Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Bulutangkis sebagai Upaya Peningkatan Citra Indonesia Melalui Sport Diplomacy
1 April 2022 16:05 WIB
Tulisan dari Grace Inka Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sanak sekalian, kita pasti tidak asing dengan olahraga bulutangkis, atau yang dalam bahasa inggris disebut badminton. Olahraga ini sangat populer di negara - negara Asia dan sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Hal ini didukung dengan prestasi atlet Indonesia di cabang olahraga bulutangkis yang sangat luar biasa. Salah satu kemenangan atlet bulutangkis Indonesia yang sangat membanggakan yakni pasangan ganda putri Greysia Polii dan Apriyani Rahayu yang mampu meraih medali emas di Olimpiade Games Tokyo 2020. Melalui kemenangan atlet Indonesia di ajang lomba internasional inilah nama Indonesia semakin dikenal.
Selain itu, di sektor ganda putra pasangan Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo berhasil mempertahankan tahtanya di peringkat satu dunia selama 200 minggu berdasarkan rank dari Badminton World Federation (BWF). Sebagai regenerasi, pasangan ganda putra Bagas Maulana dan Muhammad Shohibul Fikri berhasil memenangkan final All England 2022 di ajang debut pertama mereka. Oleh karena itu, Indonesia dikenal sebagai negara ‘jago badminton’.
ADVERTISEMENT
Semakin meningkatnya citra Indonesia melalui bulutangkis ini dapat dikatakan sebagai sport diplomacy. Dalam konteks hubungan internasional, diplomasi ini dilakukan dengan memanfaatkan olahraga sebagai medianya. Melalui olahraga juga negara dapat mempromosikan berbagai macam bidang seperti budaya, sejarah, dan lainnya karena olahraga bersifat fleksibel, lebih mudah diterima,dan dipahami. Ketenaran atau kepopuleran seseorang atau sekelompok atlet yang dijadikan idola oleh masyarakat internasional merupakan bagian dari strategi sport diplomacy untuk mendatangkan keuntungan.
Salah satu bentuk nyata pengenalan Indonesia melalui olahraga bulutangkis yakni digelarnya ajang Indonesia Festival Badminton 2021 yang dilaksanakan di Bali dan diikuti oleh 24 negara. Kegiatan ini juga berupaya untuk mengenalkan pariwisata dan budaya Indonesia, terutama yang ada di Provinsi Bali. Dalam hal ini, sosial media berperan penting sebagai ‘wadah’ bagi para atlet untuk membagikan foto atau video ketika mereka berada di Indonesia, yang secara tidak langsung mereka promosikan kepada penggemarnya.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, diplomasi olahraga bertujuan untuk meredam konflik, meredakan ketegangan, meningkatkan hubungan antarnegara, dan memperkenalkan budaya. Diplomasi olahraga merupakan cabang dari diplomasi publik sehingga sangat erat kaitannya dengan soft power, yang memiliki kapabilitas untuk memberikan pengaruh untuk mendapatkan sesuatu dengan daya tarik tersendiri.
Permasalahan dalam olahraga juga mampu diselesaikan melalui diplomasi. Salah satunya yakni penggunaan diplomasi guna meredakan ketegangan atas dugaan tindakan diskriminasi yang dilakukan oleh BWF dalam ajang All England 2021 serta memaksa tim Indonesia untuk mundur dari ajang tersebut. Hal ini dikarenakan tim atlet Indonesia berada dalam satu pesawat dengan penumpang positif covid-19 dan harus menjalani isolasi selama 10 hari. Dugaan diskriminasi muncul ketika terdapat satu atlet Turki, Neslihan Yigit, yang berada dalam satu pesawat yang sama tetapi diizinkan bertanding, walaupun ia memutuskan untuk walk out. Hal ini menimbulkan ketegangan karena masyarakat Indonesia tidak terima oleh perlakuan BWF terhadap atlet Indonesia. Menanggapi masalah tersebut, KBRI London melakukan diplomasi dengan BWF untuk meminta penjelasan terkait meski akhirnya tim atlet Indonesia terpaksa harus mundur.
ADVERTISEMENT