Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
CBDC Sebuah Ancaman
16 Oktober 2024 8:59 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Grup GRL tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Central Bank Digital Currency (CBDC) adalah mata uang digital yang diterbitkan oleh bank sentral suatu negara sebagai bentuk representasi digital dari uang fiat. Banyak negara sedang mengeksplorasi pengembangan CBDC sebagai respons terhadap perkembangan teknologi, peningkatan penggunaan mata uang kripto, serta kebutuhan untuk mempercepat dan mempermudah transaksi keuangan. Namun, meskipun CBDC dianggap memiliki berbagai keuntungan, ada kekhawatiran bahwa implementasinya dapat menjadi ancaman bagi suplai uang dan stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT
Salah satu kekhawatiran terbesar adalah dampaknya terhadap suplai uang dan mekanisme transmisi kebijakan moneter. CBDC dapat merombak cara tradisional di mana uang beredar di dalam ekonomi, mengubah interaksi antara bank sentral, bank komersial, dan masyarakat luas. Narasi ini akan menjelaskan secara mendalam potensi ancaman CBDC terhadap suplai uang, perbankan, dan stabilitas ekonomi.
1. Disintermediasi Perbankan Komersial
Salah satu potensi ancaman utama dari CBDC adalah disintermediasi perbankan komersial. Di sistem keuangan saat ini, bank komersial berperan besar dalam menciptakan uang melalui proses peminjaman. Ketika bank memberikan pinjaman, mereka sebenarnya menciptakan uang baru yang meningkatkan suplai uang dalam perekonomian. Dengan adanya CBDC, masyarakat dapat langsung menyimpan uang mereka di akun digital yang dikelola oleh bank sentral, mengurangi kebutuhan untuk menyimpan dana di bank komersial.
ADVERTISEMENT
Jika masyarakat secara massal memindahkan dana dari rekening bank komersial ke rekening CBDC, maka bank komersial akan kehilangan sebagian besar simpanan mereka. Hal ini dapat mengurangi kemampuan bank komersial untuk memberikan pinjaman, yang pada akhirnya dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi. Proses ini disebut sebagai "disintermediasi" karena menghilangkan peran perantara yang selama ini dilakukan oleh bank komersial dalam menyalurkan uang dan kredit.
2. Perubahan pada Mekanisme Penciptaan Uang
Saat ini, sebagian besar uang dalam perekonomian diciptakan melalui aktivitas pinjam-meminjam di perbankan komersial. Ketika seseorang atau perusahaan mengajukan pinjaman, bank menciptakan uang baru yang kemudian beredar dalam ekonomi. Dengan CBDC, bank sentral memiliki kendali langsung atas suplai uang digital yang beredar.
Jika bank sentral mengambil alih sebagian besar fungsi penciptaan uang dari bank komersial, hal ini dapat memicu perubahan besar dalam mekanisme pengelolaan kebijakan moneter. Bank sentral mungkin dapat lebih langsung mengontrol suplai uang dengan mengatur jumlah CBDC yang beredar, tetapi hal ini juga berarti bahwa bank sentral harus siap untuk menangani risiko yang sebelumnya dihadapi oleh bank komersial, seperti penilaian risiko kredit dan stabilitas keuangan.
ADVERTISEMENT
3. Dampak terhadap Stabilitas Keuangan
CBDC berpotensi menciptakan instabilitas dalam sistem keuangan, terutama dalam situasi krisis. Pada saat terjadi kepanikan keuangan, masyarakat mungkin akan cenderung menarik dana mereka dari bank komersial dan memindahkannya ke akun CBDC yang dianggap lebih aman karena dikelola oleh bank sentral. Hal ini dapat mempercepat aliran modal keluar dari bank komersial, memperburuk krisis likuiditas dan mengganggu stabilitas keuangan.
Dalam situasi seperti ini, bank sentral akan dihadapkan pada dilema untuk menyediakan likuiditas kepada bank komersial yang sedang mengalami kesulitan. Solusi seperti penjaminan simpanan mungkin tidak akan cukup efektif jika masyarakat lebih memilih menyimpan uang mereka dalam bentuk CBDC yang dianggap lebih aman. Oleh karena itu, CBDC dapat meningkatkan risiko penarikan dana besar-besaran (bank run), terutama jika tidak ada pembatasan jumlah dana yang dapat dipindahkan ke akun CBDC.
ADVERTISEMENT
4. Potensi Monopoli dalam Suplai Uang
CBDC memberi bank sentral kendali langsung atas suplai uang digital dan transaksi yang dilakukan menggunakan mata uang tersebut. Hal ini bisa menjadi alat yang kuat untuk menerapkan kebijakan moneter dengan cara yang lebih efektif, seperti mengontrol jumlah uang yang beredar atau bahkan menetapkan kebijakan bunga negatif. Namun, dengan mengurangi peran bank komersial dalam penciptaan uang, bank sentral berpotensi menjadi satu-satunya pihak yang memiliki kontrol penuh atas suplai uang, yang dapat mengarah pada monopoli dalam pengaturan kebijakan moneter.
Jika CBDC menjadi satu-satunya bentuk uang digital yang sah, maka masyarakat mungkin akan kehilangan kebebasan dalam memilih sistem keuangan alternatif. Ini juga membuka kemungkinan bahwa bank sentral dapat menggunakan kekuasaan mereka untuk tujuan yang tidak sepenuhnya berkaitan dengan kebijakan moneter, seperti pengawasan dan pengendalian transaksi individu. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan pelanggaran privasi dan kebebasan ekonomi.
ADVERTISEMENT
5. Risiko Kebijakan Bunga Negatif yang Lebih Efektif
Dalam sistem keuangan saat ini, kebijakan suku bunga negatif yang diterapkan oleh bank sentral belum sepenuhnya efektif karena masyarakat dapat menarik uang mereka dalam bentuk tunai untuk menghindari bunga negatif. Namun, dengan CBDC, bank sentral dapat memaksa penerapan bunga negatif secara lebih langsung. Misalnya, mereka dapat mengurangi saldo rekening CBDC secara otomatis untuk menurunkan nilai simpanan jika suku bunga negatif diberlakukan.
Walaupun kebijakan ini dapat digunakan untuk mendorong konsumsi dan investasi di saat krisis ekonomi, penerapan bunga negatif pada simpanan digital dapat merugikan masyarakat dan bisnis yang lebih memilih menabung. Ini juga dapat menciptakan ketidakpastian dan ketidakpuasan di antara pengguna yang merasa kehilangan kendali atas nilai kekayaan mereka. Akibatnya, masyarakat mungkin akan mencari alternatif lain, seperti mata uang kripto atau emas, yang lebih terlindungi dari kebijakan moneter yang dianggap merugikan.
ADVERTISEMENT
6. Potensi Pengendalian dan Pengawasan yang Lebih Ketat
CBDC memungkinkan bank sentral untuk memiliki informasi yang lebih rinci tentang transaksi keuangan individu dan perusahaan. Ini memberi mereka alat untuk melakukan pengawasan yang lebih ketat, yang dapat digunakan untuk tujuan pengendalian ekonomi atau bahkan politik. Meskipun pengawasan yang lebih baik dapat membantu dalam memerangi pencucian uang dan pendanaan teroris, penggunaan data transaksi yang berlebihan juga dapat menimbulkan kekhawatiran tentang privasi.
Dalam sistem di mana CBDC menjadi metode pembayaran utama, bank sentral atau pemerintah dapat menetapkan batasan pada penggunaan dana atau membatasi transaksi tertentu. Ini dapat menjadi alat untuk mengekang aktivitas ekonomi tertentu yang dianggap merugikan atau tidak diinginkan. Namun, jika digunakan secara berlebihan, kontrol ini dapat mengarah pada kebijakan yang merugikan kebebasan ekonomi dan merusak kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan.
ADVERTISEMENT
7. Kesimpulan: Perlu Penyeimbangan Risiko dan Manfaat
Implementasi CBDC membawa peluang dan tantangan yang memerlukan perhatian serius. Di satu sisi, CBDC dapat mempercepat inklusi keuangan, meningkatkan efisiensi sistem pembayaran, dan memberikan bank sentral alat yang lebih efektif dalam menjalankan kebijakan moneter. Di sisi lain, ancaman terhadap suplai uang, disintermediasi perbankan, dan potensi monopoli kebijakan moneter perlu dipertimbangkan dengan hati-hati.
Pemerintah dan bank sentral harus merancang kebijakan yang dapat menyeimbangkan manfaat dan risiko dari CBDC. Langkah-langkah seperti pembatasan jumlah CBDC yang dapat dimiliki individu, menjaga peran bank komersial dalam penciptaan uang, serta memastikan bahwa kebijakan moneter tetap mendukung pertumbuhan ekonomi dan stabilitas keuangan, adalah beberapa strategi yang perlu dipertimbangkan. Dengan pendekatan yang tepat, CBDC dapat menjadi bagian penting dari sistem keuangan masa depan tanpa mengorbankan stabilitas ekonomi dan kebebasan individu.
ADVERTISEMENT