Materazzi Mengaku Tak Hina Ibunda Zidane pada Insiden Zidane Headbutt

Gosip Pemain Bola
sepak bola bukan cuma soal analisis, tapi gosipnya juga penting!
Konten dari Pengguna
4 Mei 2020 20:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gosip Pemain Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber foto: instagram
zoom-in-whitePerbesar
sumber foto: instagram
ADVERTISEMENT
Pada Piala Dunia 20o6, tim nasional Italia keluar sebagai juara dunia setelah mengalahkan Prancis di laga final melalui tendangan adu penalti setelah melewati 90 menit dengan skor sama kuat. 1-1.
ADVERTISEMENT
Sebuah pertanyaan terus mengambang, bagaimana jika seandainya Zinedine Zidane tak menanduk Marco Materazzi? Bisa jadi pertandingan akan berakhir dengan hasil lain.
Seperti yang kita ketahui, kedua pemain tersebut memang menjadi pusat perhatian di masing-masing tim pada pertandingan yang dilangsungkan di Stadion Olimpiade Berlin, Jerman. Zinedine Zidane sempat membawa Prancis unggul lebih dulu setelah memerdayai Gianluigi Buffon melalui tendangan 12 pas ala panenka akibat Materazzi yang melanggar Florent Malouda di kotak terlarang.
Sebelum Matrix membayar tuntas kesalahannya dengan mencetak angka sebagai penyama kedudukan setelah menanduk masuk bola tendangan penjuru Andrea Pirlo.
Kedua pemain inipun kemudian terlibat insiden--yang dikenal Zidane Headbutt--yang terjadi pada menit 110 sehingga memaksa pemain keturunan Aljazair tersebut harus mandi lebih cepat dari pada rekan-rekannya karena kartu merah yang didapatnya.
ADVERTISEMENT
Pasca pertandingan banyak kabar beredar bahwa Marco Materazzi menghina ibunda Zinedine Zidane sehingga membuat kalap legenda Juventus tersebut.
Namun baru-baru ini melalui wawancara dengan media Spanyol, AS, Marco materazzi meluruskan perihal insiden 14 tahun lalu tersebut.
"Saya tidak menduga tindakan (tandukan Zidane), tetapi terus terang itu berhasil menyelamatkan saya (saat laga berlangsung)," ucap Materazzi dilansir dari Football Italia.
"Jika saya mengetahui Zidane melakukan itu, saya yakin jika kami berdua akan dikeluarkan oleh wasit terlebih dahulu saat laga sedang berlangsung."
"Saya selalu menjaga pergerakannya dengan cermat, saya pun selalu meminta maaf ketika atas tindakan saya dan membuatnya bereaksi buruk."
"Namun ketika saya meminta maaf untuk yang ketiga kalinya, saya kesal. Itu karena dia berkata,'Jika Anda mau, Anda dapat memiliki jersey saya setelah laga berakhir'."
ADVERTISEMENT
Pemain yang identik dengan nomor 23 tersebut juga mengungkapkan bahwa ia tidak mungkin menghina ibu Zidane sebab ia menghormati seorang ibu apalagi ia sendiri mengaku ditinggal ibunya karena meninggal sejak ia remaja.
"Kata-kata saya memang bodoh namun saya tak layak mendapatkan reaksi seperti itu. Saya membicarakan saudara perempuannya bukan ibunya, seperti yang saya baca di sejumlah surat kabar."
"Ibu saya meninggal saat saya masih remaja sehingga saya tak akan melakukan penghinaan seperti itu," ujar mantan bek Inter Milan ini.