Wisata Murah di Surabaya

Gambar 1. Suasana ramai di Kebun Binatang Surabaya,

SUASANA Kebun Binatang Surabaya, Senin (1/5/2023) cukup ramai. Selain karena banyaknya jumlah pengunjung yang memadati Kebun Binatang itu, juga karena ada Demo Buruh di depan Kebun Binatang Surabaya (KBS) dalam rangka memperingati hari buruh pada tanggal 1 Mei.

Untuk masuk ke KBS, cukup membayar tiket seharga Rp15.000,00. Saat memasuki KBS, banyak pengunjung yang membawa anaknya. Apalagi pada hari itu adalah hari libur nasional, yang menjadi momen yang tepat untuk berwisata dengan keluarga.

Terlihat beberapa stan makanan yang didominasi oleh makanan ringan dan minuman. Diantaranya sosis, gorengan, bakso, ice cream, es the, es jeruk, dsb. Harga makanan dan minuman di KBS ini cukup terjangkau dalam kisar Rp5.000,00-15.000,00.

Rosa, salah satu pengunjung KBS, mengungkapkan senang mengetahui KBS. “Saya merasa senang bisa mengetahui wisata murah di Surabaya, yaitu KBS ini, karena sayakan aslinya dari Kabanjahe, jadi saya tidak mengetahui selama ini ada wisata murah di Surabaya,” ungkap Rosa.

Lebih lanjut, menurut Rosa pergi ke KBS cocok dengan keluarga, “Menurut saya pergi ke KBS sangat cocok dengan keluarga, apalagi membawa anak-anak. Selain tiket masuknya murah, anak-anak dapat belajar mengenai binatang di sini dengan langsung melihat Binatang, istilahnya langsung praktiklah.

Gambar 2. Rusa di Kebun Binatang Surabaya

Tentunya, memberi makanan pada binatang di KBS dilarang. Hanya ada beberapa Binatang yang dapat diberi makanan oleh pengunjung, jika membeli makanannya pada petugasnya. Di antaranya, rusa dan kijang. Pengunjung juga tidak diperbolehkan membuang sampah sembarang dan melompati pagar pembatas ke kendang binatang.

Cuaca yang sempat hujan di KBS, tidak membuat pengunjung langsung pulang begitu saja, malahan pengunjung semakin ramai mendatangi KBS. Banyak dari pengunjung juga yang membawa makanan, minuman, dan tikar dari rumah. Hal itu dapat lebih menghemat pengeluaran dan menambah kebersamaan antar keluarga.

Grace Harzen Br Perangin-angin, Mahasiswa S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, UNESA