane mengumumkan bahwa mereka sudah mengeluarkan nama Hightower dari tim basket mereka.
Hightower sebenarnya berkesempatan untuk ikut dalam NBA Draft pada 18 April 2020 lalu. Namun, pada saat itu ia memilih untuk mematangkan pengalamannya di kompetisi antar-universitas setidaknya setahun lagi.
Kini, mimpinya untuk bisa tampil di level NBA terancam musnah dan harus menghabiskan setidaknya beberapa bulan ke depan berurusan dengan pengadilan dan kemungkinan besar menjalani hukuman penjara.
ADVERTISEMENT