Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Peranan Industri Kosmetik dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
4 Mei 2022 14:17 WIB
Tulisan dari Grace Maresther Pandi Rupidara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di tengah pesatnya perekonomian digital membuat maraknya brand-brand baik lokal maupun internasional yang telah menggunakan digital marketing dalam mengelola dan memasarkan produknya. Hal ini tentunya berasal dari pergeseran pola beli masyarakat yang sudah mulai nyaman dengan sistem pembelian online. Konsumen tidak perlu meluangkan waktu untuk berkunjung ke toko demi membeli produk yang diinginkan melainkan bisa hanya dengan mengakses toko online kapan saja dan dimana saja konsumen inginkan.
ADVERTISEMENT
Kabar baiknya industri kosmetik dan kecantikan menjadi segmen unggulan dan pasar yang cukup menjanjikan di masa depan. Bahkan, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, mengungkapkan Indonesia bisa menjadi pasar potensial untuk bisnis beauty tech. Saat ini, beauty tech di Indonesia sudah berkembang sangat pesat. Beberapa contoh e-commerce yang mengkhususkan dirinya di bidang kecantikan seperti Sociolla, Kay Collection, BerryBenka, Zalora, dan masih banyak lainnya serta juga dengan kehadiran start up kecantikan lainnya yang cukup menjanjikan.
Persaingan bisnis beauty tech yang ketat tentunya membuat banyak produsen untuk menyiapkan teknik strategi campaign digital marketing demi menarik konsumen yang sesuai. Terutama di masa situasi pandemi telah mendorong para pelaku industri kosmetik untuk berinovasi, bertransformasi, dan beradaptasi. Riset Statista.com memproyeksikan segmen kecantikan dan perawatan pribadi akan bertumbuh sekitar 6,46% setiap tahunnya (tahun 2021-2025) hal ini didorong kuat oleh kontribusi penjualan secara online yang mencapai 25% di tahun 2021.
ADVERTISEMENT
Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia (PERKOSMI) terus memberikan dukungan penuh kepada pelaku industri kosmetik di tanah air termasuk sektor UMKM untuk terus bertumbuh melalui berbagai upaya yang telah dirancang. Salah satunya adalah program capacity building dimana selama masa pandemi ini, secara intensif memberikan pelatihan pelatihan dengan berbagai topik dimulai dari protokol kesehatan, tren hingga digital dan e-commerce. Terdapat peningkatan minat dan potensi bisnis kosmetik yang tetap tumbuh, walaupun pandemi melanda Indonesia sejak awal Maret 2020.
Dukungan Badan POM akan terus berusaha memberikan dukungannya untuk kelancaran dan kemudahan berusaha, dimulai dari percepatan perizinan, program pendampingan UMKM Kosmetika hingga pemanfaatan digital untuk proses perizinan guna mendorong industri kosmetik maju dan berkembang. Potensi pemenuhan kebutuhan kosmetik untuk pasar domestik dan ekspor tentunya menjadi tantangan sekaligus peluang bagi pelaku usaha kosmetik di Indonesia untuk terus berkembang dan bertumbuh di tengah krisis pandemi ini. Terdapat tiga hal fundamental yang menunjukan bahwa potensi untuk pengembangan industri kosmetik. Yakni proporsi penduduk usia muda Indonesia yang besar, pertumbuhan ekonomi Indonesia, dan penggunaan media sosial di Indonesia yang terus bertumbuh.
ADVERTISEMENT
Indonesia memiliki potensi industri kosmetik yang sangat besar dan memiliki potensi menghasilkan produk kosmetik yang menarik dan berkualitas, sehingga dapat memenuhi selera dan kebutuhan pasar dunia. Industri kosmetik di Indonesia bisa dijadikan sebagai pendukung pariwisata dan ekonomi kreatif dengan keberagaman kosmetik Indonesia yang didukung dengan potensi kekayaan bahan bakunya. Kemenparekraf juga turut ambil bagian dalam Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dengan harapan dapat meningkatkan konsumsi produksi ekonomi kreatif, membantu berjalannya roda perekonomian serta UMKM lokal sebagai sarana memasarkan produk kosmetik lokal Indonesia dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya.
Terdapat 5 tren dalam dukungan industri kecantikan:
ADVERTISEMENT
Pada tahap new normal, setelah pemerintah dan masyarakat melakukan beberapa adaptasi dalam hal peraturan mobilitas dan lainnya, industri produk kecantikan mulai menunjukkan tren positif. Pemulihan yang terjadi di kalangan konsumen memiliki tren yang berbeda. Misalnya, pemulihan di perkotaan besar lebih pesat untuk produk-produk perawatan wajah, sementara di perkotaan kecil pemulihannya lebih pesat untuk produk-produk kosmetik.
Untuk memperbesar peluang ini, yang menjadi kuncinya adalah dengan memahami perilaku dari konsumen terlebih dahulu. Ada perbedaan signifikan yang hadir dari masing-masing grup konsumen; misalnya, konsumen yang berusia muda lebih tertarik untuk menggunakan produk perawatan wajah yang memiliki manfaat yang lebih mutakhir, sementara konsumen yang berusia lebih tua cenderung memilih manfaat yang lebih umum dan menggunakan produk kosmetik yang dapat menutupi kekurangan kondisi kulit wajahnya. Dengan memahami perbedaan yang hadir dari konsumen, pelaku industri dapat menentukan strategi apa yang cocok bagi masing-masing grup konsumen, lalu menaikkan performa mereknya, dan tentunya dapat lebih mendorong kemajuan industri kecantikan secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT