Konten dari Pengguna

Apa Iya Bahasa Cinta Mewujudkan Cinta yang Ideal?

Gracela Valencia
Mahasiswa Psikologi Universitas Pembangunan Jaya
14 Desember 2022 14:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gracela Valencia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Cinta itu emang abstrak, banyak orang yang membicarakannya tapi sedikit sekali orang yang benar-benar bisa melihatnya.
ADVERTISEMENT
Bahasa cinta atau yang biasa disebut dengan love language adalah istilah yang populer akhir-akhir ini. Banyak orang yang menggunakan istilah bahasa cinta untuk menjelaskan cinta yang abstrak. Karena kepopulerannya, tidak sedikit orang yang ingin mengetahui bahasa cinta mereka. Banyak website tes bahasa cinta yang beredar di internet. Nah, memangnya benar jika kita sudah tahu tentang bahasa cinta kita dan pasangan kita, kita pasti bisa mewujudkan cinta yang ideal?
Bahasa Cinta = Perwujudan Cinta
Banyak orang yang tahu bahasa cinta sebagai cara bagi seseorang untuk mengungkapkan rasa sayang atau rasa cintanya ke orang lain. Sebenarnya, kenapa sih kita harus tahu tentang bahasa cinta kita dan orang lain? Jika kita tahu tentang bahasa cinta kita dan orang lain, kita bisa lebih gampang untuk berinteraksi dengan orang lain dan mengekspresikan perasaan kita (Priani & Bantam, 2022). Nah, kalau kita sudah tahu dan paham tentang bahasa cinta, kita akan tahu apa yang kita dan orang lain butuhkan. Tidak hanya untuk pasangan atau kekasih, bahasa cinta atau love language juga bisa digunakan untuk teman, sahabat, dan keluarga.
ADVERTISEMENT
(Chapman, 1992) di dalam bukunya membagi bahasa cinta ke dalam lima jenis yaitu: words of affirmation, quality time, receiving gift, act of service, dan physical touch. Dari kelima jenis bahasa cinta ini, biasanya kita punya satu atau lebih bahasa cinta yang dominan. Banyak orang yang bilang kalau bahasa cinta dominan yang kita miliki itu merupakan bahasa cinta yang kita dapatkan di lingkungan keluarga kita. Misalnya jika kita dibesarkan dari keluarga yang sering mengadakan quality time, maka kemungkinan besar bahasa cinta kita dominan quality time.
Hubungan kita dengan orang lain bisa dikatakan ideal kalau kita dan orang lain bisa memenuhi bahasa cinta kita masing-masing. Tahukah kamu? Tiap orang punya tangki cinta dan tangki cinta ini cuman bisa diisi dengan bahasa cinta masing-masing (Surijah et al., 2021). Jika seseorang punya bahasa cinta yang dominan physical touch, maka dia perlu sentuhan fisik dari orang yang dia cintai supaya dia merasa kalau dia dicintai. Nah ini juga berlaku ke bahasa cinta lainnya. Jadi, hubungan itu bisa terjalin dengan positif dan seimbang kalau masing-masing orang tahu bagaimana cara mengisi tangki cinta mereka.
Ilustrasi: bahasa cinta, sumber: https://freepik.com/
Lima Bahasa Cinta
ADVERTISEMENT
Nah, tadi kan udah dibahas kalau ada lima jenis bahasa cinta menurut Chapman. Apa-apa saja sih pengertian dan contoh dari bahasa cinta itu? Berikut adalah lima jenis bahasa cinta:
1. Words of affirmation
Bahasa cinta ini berupa pemberian kata-kata positif, mengandung kasih sayang dari seseorang ke orang yang mereka cintai (Surijah et al., 2018). Words of affirmation dapat berupa pemberian pujian, perhatian melalui kata-kata, dan masih banyak lagi.
2. Quality time
Orang dengan bahasa cinta ini senang menghabiskan waktu dengan orang yang mereka kasihi (Surijah et al., 2018). Contoh quality time adalah menonton film bersama, memasak bersama, dan lain-lain.
3. Receiving Gift
Orang yang memiliki bahasa cinta ini senang kalau mereka diberikan hadiah oleh orang yang mereka kasihi (Surijah et al., 2018). Pemberian hadiah di sini tidak selalu berarti hadiah yang dibeli, tapi bisa juga dengan hadiah sederhana seperti makanan homemade, bunga origami, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
4. Act of service
Banyak orang menganggap kalau act of service adalah bahasa cinta yang paling romantis. Orang yang memiliki bahasa cinta ini akan merasa dicintai jika diberikan bantuan atau uluran tangan dari pasangan (Surijah et al., 2018). Misalnya: dibukakan pintu, dibawakan barang, dan masih banyak lagi.
5. Physical Touch
Physical touch sering dikaitkan dengan hal-hal yang berbau hawa nafsu atau sexual intercouse. Tapi sebernarnya physical touch gak selalu berhubungan dengan hawa nafsu loh. Physical touch adalah bahasa cinta yang berupa keintiman dan perasaan dilindungi apabila menerima sentuhan fisik (Surijah et al., 2018). Semisal, berpegangan tangan, berpelukan, dan lain-lain.
Ilustrasi: cinta yang ideal, sumber: https://freepik.com/
Bahasa Cinta dan Cinta yang Ideal
Cinta yang ideal itu seperti apa? Robert Sternberg’s membagi cinta ke dalam tiga komponen yaitu keintiman, gairah, dan komitmen (Weiten et al., 2016). Keintiman itu berupa pada kedekatan, keterhubungan, dan keterkatian antara kita dan orang lain di dalam hubungan. Keintiman dalam hubungan bisa dibentuk dengan rasa percaya, komunikasi yang baik, dan perhatian kepada satu sama lain. Gairah berhubungan dengan seberapa besar rasa suka kita dengan pasangan kita. Gairah bisa berupa hasrat, ketertarikan secara fisik atau kepribadian, sampai ketertarikan secara seksual dalam hubungan. Komitmen adalah komponen yang paling penting yang harus dimiliki dalam sebuah hubungan. Komitmen bisa diartikan sebagai perasaan seseorang untuk tetap bertahan dan terhubung dengan pasangannya. Dalam hubungan, dibutuhkan komitmen yang kuat untuk mempertahankan dan menjaga hubungan agar tetap berjalan.
ADVERTISEMENT
Cinta yang ideal adalah cinta yang punya ketiga komponen tersebut. Cinta yang ideal harus memiliki keintiman, gairah, dan komitmen (Weiten et al., 2016). Supaya hubungan kita memiliki ketiga komponen tersebut, perlu bagi kita untuk memahami keinginan dan kebutuhan pasangan kita. Bahasa cinta bisat digunakan untuk memahami keinginan dan kebutuhan pasangan kita. Tapi, perlu diingat kalau bahasa cinta seseorang itu dapat berubah sewaktu-waktu. Pemenuhan kebutuhan bahasa cinta yang maksimal akan meningkatkan kualitas hubungan hingga nantinya akan meningkatkan kualitas hubungan dan membangun cinta yang ideal (Priani & Bantam, 2022).
Cinta memang abstrak dan sulit untuk dipahami. Tapi perlu diingat, ini tidak berarti kita tidak bisa memiliki cinta yang ideal. Asal ada niat dan usaha, tidak ada hal yang mustahil. Maka dari itu, kita harus pelajari bahasa cinta supaya kita bisa memahami pasangan kita dan mewujudkan cinta yang ideal.
ADVERTISEMENT
Referensi:
Chapman, G. (1992). The 5 Love Languages: How to Express Heartfelt Commitment to Your Mate (3rd ed.). Northfield Publishing Chicago. https://consult.ui.ac.ir/Dorsapax/userfiles/Sub24/5zbaneshgh.pdf
Priani, L. S., & Bantam, D. J. (2022, April 5). Love Languange dalam Perspektif Psikologi. Buletin KPIN. https://buletin.k-pin.org/index.php/arsip-artikel/1014-love-language-dalam-perspektif-psikologi
Surijah, E. A., Prasetyaningsih, N. M. M., & Supriyadi, S. (2021). Popular Psychology versus Scientific Evidence: Love Languages’ Factor Structure and Connection to Marital Satisfaction. Psympathic : Jurnal Ilmiah Psikologi, 7(2), 155–168. https://doi.org/10.15575/psy.v7i2.6634
Surijah, E. A., Putri, K. D. A., Waruwu, D., & Aryanata, T. (2018). Studi Psikologi Indigenous Konsep Bahasa Cinta. Jurnal Psikologi Ilmiah, 14(1). https://doi.org/10.15294/intuisi.v10i2.17524
Weiten, W., Dunn, D. S., & Hammer Elizabeth Yost. (2016). Psychology Applied to Modern Life: Adjustment in the 21st Century (12th ed.). Cengage Learning.
ADVERTISEMENT