Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Ketika Pinjol Berperan sebagai Pemuas Ego Manusia
11 Mei 2024 12:32 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Gregorian Tambuk tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saya banyak sekali mendengar kasus gagal bayar utang pinjol yang terjadi di lingkungan sekitar. Kasus ini kian menjamur selama setahun terakhir di Indonesia, ada beragam faktor bisa dijadikan alasan utama ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap pinjol.
ADVERTISEMENT
Pada awalnya kesulitan ekonomi menjadi alasan utama dibalik keputusan untuk mengambil pinjol sebagai solusi untuk memenuhi kebutuhan hidup, namun seiring berjalannya waktu pinjol digunakan sebagai alat untuk pemuas nafsu, dan memberi makan ego banyak orang.
Tingginya gengsi, dan tekanan sosial ternyata mulai membuat orang-orang ini berpikir bahwa pinjol adalah solusi untuk memenuhi kebutuhan fomo tersebut.
Contoh terbaru atas kasus pinjol untuk memenuhi kebutuhan gengsi di Indonesia terjadi pada saat konser Coldplay yang berlangsung pada November 2023 lalu, banyak sekali orang mengandalkan pinjol hanya untuk membeli tiket konser band asal Amerika Serikat tersebut. Kita semua tahu bahwa harga tiket konser Coldplay bisa menyentuh angka jutaan rupiah, bahkan harga tiket paling murah berkisar di angka 800 ribu, mereka tidak memikirkan efek jangka panjang dari tindakan tersebut.
ADVERTISEMENT
Hanya demi memenuhi kebutuhan instastory, orang-orang tersebut nekat melakukan akad pinjaman dengan nominal sebesar itu. Padahal dalam pinjol tersebut tertera bunga pinjaman yang cukup besar, memang pada awalnya tidak berpengaruh secara signifikan, namun seiring berjalannya waktu dengan diiringi banyaknya pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari lambat laun akan membuat mereka tercekik dalam lilitan utang yang merepotkan.
Pentingnya Literasi Keuangan
Saya berpikir bahwa masyarakat Indonesia perlu diberikan pendidikan literasi keuangan, alasannya adalah agar mereka tidak mudah terlilit utang hingga sampai mengalami kebangkrutan. Selain itu untuk membantu mereka agar bisa membuat keputusan cerdas mengenai keuangan yang nantinya bisa bermanfaat untuk kehidupan.
Dengan meningkatnya literasi keuangan, masyarakat menjadi lebih mampu untuk berinvestasi secara bijaksana dan mengelola keuangan mereka dengan baik. Ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi karena investasi yang cerdas dan pengelolaan keuangan yang baik dapat menghasilkan lebih banyak modal yang tersedia untuk digunakan dalam investasi produktif, selain itu dapat memperkuat ketahanan finansial bagi masyarakat agar siap menghadapi situasi ekonomi yang penuh kejutan.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan literasi keuangan di Indonesia harus menjadi prioritas bagi pemerintah, lembaga pendidikan, dan organisasi masyarakat sipil untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.