Konten dari Pengguna

Potensi Pondok Pesantren dalam Pembangunan Ekonomi Islam

Achmad Gozali Abas
Mahasiswa Program S-1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
23 Oktober 2022 11:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Achmad Gozali Abas tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kehidupan pesantren, Photo by ini_adil from UNSPLASH
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kehidupan pesantren, Photo by ini_adil from UNSPLASH
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN, Erick Tohir ketika mengunjungi Habib Jindan bin Novel bin Salim bin Jindan di Tangerang, Banten pada Minggu, 19 Desember 2021, ia membahas ingin menjadikan pondok pesantren sebagai mercusuar ekonomi bagi umat islam.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut sejalan dengan kondisi negara saat ini. Indonesia sendiri adalah negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, tentu memiliki potensi yang sangat besar menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi Islam dunia. Selain didukung besarnya jumlah penduduk beragama Muslim, Indonesia juga memiliki faktor pendukung lain yang berpotensi bila dibandingkan dengan negara lain, yaitu faktor adanya lembaga pendidikan Islam tradisional berupa pondok pesantren.
Pesantren (atau pesantrian) adalah sebuah lembaga pendidikan Islam tradisional yang para siswanya tinggal bersama dan belajar di bawah bimbingan guru yang lebih dikenal dengan sebutan kiai dan mempunyai asrama untuk tempat menginap santri. Santri tersebut berada dalam kompleks yang juga menyediakan masjid untuk beribadah, ruang untuk belajar, dan kegiatan keagamaan lainnya.
ADVERTISEMENT
Dewasa ini, pesantren ternyata tidak hanya berfokus mempelajari kitab. Pesantren bukan lagi terbatas sebagai tempat pendidikan ajaran Islam saja. Namun, peran ekonomi banyak dilakukan pesantren dengan segala pola adaptasi dan strateginya. Salah satunya sebagai pusat pengembangan ekonomi islam.
Data Kementerian Agama hingga tahun 2021 menunjukkan bahwa di Indonesia terdapat 33.218 pondok pesantren (Ditpdpontren, 2021). Melihat banyaknya jumlah pesantren yang ada, tentu hal tersebut semakin mendukung potensi pondok pesantren sebagai sarana untuk mengembangkan ekonomi islam.
Apakah Indonesia sudah mampu menerapkan penuh ekonomi islam?
Pada kenyataannya dengan potensi yang demikian besar sampai saat ini ekonomi Islam masih belum mampu menerapkan penuh ekonomi islam, sebab ekonomi islam masih kalah bersaing dengan sistem ekonomi konvensional. Indonesia masih tertinggal dari negara muslim lain, terutama negara Malaysia.
ADVERTISEMENT
Perlunya sosialisasi langsung kepada masyarakat khususnya santri yang perlu dilakukan dan dibarengi dengan edukasi mengenai pentingnya berekonomi dengan menggunakan sistem ekonomi Islam. Tanpa adanya sosialisasi dan edukasi, mustahil dapat mengubah pandangan masyarakat akan pentingnya berekonomi dengan menggunakan sistem ekonomi yang sesuai dengan syariat agama islam.
Mungkin saat ini pondok pesantren belum mampu memberikan dampak yang signifikan dalam pengembangan ekonomi syariah. Tapi seiring dengan waktu berlalu dan progres yang gencar dalam menyebarkan paham pentingnya berekonomi dengan cara yang sesuai dengan syariat islam tentu kedepannya pondok pesantren dapat menjadi pemicu ekonomi islam dapat berkembang dan diterima dengan baik. Mari kita sama-sama mendukung hal tersebut agar perekonomian yang beredar di lingkungan kita sesuai dengan syariat islam yang baik bagi kehidupan dunia dan akhirat.
ADVERTISEMENT