Ingin Buka Coffee Shop? Yuk Riset Dahulu 6 Hal Ini

Beberapa tahun terakhir, bisnis coffee shop atau kedai kopi berkembang cukup pesat. Lihat saja di sudut perkantoran, pusat perbelanjaan, hingga sudut parkiran di jamuri oleh kedai-kedai kopi kekinian.

Saat ini, kopi bukan saja menjadi kebutuhan tetapi bagian dari gaya hidup kaum urban.

Berdasarkan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian, konsumsi kopi nasional pada 2016 mencapai sekitar 249.800 ton dan di 2018 naik menjadi 314.400 ton.

Pada 2021 diprediksikan konsumsi kopi dapat mencapai 370.000 ton. Melihat tingginya pencinta kopi di Indonesia, tidak ada salahnya Anda mengambil peluang ini dengan membuka isaha coffee shop.

Dan sebelum memulai bisnis kopi, yuk riset 6 hal ini:

Konsep dan target market

Pertama, coba tentukan konsep coffee shop yang Anda inginkan, siapa target maketnya? Jika menargetkan Anak muda, Anda bisa mengikuti tren seperti menggunakan nama-nama kopi yang unik.

Jika target Anda profesional muda, biasanya mereka sering menggunakan kedai kopi sebagai tempat meeting, berkerja bahkan sudah seperti rumah kedua.

Ingat beda konsep dan target market, beda pula behaviour pembelinya.

Biji Kopi

Setelah menentukan konsep dan target market, hal penting yang harus Anda perhatikan adalah biji kopi yang di gunakan. Saat ini, banyak kedai kopi yang menggunakan kopi Indonesia dengan berbagai macam rasa dan karakter.

Sebelum bingung menentukan biji kopi yang Anda pilih. Coba tentukan, Anda ingin biji kopi yang di roasting atau non-roasting?

Jika A memilih biji kopi non roasting, maka Anda harus melakukan roasting sendiri. Meski lebih rumit dan membutuhkan biaya lebih, Anda bisa mengontrol kualitas dan rasanya.

Sedangkan untuk kopi roasting, Anda tinggal terima beres dan itu lebih efisien. Tetapi Anda tidak dapat mengontrol rasa dan kualitasnya.

Tempat atau Lokasi

Lokasi menentukan kesuksesan dari sebuah bisnis. Oleh sebab itu, pilihlah lokasi-lokasi strategis yang ramai dilalui banyak orang dan memiliki akses yang mudah.

Walaupun sedikit lebih mahal, tetapi lokasi yang strategis berperan penting untuk kelangsungan bisnis Anda.

Desain Interior

Desain interior juga mempengaruhi kenyamanan dan experience pengunjung. Misalnya kedai yang sempit, bisa Anda buat terkesan lebih luas. Dan pemilihan warna dapat mempengaruhi suasana hati pengunjung.

Interior yang unik atau instagramable biasanya akan ramai di posting para pelanggan. Dan itu menjadi promosi gratis untuk menambah exposure bisnis Anda di media sosial.

Pendingin Udara

Beberapa hal yang membuat pelanggan betah berlama-lama di sebuah coffee shop diantanya seperti fasilitas wifi yang kencang, sirkulasi udara yang baik serta AC yang dingin dan sejuk.

Sebaiknya Anda juga harus memisahkan smoking area dagar tidak mengganggu kenyamanan pelanggan lain.

Agar AC bekerja secara optimal, hitunglah jumlah kebutuhan PK pada ruangan coffee shop Anda. Caranya hitung Panjang x Lebar x 500 Btu (British Termal Unit).

Selanjutnya, cocokkan angka yang Anda dapat dengan tabel berikut ini

Catatan: ruangan yang memiliki banyak sumber panas dapat mempengaruhi besaran PK yang dibutuhkan. Anda dapat menaikan satu tingkat diatasnya

Untuk coffee shop berukuran kecil, Anda bisa menggunakan Residential Air Conditoner (RAC). Tapi bila luas kedai cukup besar dan membutuhkan lebih dari 2.5 PK Anda harus menggunakan Commercial Air Conditioner (CAC).

Namun tenang, Gree memiliki tipe diantara RAC dan CAC yakni Light Commercial. Tipe U-Match misalnya, seri ini merupakan pendingin ruangan tipe split.

Dimana unit outdoornya bisa terbubung dengan beberapa jenis unit indoor menyesuaikan kebutuhan ruangan Anda.

Biaya Operasional

Selain menentukan modal awal, Anda juga harus menentukan biaya operasional. Seperti gaji pegawai, biaya sewa dan biaya rutin lainnya setiap bulan.

Membuka coffee shop sebenarnya bukan masalah modal dan mahalnya mesin kopi di awal. Tetapi Anda harus memikirkan biaya operasionalnya, agar bisnis coffee shop Anda berjalan efektif dalam jangka panjang.