Optimalisasi Potensi Penanaman Sayur dengan Sistem Hidroponik

Grisvia Agustin
Dosen dan Peneliti bidang ilmu Ekonomi Pembangunan
Konten dari Pengguna
7 November 2023 13:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Grisvia Agustin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sayuran hidroponik.
 Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sayuran hidroponik. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Usaha sayuran organik hidroponik merupakan usaha kecil-kecilan yang sangat potensial baik secara ekonomi maupun sosial. Potensi ekonomi dari usaha sayuran organik hidroponik kecil-kecilan dapat menghasilkan keuntungan yang besar dalam jangka pendek.
ADVERTISEMENT
Maka dibutuhkan optimalisasi potensi sosial untuk usaha kecil sayur mayur organik secara hidroponik adalah memberdayakan perempuan ibu rumah tangga yang sebelumnya tidak memiliki penghasilan menjadi pencari nafkah dan mempunyai kemampuan membantu memenuhi kebutuhan gizi rumah tangga serta membantu perekonomian keluarga.
Tim Peneliti dari Departemen Ekonomi Pembangunan, Universitas Negeri Malang yaitu Dr. Grisvia Agustin dan Prof. Dr. Imam Mukhlis berusaha membantu mengungkap potensi penanaman sayur hidroponik di Desa Jongbiru, Kediri dengan analisis biaya dan manfaat. Hasil analisis mengungkap bahwa dengan instalasi hidroponik sederhana yaitu 100 lubang net pot dapat menghasilkan setara Rp 270.000 per minggu.
Biaya yang dibutuhkan untuk instalasi hidroponik sederhana juga tidak mahal dan peralatannya dapat dibeli secara online di marketplace. Sehingga usaha sayur hidroponik dapat balik modal dalam 10 minggu. Hasil dari analisis biaya dan manfaat tersebut telah didiseminasikan pada 3rd International Conference Business, Economics, and Sustainability Science (BESS).
ADVERTISEMENT
Sayuran merupakan sumber vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh semua umur. Sayuran dapat memaksimalkan pertumbuhan, melancarkan pencernaan, dan membantu meningkatkan kekebalan tubuh (Kolosok, 2021).
Contoh instalasi hidroponik dengan 200 netpots.
Proses penanaman sayuran sebaiknya dilakukan secara organik agar sayuran tidak terkena zat-zat beracun yang justru dapat merugikan kesehatan konsumen. Jadi menanam sayuran secara hidroponik merupakan cara yang efektif dan efisien.
Ke depannya, kami berharap setiap keluarga dapat membangun instalasi sayuran hidroponik sederhana. Instalasi hidroponik juga dapat ditanami sayuran dan buah-buahan yang lebih beragam untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga dan memenuhi permintaan.
Semakin bervariasi tanaman yang digunakan dalam instalasi hidroponik, maka analisis manfaat-biaya akan semakin luas, sehingga kemungkinan panen lebih banyak setiap tahunnya, BEP lebih cepat, dan nilai jual lebih tinggi.
Tim dari BUMDES Jongbiru, Kediri berdiskusi tentang langkah-langkah perawatan selanjutnya
Panen sayuran hidroponik tidak selalu berhasil karena bisa juga gagal panen. Berikut beberapa penyebab gagal panen sayuran hidroponik:
ADVERTISEMENT
1. Bibit sayuran kedaluwarsa
Benih sayuran ada masa kedaluwarsanya, jadi sebaiknya ditanam/disemai sebelum tanggal kedaluwarsanya. Benih sayuran yang kedaluwarsa tidak akan dapat tumbuh dengan baik sehingga menyebabkan gagal panen. Tanggal kedaluwarsa benih tertera pada bagian bawah/belakang kemasan benih.
Namun ada pula oknum penjual yang terkadang menjual benih yang sudah kedaluwarsa dengan cara mengubah/menghilangkan tanggal kedaluwarsa yang tertera pada kemasan buah bit, agar benih yang kedaluwarsa tersebut tetap laku terjual. Hal ini sangat merugikan petani sayuran.
2. Perubahan cuaca
Perubahan cuaca, suhu dan angin yang drastis dapat mengganggu pertumbuhan sayuran hidroponik. Oleh karena itu, sistem instalasi hidroponik dilengkapi dengan jaring pengaman yang dapat meredam panas, menahan angin, dan mencegah serangan hama.
ADVERTISEMENT
3. Serangan hama
Hama dapat memakan sayuran yang sudah siap panen, akibatnya panen sayuran hidroponik tidak maksimal/bahkan gagal. Serangan hama dapat dibasmi dengan memasang jaring dan menggunakan insektisida organik.
4. Pipa hidroponik yang kotor
Air yang digunakan dalam sistem hidroponik mengandung mikroorganisme. Jika aliran air sistem hidroponik tersendat maka akan menimbulkan lumut dan kerak kotoran yang akan mengganggu penyerapan nutrisi sayuran hidroponik. Oleh karena itu, air harus selalu dipastikan mengalir tanpa hambatan agar tidak mengganggu pertumbuhan sayuran dan panen sayuran yang optimal (Nabi et.al, 2022, Kuzior dan Lobanova, 2020).