Konten dari Pengguna

UMY dan 'Aisyiyah Sitimulyo Barat Olah Minyak Jelantah Jadi Lebih Berkah

Grace Lestariana Wonoadi
Dosen Prodi Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, peminat Kajian Ekonomi Politik Internasional dan pendukung Pembangunan Berkelanjutan.
13 September 2024 11:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Grace Lestariana Wonoadi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
UMY dan 'Aisyiyah Sitimulyo Barat Olah Minyak Jelantah Jadi Lebih Berkah
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Membawa isu Sustainable Development atau Pembangunan yang Berkelanjutan kepada perempuan secara praktis adalah salah satu bentuk investasi terbaik. Keterbatasan pengetahuan warga dalam penanganan minyak bekas pakai dan kebutuhan minyak goreng sebagai satu dari sembilan bahan pokok sering kali memicu ancaman kesehatan fisik maupun lingkungan. Grace Lestariana Wonoadi dan Mutia Hariati Hussin, Dosen Prodi Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, mendampingi Pimpinan Ranting 'Aisyiyah Sitimulyo Barat, Piyungan, Bantul mengumpulkan dan mengolah minyak jelantah (mijel) menjadi lilin aromaterapi.
ADVERTISEMENT
Tiga puluh perempuan pegiat Aisyiyah Sitimulyo Barat dan Piyungan antusias mengikuti Pelatihan dan Pendampingan Produksi Lilin Dekoratif Aromaterapi yang dilaksanakan pada 26 Mei - 30 Juni 2024 di TPA Raudhotul Ulum, Padangan, Sitimulyo. Berkolaborasi dengan Sukamto dari Prodi Teknik Mesin Universitas Janabadra dan tiga mahasiswa Program Magister Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, kegiatan Pengabdian Masyarakat ini menjadi ajang silaturahmi, peningkatan pengetahuan tentang "zero waste" dan "green lifestyle", dan keterampilan bagi peserta maupun pendamping. Hasil post test menunjukkan kenaikan pengetahuan pengelolaan limbah rumah tangga peserta dari 50% menjadi 80%. Kegiatan Pelatihan Produksi Lilin Mijel Aromaterapi ini juga telah menghasilkan pendapatan senilai Rp 490.000 dan menjadi pintu bagi munculnya "womanpreneur" baru.
Bartini, S.Pd. menyatakan puas dan gembira menjalani kegiatan ini. "Ternyata tidak sulit, hasilnya bagus, dan ada harapan untuk dijual ," ujarnya. Marsiyah (67 tahun) dengan antusias menanyakan berapa yang harus dibayarkan agar mendapatkan bahan-bahan tambahan yang diperlukan untuk membuat lilin minyak jelantah. Desy (45 tahun) langsung menularkan semangat menjaga "sustainability" lingkungan kepada anak-anaknya dengan berkreasi memanfaatkan minyak jelantah di rumah.
ADVERTISEMENT
Pada tahap akhir kegiatan Tim Pengabdian Masyarakat UMY menyerahkan hibah barang kepada Ketua Majelis Ekonomi Pimpinan Ranting Aisyiyah Sitimulyo Barat (PRA SIBAR). Grace berharap pelatihan dan pendampingan produksi lilin mijel aroma terapi serta hibah barang tersebut akan menghidupkan kegiatan produktif ibu-ibu Aisyiyah dan warga masyarakat sekitar.