Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Algoritma Sistem Fiat Memiskinkan
4 Oktober 2024 14:51 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Grup GRL tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sistem uang fiat adalah fondasi dari kebijakan moneter modern yang digunakan oleh hampir semua negara di dunia saat ini. Namun, di balik keunggulan yang diusung oleh sistem ini, ada sebuah narasi yang sering kali diabaikan: algoritma sistem fiat berfungsi sebagai perangkap memiskinkan. Dalam sistem ini, uang tidak didukung oleh komoditas fisik seperti emas, melainkan hanya oleh kepercayaan masyarakat dan pemerintah. Ini memberikan fleksibilitas besar bagi pemerintah untuk mencetak uang dan mengelola kebijakan moneter, tetapi sekaligus menciptakan mekanisme yang secara tidak langsung memiskinkan sebagian besar masyarakat, terutama mereka yang tidak memiliki akses ke aset produktif atau kemampuan untuk melindungi diri dari inflasi.
ADVERTISEMENT
Narasi ini berangkat dari pemahaman tentang bagaimana uang fiat dikelola, bagaimana inflasi dan utang mempengaruhi ekonomi rumah tangga, serta bagaimana segelintir elite ekonomi mendapat manfaat dari sistem ini, sementara mayoritas masyarakat semakin rentan terhadap tekanan ekonomi. Artikel ini akan mengulas bagaimana algoritma sistem fiat bekerja seperti perangkap yang secara struktural merugikan sebagian besar masyarakat, dengan fokus pada inflasi, utang, dan kesenjangan ekonomi.
Inflasi: Musuh yang Tak Terlihat
Salah satu efek samping paling jelas dari sistem fiat adalah inflasi. Ketika uang fiat pertama kali diperkenalkan, tujuannya adalah memberikan fleksibilitas bagi pemerintah untuk mengatur jumlah uang beredar agar sesuai dengan kebutuhan ekonomi. Namun, dalam praktiknya, kebijakan ini sering disalahgunakan. Pemerintah dan bank sentral kerap mencetak uang baru untuk membiayai defisit anggaran, membayar utang, atau merangsang pertumbuhan ekonomi. Peningkatan jumlah uang yang beredar tanpa diimbangi oleh peningkatan jumlah barang dan jasa yang tersedia menyebabkan harga-harga naik—fenomena yang dikenal sebagai inflasi.
ADVERTISEMENT
Inflasi ini sangat merugikan masyarakat berpenghasilan tetap atau mereka yang hanya menyimpan uang dalam bentuk tunai. Ketika harga barang dan jasa naik, daya beli masyarakat menurun. Sebagai contoh, jika inflasi tahunan berada di angka 5%, maka uang yang disimpan tahun ini hanya akan memiliki nilai 95% dari nilainya tahun depan. Meskipun nominal uang tetap sama, nilai riilnya menurun. Bagi kelas pekerja dan masyarakat berpenghasilan rendah, ini berarti biaya hidup terus meningkat sementara pendapatan mereka mungkin tidak naik secepat inflasi.
Sistem fiat menciptakan perangkap inflasi karena masyarakat umum, yang tidak memiliki aset untuk melindungi kekayaan mereka, akan melihat tabungan mereka tergerus oleh inflasi. Sebaliknya, mereka yang memiliki aset seperti properti, saham, atau emas justru dapat melindungi diri dari inflasi, atau bahkan mendapat keuntungan, karena nilai aset mereka cenderung naik seiring inflasi. Dalam konteks ini, sistem fiat memperkuat ketimpangan kekayaan.
ADVERTISEMENT
Utang: Beban yang Terus Bertambah
Sistem fiat juga menciptakan siklus utang yang dapat memiskinkan masyarakat. Dalam dunia modern, banyak negara bergantung pada utang untuk membiayai pengeluaran pemerintah, dan untuk itu mereka mencetak uang fiat. Hal ini memudahkan akses ke utang tidak hanya untuk pemerintah, tetapi juga untuk individu. Bank sentral yang mengatur suku bunga rendah mendorong masyarakat untuk meminjam lebih banyak, entah untuk membeli rumah, mobil, atau kebutuhan lainnya. Namun, ini menciptakan lingkaran setan.
Ketika individu atau pemerintah mengambil utang yang berlebihan, mereka terjebak dalam pembayaran bunga yang terus bertambah. Pada akhirnya, sebagian besar pendapatan harus dialokasikan untuk membayar utang, meninggalkan sedikit ruang untuk menabung atau berinvestasi. Masyarakat berpenghasilan rendah, yang sudah rentan terhadap inflasi, sering kali terpaksa mengambil utang untuk bertahan hidup. Mereka mungkin mengambil pinjaman untuk membayar biaya kesehatan, pendidikan, atau kebutuhan sehari-hari. Namun, dengan suku bunga yang terus berjalan, mereka terjebak dalam lingkaran utang yang semakin membebani.
ADVERTISEMENT
Sistem fiat memungkinkan pemerintah dan perbankan untuk mendorong budaya konsumsi berbasis utang, yang pada akhirnya memiskinkan masyarakat. Dengan utang yang semakin menumpuk, individu dan rumah tangga semakin sulit untuk mencapai kemandirian finansial. Sistem ini menciptakan perangkap utang, di mana orang yang sudah rentan secara ekonomi dipaksa untuk terus meminjam, memperburuk situasi keuangan mereka dari waktu ke waktu.
Kesenjangan Kekayaan: Yang Kaya Semakin Kaya
Sistem fiat secara inheren memperbesar kesenjangan kekayaan. Meskipun semua orang terkena dampak inflasi, dampaknya sangat bervariasi tergantung pada akses seseorang terhadap aset dan instrumen keuangan. Orang-orang yang memiliki akses ke investasi yang melindungi mereka dari inflasi, seperti real estate, saham, atau komoditas, dapat melindungi kekayaan mereka. Nilai aset-aset ini sering kali meningkat seiring dengan inflasi, memberikan keuntungan tambahan bagi mereka yang sudah kaya.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, mereka yang tidak memiliki akses ke aset tersebut—biasanya masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah—akan mengalami penurunan daya beli dan kekayaan. Mereka hanya memiliki uang tunai atau tabungan yang nilainya terus tergerus oleh inflasi. Dalam sistem fiat, uang tunai menjadi aset yang paling rentan, karena nilainya terus menurun dari tahun ke tahun. Ini menciptakan jurang kekayaan yang semakin lebar antara yang kaya dan yang miskin.
Selain itu, pemerintah yang mencetak uang untuk membiayai utang dan proyek-proyeknya sering kali memberikan subsidi atau insentif kepada sektor-sektor tertentu, seperti perbankan atau korporasi besar, yang memiliki hubungan erat dengan pemerintah. Ini memperkuat posisi mereka yang sudah kaya, sementara masyarakat umum yang tidak mendapatkan manfaat langsung dari kebijakan tersebut semakin terpinggirkan.
ADVERTISEMENT
Efek Jangka Panjang: Kemiskinan Struktural
Dari paparan di atas, jelas bahwa sistem fiat secara struktural memiskinkan sebagian besar masyarakat. Inflasi terus menerus menggerus nilai uang, sementara utang yang mencekik dan kesenjangan kekayaan semakin memperlebar jurang ekonomi. Dalam sistem ini, orang kaya semakin kaya karena mereka memiliki akses ke instrumen keuangan yang melindungi mereka dari inflasi, sedangkan orang miskin semakin miskin karena mereka terjebak dalam perangkap inflasi dan utang.
Algoritma sistem fiat memprioritaskan pertumbuhan ekonomi melalui pencetakan uang dan utang, tetapi ini hanya memperkuat ketimpangan yang ada. Pada saat yang sama, pemerintah yang terlibat dalam pencetakan uang fiat sering kali menggunakan kekuasaan mereka untuk mendukung segmen-segmen masyarakat yang lebih mampu, sementara rakyat jelata dibiarkan bertahan hidup dalam sistem yang merugikan mereka.
ADVERTISEMENT
Solusi: Reformasi Sistem Ekonomi
Untuk mengatasi perangkap memiskinkan yang dihasilkan oleh sistem fiat, diperlukan reformasi struktural dalam kebijakan moneter dan ekonomi. Salah satu pendekatan yang dapat dipertimbangkan adalah kembali ke standar emas atau sistem berbasis komoditas lain yang dapat membatasi pencetakan uang yang tidak terkendali. Selain itu, memperluas akses masyarakat terhadap aset-aset produktif, seperti properti atau investasi, juga dapat membantu mengurangi dampak buruk dari inflasi dan mempersempit kesenjangan kekayaan.
Di samping itu, kebijakan pendidikan keuangan juga sangat penting. Masyarakat perlu diajarkan cara melindungi diri dari inflasi dan mengelola utang secara bijak. Jika tidak, mereka akan terus menjadi korban dari algoritma sistem fiat yang dirancang untuk mempertahankan status quo ekonomi yang menguntungkan segelintir orang.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Sistem fiat, meskipun memberikan fleksibilitas dalam kebijakan moneter, memiliki sisi gelap yang sering diabaikan. Inflasi yang disebabkan oleh pencetakan uang, utang yang terus bertambah, serta kesenjangan kekayaan yang semakin melebar adalah bukti bahwa algoritma sistem fiat memiskinkan sebagian besar masyarakat. Reformasi struktural diperlukan untuk menciptakan sistem ekonomi yang lebih adil dan berkelanjutan, yang tidak hanya menguntungkan segelintir orang tetapi juga melindungi kesejahteraan semua lapisan masyarakat.