Solusi Ekonomi Islam dalam Menghadapi Ancaman Resesi

Achmad Gozali Abas
Mahasiswa Program S-1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Konten dari Pengguna
8 Desember 2022 9:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Achmad Gozali Abas tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi resesi, photo by Tima Miroshnichenko from pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi resesi, photo by Tima Miroshnichenko from pexels
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Beberapa waktu belakangan ini, ancaman resesi yang menghantui ekonomi global sering muncul di berita maupun sosial media. Bahkan, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, pun mengingatkan ancaman resesi ekonomi global yang mengintai dunia yang mungkin akan termakbul pada tahun 2023. Tanda-tanda akan terjadinya resesi ekonomi global sudah terlihat dari menurunnya kinerja perekonomian beberapa negara maju. Mulai dari China, Jerman, Inggris, hingga Amerika.
ADVERTISEMENT
Terjadinya resesi diawali dari melemahnya ekonomi global yang selanjutnya memengaruhi perekonomian dalam negeri negara-negara lain di dunia. Pengaruh melemahnya ekonomi global terhadap munculnya resesi di antara negara negara di dunia tidak sama. Semakin kuat ketergantungan ekonomi suatu negara pada perekonomian global maka akan semakin cepat pula terjadinya resesi di negara itu. Karena itu negara berkembang yang perekonomiannya didominasi pada bahan baku dan ekspor barang tambang dari negara lain akan lebih cepat merasakan dampak resesi.
Resesi ekonomi dapat menyebabkan terjadinya penurunan banyak aktivitas ekonomi seperti perolehan untung perusahaan, ketersediaan lapangan kerja dan investasi secara bersaman. Resesi ekonomi biasanya terkait dengan adanya kenaikan harga yang tajam (inflasi) atau sebaliknya, penurunan harga (deflasi). Beberapa faktor lain terjadinya resesi dapat dilihat dari beberapa hal seperti pertumbuhan ekonomi yang lambat atau menurun selama dua kuartal berturut-turut, ketidakseimbangan antara produksi dan konsumsi, nilai impor jauh lebih besar dibandingan nilai ekspor, dan tingkat pengangguran yang semakin tinggi.
ADVERTISEMENT
Menghadapi bahaya resesi merupakan tantangan tersendiri bagi negara yang masih berkembang seperti negara Indonesia. Apalagi saat ini sedang masa pemulihan ekonomi setelah pandemi global, lalu beberapa bencana alam yang sedang melanda Indonesia dan kemungkinan adanya faktor eksternal dari ketegangan geopolitik negara besar, tentu hal tersebut adalah kendala besar bagi pemerintahan Indonesia dalam menjaga kestabilan ekonomi untuk mencegah resesi. Namun, penduduk Indonesia yang mayoritas beragama Islam bisa dimanfaatkan untuk berkembangnya ekonomi syariah sebagai solusi dalam menghadapi resesi.
Islam merupakan agama yang universal dan menyeluruh, artinya ajaran Islam bukan hanya berisi tentang tuntunan bidang ibadah saja, tetapi ajaran Islam juga berisi tuntunan semua bidang dalam kehidupan dan akan terus relevan hingga akhir zaman. Begitu pun dalam hal ekonomi, Islam telah menjelaskan dalam kitab Al-Qur’an dan hadis, serta dalam kitab-kitab tafsir tentang bagaimana seharusnya perekonomian berjalan sesuai dengan syariah.
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana Islam memberikan solusi dalam penanganan resesi ini?
Pertama, dalam mengatasi resesi, peran pemerintah sangat dibutuhkan, yaitu dengan melakukan pengoptimalan zakat, yang mana penyaluran zakat disalurkan untuk membantu pengentasan permasalahan 8 golongan asnaf. Tapi bukan hanya sekadar zakat yang bersifat konsumtif saja, namun juga zakat yang sifatnya produktif, yaitu dengan memberikan bantuan dana zakat kepada yang berhak menerimanya, lalu diperuntukan untuk modal mereka membangun usaha dalam rangka meningkatkan perekonomiannya, sehingga mereka mendapatkan penghasilan yang layak dan bisa bertahan menghadapi resesi.
Kedua, Perlunya peran pemerintah untuk membantu pengembangan ekosistem Halal Value Chain pada empat sektor penting, yaitu pada sektor ketahanan pangan (pertanian), pariwisata halal, industri busana muslim dan makanan halal, serta pengembangan energi terbarukan. Pengembangan tersebut bisa dilakukan melalui kerja sama dengan bank perkreditan rakyat syariah, komunitas UMKM syariah, dan lembaga atau pelaku usaha syariah lainnya.
ADVERTISEMENT
Ketiga, bukan hanya pemerintah saja yang berkewajiban mengatasi resesi, masyarakat juga perlu melakukan pengelolaan keuangan mandiri. Mulailah menabung dan mengurangi beban pengeluaran seperti belanja barang mewah ataupun utang. Jika memiliki uang lebih maka segeralah lunasi utang yang masih ada. Jangan anggap sepele utang meskipun nominalnya kecil, apalagi utang kredit. Sebab kondisi keuangan sulit diterka ketika resesi ekonomi terjadi.
Keempat, Mencari penghasilan lain, perhatikan perkembangan kondisi ekonomi terbaru dan mulailah memanfaatkan peluang di sekitar yang kemungkinan dapat bernilai ekonomi. Memiliki penghasilan lain merupakan hal baik untuk dilakukan dalam menghadapi resesi. Jangan ragu untuk membuka usaha kecil-kecilan, jika dirasa penghasilan saat ini masih kurang, atau setidaknya dari sekarang cobalah untuk mulai berinvestasi. Dalam investasi, prioritaskanlah pada sektor riil karena dalam ekonomi syariah investasi itu harus bersentuhan dengan sektor riil, halal dan baik bagi hajat hidup orang banyak. Beda dengan ekonomi konvensional yang perputarannya lebih banyak di sektor industri sekunder, tersier, atau bahkan sektor keuangan yang didalamnya terdapat unsur riba dan hal-hal haram lainnya.
ADVERTISEMENT
Maka dari pemaparan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa dalam menghadapi resesi ekonomi islam memiliki beberapa solusi, diantaranya, peran pemerintah dan lembaga berbasis syariah perlu melakukan pengoptimalan distribusi zakat, terutama pada zakat produktif. Pemerintah juga perlu membantu pengembangan ekosistem Halal Value Chain pada empat sektor penting, yaitu pada sektor ketahanan pangan (pertanian), pariwisata halal, industri busana muslim dan makanan halal, serta pengembangan energi terbarukan. Lalu masyarakat juga harus melakukan tindakan dengan melakukan manajemen keuangan, yaitu berhemat, dan menjauhi utang, serta mencari penghasilan tambahan dengan berdagang ataupun mulai melakukan investasi.
Itulah beberapa solusi yang ditawarkan ekonomi syariah dalam menghadapi resesi yang mungkin akan melanda dunia pada tahun 2023.