Konten dari Pengguna

Budaya Populer dalam Perspektif Komunikasi Lintas Budaya

Goudy Karina
Mahasiswa Jurnalistik Universitas Padjadjaran
29 Agustus 2022 11:30 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Goudy Karina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber : Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : Freepik
ADVERTISEMENT
Jika berbicara tentang budaya populer, maka tidak akan terlepas dari pengertian kata “budaya” dan “populer”. Menurut Raymond Williams (Raymond, 1983), budaya adalah pandangan hidup tertentu dari masyarakat, periode, atau kelompok tertentu. Budaya juga dikatakan berupa karya dan praktik-praktik intelektual, terutama aktivitas artistik.
ADVERTISEMENT
Kemudian, populer atau pop berarti: (1) banyak disukai orang; (2) jenis kerja rendahan; (3) karya yang dilakukan untuk menyenangkan orang; (4) budaya yang memang dibuat oleh orang untuk dirinya sendiri. Dari kedua definisi tersebut, budaya dalam budaya populer adalah aspek yang dinamis. Budaya menjadi serangkaian ide, rekasi, dan ekspektasi yang berubah secara konstan saat orang-orang atau kelompok itu sendiri berubah.
Dengan menggabungkan definisi dari budaya dan populer, kita akan melihat beberapa definisi dan aspek dari istilah budaya populer. Pertama, budaya populer adalah budaya yang banyak disukai orang. Kedua, budaya populer adalah budaya komersial sebagai dampak dari produksi massal sehingga dianggap rendah. Hal ini dikarenakan budaya populer tidak memenuhi persyaratan budaya tinggi (eksklusif). Sehingga, terciptanya gap antara budaya populer dan budaya tinggi.
ADVERTISEMENT
Ketiga, budaya populer adalah budaya massa. Di mana budaya populer diproduksi oleh massa dan dikonsumsi oleh massa. Budaya populer dianggap dikonsumsi tanpa dipikir panjang. Budaya populer juga dianggap budaya massa Amerika, sehingga budaya populer sering juga dianggap menjadi budaya yang diimpor dan diterapkan dari Amerika. Keempat, budaya populer adalah budaya yang berasal dari rakyat.
Dari penjelasan di atas, kita dapat memahami beberapa hal. Pertama, budaya populer merupakan suatu fenomena yang masih karena melibatkan massa. Kedua, sebagai salah satu jenis dari budaya, budaya populer lebih erat kaitannya dengan masa kini. Mengingat betapa luasnya komunikasi dan relasi dapat kita bangun, tanpa adanya batasan geografis. Hal ini memungkinkan begitu cepatnya suatu budaya populer tersebar luas. Ketiga, budaya populer tidak memiliki eksklusivitas.
ADVERTISEMENT
Yang menarik untuk dikaji lebih dalam dari definisi budaya populer adalah keterkaitan istilah tersebut dengan diimpornya budaya Amerika dan diterapkan di negara kita. Fenomena ini berkaitan dengan komunikasi lintas budaya (cross culture). Komunikasi lintas budaya adalah komunikasi antar budaya yang tanpa terbatas aspek geografis, ras, dan etnis. Komunikasi lintas budaya adalah analisis perbandingan yang berfokus pada relevansi suatu kebudayaan tanpa harus membentuk kultur baru. (Purwasito, 2003)
Menurut Fiber Luce (Luce, 1991), komunikasi lintas budaya adalah studi komparatif yang bertujuan untuk membandingkan variabel budaya tertentu dan akibat dari pengaruh suatu kebudayaan dari beberapa aspek. Dari penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa komunikasi lintas budaya berfokus pada perbandingan terlebih dahulu dan kemudian jika berdampak baik bisa saja diadaptasi.
ADVERTISEMENT
Budaya populer menjadi budaya yang timbul dari adanya adaptasi dari suatu budaya lain sehingga menjadi populer di lingkup yang luas (massa). Hal ini menyebabkan budaya populer erat kaitannya dengan komunikasi lintas budaya. Karena adanya perbandingan antara dua budaya yang dilihat dari beberapa aspek, sampai akhirnya budaya tersebut akan diadaptasi oleh kelompok tertentu. Proses adaptasi budaya inilah yang menjadi poin dari budaya populer.
Dengan berkembangnya media saat ini, budaya populer dapat menyebar luas secara cepat dan masif dengan adanya media sosial. Begitu mudah untuk suatu hal menjadi tren, termasuk begitu mudahnya suatu budaya menjadi populer dan mendunia.
Dan tidak dapat dipungkiri bahwa berkembangnya media sosial saat ini juga turut memengaruhi berkembangnya komunikasi lintas budaya. Dimana suatu budaya akan lebih cepat dibandingkan, diadaptasi, dan diterapkan oleh suatu kelompok tertentu. Dari sini, kita dapat memahami bahwa adanya peran penting media, khususnya media sosial, dalam tatanan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dari penjelasan di atas, kita tetap harus menjadi manusia yang cerdas dan peka akan cepatnya perputaran informasi dan pesan di media saat ini. Sehingga, kita perlu lebih cermat dalam membandingkan suatu budaya baru sebelum kita adaptasi bahkan terapkan di lingkungan kita. Penting sekali untuk menerapkan aspek “membandingkan” sebelum mengadaptasi suatu budaya baru. Karena memungkinkan untuk suatu budaya populer ternyata bertentangan dengan budaya atau berbagai hal yang kita anut, ataupun membahayakan keselamatan diri kita.
Sebagai mahasiswa, terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan:
1. Perlunya mengembangkan kepekaan antarbudaya dan belajar untuk melihat, menganalisis, dan menyeleksi suatu budaya baru;
2. Menumbuhkan sikap toleran, hormat, ingin tau, dan empati terhadap budaya lain tanpa harus menjelek-jelekkan suatu budaya yang berbeda dengan budaya kita;
ADVERTISEMENT
3. Meningkatkan pengetahuan tentang budaya, termasuk budaya populer; dan
4. Memanfaatkan kesadaran, sikap, kepekaan, dan pengetahuan tersebut menjadi komptensi diri untuk menjadi mahasiswa yang fleksibel dan mampu beradaptasi dalam lingkup komunikasi lintas budaya.
DAFTAR PUSTAKA
Luce, L. F. (1991). The French-Speaking World. Pennsylvania: National Textbook Company.
Purwasito, A. (2003). Komunikasi Multikultural. Surakarta: Muhammadiyah University Press.
Raymond, W. (1983). Keyword. London: Fontana.