KKN UNEJ Bangkitkan Kembali UMKM di Situbondo Hadapi Pandemi Lakukan Cara Ini

Grace Angelia Wibowo
Mahasiswa S1 Akuntansi UNEJ
Konten dari Pengguna
2 September 2021 21:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Grace Angelia Wibowo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber : dokumen pribadi
zoom-in-whitePerbesar
sumber : dokumen pribadi
ADVERTISEMENT
SITUBONDO – Pandemi COVID – 19 tak halangi mahasiswa Universitas Jember untuk laksanakan KKN dengan konsep “Back to Village 3” atau ”Pulang Kampung” secara mandiri di Situbondo. Salah satunya adalah mahasiswa KKN kelompok 66 di bawah bimbingan dosen Hery Indria Dwi Puspita. KKN akan dilaksanakan selama 30 hari, sejak 11 Agustus 2021 hingga 11 September 2021.
ADVERTISEMENT
Kegiatan dilakukan dengan memberikan pendampingan pada salah satu UMKM terdampak COVID 19 yang berada di wilayah Jalan Irian Jaya, Kecamatan Panji, Kelurahan Mimbaan. Seorang pemilik usaha toko aksesoris jahit menjahit, Ibu Jennifer (58), menjadi pihak yang akan menerima pendampingan dari mahasiswa KKN.
“Selama pandemi ini, toko jadi sepi. Jauh banget dibandingkan sebelumnya. Mungkin karena masyarakat kan di rumah terus, padahal biasanya yang beli itu pas ada kegiatan seperti masa orientasi siswa, tujuh belasan, kawinan gitu,” tutur Ibu Jennifer, Senin (30/8/2021).
Dampak yang paling terasa adalah diberhentikannya satu karyawan yang sebelumnya membantu usaha beliau, sehingga saat ini hanya dibantu oleh anak dan suami. Selain itu, Ibu Jennifer juga mengalami kemacetan modal yang menyebabkan barang jualannya berkurang secara berangsur – angsur.
ADVERTISEMENT
“Ya itu, hasil jualan kan turun, jadinya modal ngga bisa muter. Barang juga lambat jalannya,” kata Ibu Jennifer, Senin (30/8/2021).
Melihat kenyataan tersebut, salah satu mahasiswa peserta KKN, Grace (20), berupaya membangkitkan kembali usaha milik Ibu Jennifer melalui program kerjanya.
“Yang sudah dilakukan pertama kali ya, observasi jadi tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya. Terus kita dampingi untuk inovasi produk biar nilai jual produknya lebih tinggi. Kain flanel, pita, manik – manik, itu bisa jadi gantungan kunci, bucket bunga, konektor hijab, yang rencananya dijual secara konvensional maupun melalui e – commerce. Terakhir kita evaluasi sekaligus mau memberikan pelatihan terkait pencatatan akuntansi yang lebih modern jadi tahu perkembangan usahanya sejauh mana,” jelas Grace, Senin (30/8/2021).
ADVERTISEMENT
Grace menjelaskan bahwa bahwa saat ini e – commerce seperti Shopee, Tokopedia, Facebook, sedang digandrungi masyarakat sambil mengisi waktu di rumah daripada berbelanja langsung secara konvensional.
Ia juga menuturkan bahwa pencatatan akuntansi bagi UMKM tidak dapat dikesampingkan. Pasalnya, pengawasan dan evaluasi harus dilakukan secara konsisten demi pengembangan usaha berkelanjutan. Pendekatan yang modern dan sederhana akan lebih mudah dipahami dengan menggunakan aplikasi smartphone seperti Buku Kas, Buku Warung, dan sebagainya.
Sejauh ini, Grace dan Ibu Jennifer menyatakan bahwa kegiatan berjalan lancar sesuai rencana degan tetap mematuhi protokol kesehatan ketat. Mereka berharap adanya program KKN ini menjadi langkah kecil namun mampu memberikan manfaat kepada berbagai pihak yang ikut berpartisipasi dan berkontribusi di dalamnya.
ADVERTISEMENT