news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

GERILYA: Aksi Nyata Mahasiswa Dalam Transisi Energi di Indonesia

Grifin Angelina Tobing
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Sumatera Utara
Konten dari Pengguna
4 Maret 2023 11:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Grifin Angelina Tobing tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Proses instalasi modul surya oleh Gerilyawan di PPSDM KEBTKE (28/02/23). Sumber Foto: Dokumentasi Pribadi Panitia Gerilya
zoom-in-whitePerbesar
Proses instalasi modul surya oleh Gerilyawan di PPSDM KEBTKE (28/02/23). Sumber Foto: Dokumentasi Pribadi Panitia Gerilya
ADVERTISEMENT
Gerilya adalah akronim dari Gerakan Inisiatif Listrik Tenaga Surya gebrakan dari Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia yang memberikan kesempatan kepada seluruh mahasiswa dari berbagai jurusan diseluruh perguruan tinggi di Indonesia untuk ikut ambil andil dalam transisi energi menuju target 23 persen Energi Baru terbarukan (EBT) di tahun 2035. Gerilya adalah program yang mengkhususkan pemahaman teori dan praktik dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
ADVERTISEMENT
Gerilya diintegrasikan dengan Program Merdeka Belajar Kampus merdeka (MBKM) dari Kemebdikbudristek yang terdaftar dalam sub-program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka (MSIB) dimana setiap mahasiswa yang ikut mendaftar akan melewati berbagai tahapan seleksi terlebih dahulu sebelum menerima offering sebagai peserta Gerilya.
Dalam proses pembelajaran di Gerilya, para mahasiswa akan mengikuti berbagai kelas mengenai ilmu fundamental tentang PLTS dan aplikasi yang mendukung instalasi PLTS itu sendiri. Hal ini ditujukan untuk memberikan pedoman bagi para mahasiswa yang akan mengikuti kegiatan Gerilya selama satu periode. Mengenal PLTS sebagai salah satu cara guna mewujudkan transisi energi di Indonesia, selayaknya seluruh lapisan masyarakat ikut berkontribusi tidak terkecuali mahasiswa. Ada beberapa urgensi yang penting yang menjadi target dalam pencapaian program Gerilya ini.
ADVERTISEMENT
Indonesia sebagai negara tropis dan terletak di garis khatulistiwa menjadikannya memiliki kapasistas Mahatari yang sangat tinggi sehingga potensial PLTS sangat massif. Hal ini ditandai dengan sinaran Matahari yang hampi 8-9 jam per hari. Bersadarkan data dari KESDM, potensi energi surya di Indonesia mencapai 207,8 Giga Watt secara keseluhan. Akan tetapi, yang masih terpakai hanyalah 10.9% dari total kapasitas yang tersedia. Hal ini menjadi refleksi besar bagi Indonesia untuk gencar menerapkan Energi Baru Terbarukan (EBT) demi masa depan yang terjaga.
Sekjen KESDM memberikan kata sambutan pada acara Launcing Gerilya MSIB Batch 4 (01/03/23). Sumber Foto: Dokumentasi Pribadi Panitia Gerilya
"Kami berharap para mahasiswa terpilih untuk mengikuti program Gerilya mampu memberikan kontribusi terbaik untuk mendukung tansisi energi di Indonesia kedepannya," Ujar Sekjen KSEDM pada acara launching Gerilya MSIB Batch 4
Disisi lain, dengan adanya Paris Agreement pada tahun 2016 menjadikan EBT sebagai target capaian utama demi mengakomodir dan mencegah pemanasan global yang kian tidak terkendali. Berbagai kebijakan dan regulasi sudah diterapkan seperti Environmental, Social dan Governance (ESG) disetiap perusahaan menjadikan mobilisasi transisi energi turut menjadi sinegi yang terintegrasi sepenuhnya. Dengan adanya program Gerilya, mahasiswa selaku penerus bangsa yang nantinya akan menjadi pilar dan praktisi langsung haruslah memiliki kesadaran dan menjadi patriot transisi energi.
ADVERTISEMENT