Konten dari Pengguna

Bukan Sekedar Sorakan Gol, Suporter Timnas Indonesia Menjadi Perekat Bangsa

Mas Roro Grace Kezia Cahyani Christanto
Saya merupakan mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Airlangga
22 Desember 2024 13:21 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mas Roro Grace Kezia Cahyani Christanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi suporter sepak bola Indonesia yang menggelora, foto suporter Arema di Gajayana Stadium Malang (Foto : dodohawe / unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi suporter sepak bola Indonesia yang menggelora, foto suporter Arema di Gajayana Stadium Malang (Foto : dodohawe / unsplash)
ADVERTISEMENT
Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak keanekaragaman, mulai dari suku, budaya, ras, agama, dan lain sebagainya. Lantas, suatu pertanyaan dari pemikiran orang luar terhadap kita bahwa “Bagaimana bisa Indonesia bersatu erat?”. Terdapat sejumlah faktor yang menjadikan Indonesia erat. Apakah Bahasa Indonesia? Tentu iya, tetapi apakah terdapat faktor lain? Dapat dikatakan bahwa persatuan atau integrasi bangsa dapat dijalin dari hal sederhana, seperti kesamaan atau perasaan saling memiliki. Contoh, adanya suporter Indonesia yang rela datang berjauhan untuk melihat para Timnas bermain sepak bola untuk negeri tercinta.
ADVERTISEMENT
Hubungan Sepak Bola dengan Persatuan
Berbicara mengenai sepak bola, apa hubungannya dengan persatuan? Perlu ditelisik kembali bahwa sepak bola di Indonesia bukan sekedar permainan olahraga, tetapi munculnya kebanggaan, semangat, dan identitas nasional. Saat pemain Timnas Indonesia bertanding di lapangan, jutaan orang berbondong-bondong dari Sabang hingga Merauke untuk bersatu demi tanah air di bawah satu bendera, satu lagu kebangsaan, dan satu cita-cita kemenangan. Keberagaman budaya, ras, agama, suku, dan bahasa tidak menjadi penghalang bagi suporter Timnas Indonesia untuk memberikan lebih dari sekadar pendukung di tribun. Suporter adalah saksi nyata adanya persatuan dan integrasi bangsa, yang mampu menghadirkan keselarasan dan harmoni di tengah perbedaan. Bayangkan saja, suporter sepak bola Indonesia menduduki peringkat tiga besar sebagai fans terbanyak di Asia. Berdasarkan data survei Nielsen Word Football tahun 2022, Indonesia mencapai 69% dari semua penduduk Indonesia yang menyukai adanya sepak bola.
ADVERTISEMENT
Gelora sorakan gol dari suporter bukan hanya wujud kebahagiaan, tetapi simbol persatuan dengan satu tujuan dari keberagaman. Wujud para suporter yang terlintas dari berbagai latar belakang yang berbeda dapat larut dengan harmoni semangat yang sama. Entah dari mana asal seseorang, bahasa yang digunakan, perbedaan latar belakang, ras yang berbeda. Mereka akan sehati saat Timnas mencetak gol kemenangan. Tentunya, hal ini menjadi cerminan integrasi karena perbedaan bukanlah penghalang, tetapi kekuatan. Para suporter Timnas yang melebur dalam satu jiwa untuk mengekspresikan semangat nasionalisme secara nyata. Bahkan para TIMNAS Indonesia yang selalu berterima kasih kepada suporter Indonesia karena dukungannya yang begitu menggelegar.
“Saya melihat para suporter dan itu jadi poin plus dalam pertandingan malam ini.” ucap Kevin Diks kepada para suporter Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pernyataan tersebut menyatakan bahwa dukungan suporter Indonesia dari berbagai daerah dengan bersatu menjadi suporter, mampu membawa jiwa positif kepada para pemain sepak bola Indonesia.
Mengapa cerminan integrasi? Jika melihat situasi permasalahan Indonesia yang tak jauh dengan konflik yang terjadi di masyarakat, entah perbedaan pendapat, perbedaan latar belakang, ego setiap individu, dan lain sebagainya, yang dapat hilang dalam sekejap jika berubah peran sebagai suporter Timnas Indonesia.
Jika tidak menjadi suporter, apakah tetap dapat bersatu? Meskipun berubah peran, tetapi dengan adanya jiwa suporter yang dimiliki dapat melekat dengan jiwa nasionalisme yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Semangat integrasi tidak hanya terjadi dalam stadion. Namun, media sosial menjadi ajang bagi para suporter untuk berbagi kebanggaan, hingga kritik membangun. Adanya bendera merah putih, yel-yel yang menggema, koreografi untuk sorakan pendukung yang ditunjukkan dalam media sosial ataupun secara langsung adalah aksi nyata cinta tanah air terhadap bangsa. Sempat viral mengenai koreografi menakjubkan dari suporter TIMNAS Indonesia saat pertandingan antara Indonesia vs Jepang pada 15 November 2024 di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Bahkan saat kekalahan menerpa, para suporter menunjukkan solidaritas dengan memberikan semangat kepada para pemain.
ADVERTISEMENT
Adanya peran suporter sebagai perekat bangsa yang harus diperkuat, bak lem yang menempel dengan erat. Mengingat banyak tantangan yang dialami saat menjadi suporter, seperti aksi provokasi, kerusuhan di stadion, dan lainnya. Hal ini membentuk suporter Timnas Indonesia ke arah tanggung jawab untuk menjadi contoh bahwa persatuan lebih penting daripada perselisihan. Maka, suporter juga dapat menjadi suatu agen perubahan yang mengadakan kegiatan sosial bersama, seperti donasi, gotong royong membersihkan stadion, dan lain sebagainya. Peran pemerintah yang ikut ambil bagian dalam melestarikan suporter Indonesia yang positif sebagai simbol persatuan yang identik dengan Indonesia.
Bangga jika mengatakan suporter Timnas lebih dari sekadar penonton sepak bola. Adanya simbol persatuan yang harus dibanggakan di tengah keanekaragaman Indonesia. Melalui aksi nyata mereka dalam mensukseskan atmosfir sepak bola Indonesia menjadi tanda jiwa nasionalisme yang menggebu untuk diberikan kepada negara tercinta. Suporter Timnas Indonesia menjadi suatu pengikat yang menjalin hubungan antara satu sama lain. Sebagaimana satu sorakan menggema di stadion, disitulah semangat persatuan beraksi dalam setiap hati rakyat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Penulis : Mas Roro Grace Kezia Cahyani Christanto (Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Airlangga)