Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Duopoli Sistem Alat Tukar
22 September 2024 9:48 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Grup GRL tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sistem desentralisasi dan monopoli alat tukar fiat adalah dua konsep yang berbeda dalam dunia ekonomi, tetapi keduanya dapat berjalan bersamaan dan saling melengkapi. Desentralisasi, seperti yang ditawarkan oleh teknologi blockchain dan mata uang kripto seperti Bitcoin, memungkinkan transaksi berlangsung tanpa keterlibatan otoritas pusat. Dalam sistem ini, kontrol tidak berada di tangan satu entitas, melainkan didistribusikan di seluruh jaringan, menjadikannya lebih transparan, aman, dan tahan terhadap manipulasi. Sebaliknya, sistem fiat adalah alat tukar yang dikelola oleh pemerintah atau bank sentral dan menjadi dasar bagi sebagian besar ekonomi global saat ini. Mata uang fiat memiliki nilai karena didukung oleh negara, dan nilainya dijaga oleh kebijakan moneter yang dirancang untuk mengendalikan inflasi, menjaga stabilitas ekonomi, dan mendukung pertumbuhan.
ADVERTISEMENT
Sistem fiat yang dipakai dalam transaksi sehari-hari menawarkan stabilitas yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dalam menjalankan kehidupan ekonominya. Ketika harga barang dan jasa ditetapkan dalam mata uang yang stabil, seperti dolar, euro, atau rupiah, ini memungkinkan adanya prediktabilitas dan keamanan dalam bertransaksi. Namun, sistem ini juga memiliki keterbatasan, terutama dalam hal inovasi, efisiensi, dan aksesibilitas. Transaksi internasional dalam sistem fiat sering kali lambat, mahal, dan harus melalui beberapa perantara. Selain itu, tidak semua individu di seluruh dunia memiliki akses ke lembaga keuangan formal yang beroperasi dengan sistem fiat. Banyak negara berkembang menghadapi tantangan besar dalam memberikan akses keuangan kepada seluruh penduduknya, dan ketergantungan pada sistem fiat yang terpusat sering kali tidak dapat menjawab tantangan ini.
ADVERTISEMENT
Di sinilah sistem desentralisasi memainkan peran penting. Teknologi seperti blockchain menawarkan peluang untuk menciptakan jaringan keuangan yang lebih inklusif, di mana orang-orang yang tidak memiliki akses ke bank dapat tetap berpartisipasi dalam ekonomi global. Dengan desentralisasi, tidak ada satu pihak yang mengendalikan jaringan, dan ini membuka kesempatan bagi siapa saja yang memiliki koneksi internet untuk mengirim, menerima, dan menyimpan nilai. Ini memberikan otonomi yang lebih besar kepada individu atas keuangan mereka sendiri, mengurangi ketergantungan pada lembaga perbankan atau otoritas pemerintah.
Meskipun sistem desentralisasi menghadirkan banyak manfaat, seperti transparansi, efisiensi, dan akses yang lebih luas, mata uang kripto juga menghadapi tantangan dalam hal stabilitas nilai. Nilai Bitcoin, misalnya, bisa sangat fluktuatif, dan ini membuatnya kurang ideal sebagai alat tukar dalam transaksi sehari-hari. Orang mungkin enggan menggunakan Bitcoin untuk membeli barang atau jasa karena risiko bahwa nilainya bisa berubah drastis dalam waktu singkat. Di sinilah mata uang fiat tetap relevan. Dengan nilai yang relatif stabil, fiat memberikan rasa aman dalam bertransaksi. Mata uang fiat digunakan untuk menetapkan harga barang dan jasa, membayar upah, dan mengatur kontrak bisnis, sesuatu yang tidak mudah dilakukan dengan mata uang kripto yang nilainya berubah-ubah.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, menjalankan kedua sistem ini secara bersamaan menciptakan keseimbangan antara stabilitas yang ditawarkan oleh fiat dan inovasi serta efisiensi yang dibawa oleh desentralisasi. Masyarakat dapat menggunakan fiat untuk kebutuhan sehari-hari mereka yang membutuhkan stabilitas, sementara mata uang kripto dan teknologi desentralisasi dapat digunakan sebagai alat untuk melindungi kekayaan, berinvestasi, atau bertransaksi lintas batas dengan lebih efisien.
Selain itu, keberadaan sistem desentralisasi dapat bertindak sebagai perlindungan terhadap potensi krisis ekonomi dalam sistem fiat. Dalam situasi di mana nilai mata uang fiat anjlok atau pemerintah mengalami kesulitan menjaga kestabilan ekonomi, desentralisasi menawarkan alternatif. Orang dapat beralih ke mata uang kripto sebagai penyimpan nilai ketika inflasi tinggi atau kepercayaan terhadap mata uang nasional mulai menurun. Ini telah terlihat di beberapa negara yang mengalami krisis ekonomi besar, di mana mata uang kripto digunakan sebagai sarana untuk melindungi kekayaan dari devaluasi yang cepat.
ADVERTISEMENT
Desentralisasi juga memberikan kesempatan untuk mengurangi kesenjangan global. Bagi banyak orang di negara berkembang, akses ke layanan keuangan formal sangat terbatas, baik karena biaya yang tinggi, infrastruktur yang kurang berkembang, atau birokrasi yang kompleks. Dengan menggunakan teknologi blockchain, orang-orang di daerah yang tidak terjangkau oleh sistem perbankan tradisional dapat berpartisipasi dalam ekonomi global. Mereka dapat menerima uang dari kerabat di luar negeri, menjalankan bisnis, atau menyimpan kekayaan tanpa harus bergantung pada infrastruktur perbankan yang sering kali tidak tersedia bagi mereka.
Manfaat lainnya adalah transparansi yang dihadirkan oleh sistem desentralisasi. Semua transaksi yang dilakukan di blockchain dapat dilihat oleh siapa saja, sehingga risiko korupsi atau manipulasi dapat diminimalisir. Ini sangat berbeda dengan sistem fiat yang sering kali diwarnai oleh kurangnya transparansi, terutama ketika menyangkut pengelolaan kebijakan moneter oleh pemerintah. Dalam sistem fiat, keputusan-keputusan penting sering kali dibuat secara tertutup, dan masyarakat tidak selalu mengetahui bagaimana uang mereka digunakan atau dialirkan. Di sisi lain, desentralisasi memaksa setiap entitas untuk bertindak lebih transparan karena setiap tindakan atau transaksi dapat dilacak oleh publik.
ADVERTISEMENT
Keuntungan besar lain dari kombinasi sistem ini adalah efisiensi dalam transaksi lintas batas. Saat ini, mengirim uang dari satu negara ke negara lain melalui sistem fiat bisa memakan waktu berhari-hari dan biaya yang cukup tinggi, terutama jika melibatkan banyak perantara seperti bank koresponden. Dengan menggunakan teknologi desentralisasi, transaksi dapat diselesaikan dalam hitungan menit dengan biaya yang jauh lebih rendah. Hal ini memungkinkan dunia bisnis untuk beroperasi dengan lebih cepat dan efisien, sambil tetap menggunakan mata uang fiat sebagai standar nilai dalam transaksi tersebut.
Sistem fiat dan desentralisasi juga memberi otonomi yang lebih besar kepada individu dalam mengelola kekayaan mereka. Dalam sistem fiat, individu sering kali bergantung pada lembaga keuangan untuk menyimpan dan mengelola uang mereka. Namun, dengan teknologi desentralisasi, individu dapat menyimpan kekayaan mereka secara langsung dalam dompet digital tanpa harus bergantung pada bank atau pihak ketiga lainnya. Ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam bagaimana orang mengelola uang mereka, memungkinkan mereka untuk memiliki kendali penuh atas kekayaan mereka.
ADVERTISEMENT
Secara keseluruhan, kombinasi antara sistem desentralisasi dan monopoli alat tukar fiat dapat menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih kuat dan fleksibel. Keduanya saling melengkapi dalam hal kelebihan dan kekurangan mereka masing-masing. Fiat memberikan stabilitas dan prediktabilitas, sementara desentralisasi menawarkan inovasi, efisiensi, dan inklusivitas. Dengan menggabungkan kedua sistem ini, kita dapat menciptakan dunia yang lebih adil, di mana setiap orang memiliki akses ke layanan keuangan dan kemampuan untuk melindungi kekayaan mereka dari krisis ekonomi atau inflasi.