Konten dari Pengguna

Pancasila Sebagai Proses Pengembangan Karakter Anak Bangsa

garnisa salsa finar
fakultas kedokteran universitas jember 2021 MKU pancasila 76 212010101112
19 November 2022 6:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari garnisa salsa finar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
foto : garnisa salsa finar, ilustrasi belajar
zoom-in-whitePerbesar
foto : garnisa salsa finar, ilustrasi belajar
ADVERTISEMENT
Peran Pancasila Sebagai Proses Pengembangan Karakter Anak Bangsa
Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak keanekaragaman. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya pulau, suku, adat, dan budaya yang ada di Indonesia. Dengan banyaknya suatu perbedaan yang ada di Indonesia, di sinilah peran Pancasila sebagai dasar negara dijalankan.
ADVERTISEMENT
Pancasila memiliki semboyan “Berbeda-beda tetapi tetap satu jua”. Semboyan ini singkat, tetapi memiliki makna yang sangat krusial. Nilai-nilai leluhur yang terkandung dalam Pancasila mencerminkan kepribadian asli dari bangsa itu sendiri. Nilai, norma, dan etika yang terkandung dalam Pancasila, dapat menyatu dengan kepribadian setiap bangsanya. Semboyan tersebut sangat bermakna, meskipun banga ini memiliki banyak perbedaan agama, ras, dan budaya, kita semua harus terus bersatu dan saling menghargai, menguatkan, serta memiliki rasa toleransi terhadap sesama.
Hampir seluruh Nusantara sudah mengalami penindasan dan kekejaman yang dilakukan oleh Penjajah. Oleh karena itu, bangsa ini akan terus bersatu dan makin kuat. Pancasila juga menandakan nilai-nilai karakter yang tertanam dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pendidikan Pancasila di sekolah dasar cukup penting, karena merupakan awal pembentukan karakter penerus anak bangsa.
ADVERTISEMENT
Pancasila merupakan dasar negara Indonesia. Sedari dini, Pancasila sebagai dasar negara sudah ditanamkan untuk membangun serta mengembangkan karakteristik yang baik. Itulah mengapa, upacara Bendera Merah Putih selalu dilaksanakan setiap hari senin dengan membacakan Pancasila. Sejak anak di sekolah dasar hingga sekolah menengah atas, wajib mengikuti upacara Bendera Merah Putih.
Terdapat lima butir sila Pancasila yang seluruh isinya merupakan dasar dari kehidupan dalam berbangsa dan bernegara. Selain itu, alasan Pancasila sudah ditanamkan di sekolah dasar bukan tanpa tujuan. Hal tersebut bertujuan untuk tumbuh kembang generasi penerus bangsa. Butir-butir sila Pancasila merupakan sebuah pedoman yang memiliki nilai-nilai luhur yang harus ditanamkan sedari dini, agar kelak anak-anak penerus bangsa mampu membuat bangsa ini menjadi lebih baik.
ADVERTISEMENT
Setiap butir dari 5 sila, memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam tumbuh kembang karakter anak. Pembenihan dini ini bukan hanya menjadi tanggung jawab lembaga pendidikan saja, tetapi seluruh aspek juga berperan dalam proses pembentukan nilai-nilai luhur tersebut. Dapat dilihat di bawah ini, fungsi dari 5 sila Pancasila untuk tumbuh kembang karakter anak:
1. Sila Pertama, “Ketuhanan Yang Maha Esa”
Untuk membentuk karakter anak yang baik dan berbudi luhur, sila pertama mengajarkan bahwa setiap manusia harus memiliki akhlak yang baik. Ada tujuh agama yang diakui di Indonesia. Oleh sebab itu, rasa toleransi antarumat beragama adalah sebuah keharusan.
Seluruh agama pasti selalu mengajarkan hal-hal yang baik kepada umatnya. Apabila sila pertama ini sudah diterapkan, sila berikutnya akan secara tidak sadar terealisasikan, karena sila pertamalah yang menjadi pokok. Seseorang yang benar-benar menerapkan sikap keagamaannya dengan baik dalam kehidupan sehari-harinya, maka dia sudah pasti bisa mengamalkan keempat sila berikutnya.
ADVERTISEMENT
Salah satu penerapan dari sila pertama adalah dengan mengajak anak beribadah sesuai dengan agama dan keyakinannya masing-masing.
2. Sila Kedua, “Kemanusiaan yang adil dan beradab”
Sila kedua memiliki nilai yang sangat baik, karena di dalam sila tersebut mengandung sikap saling menghargai, saling tolong menolong, serta menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia. Hal tersebut berdasarkan pada nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab. Sila kedua ini, dapat ditanamkan dengan memberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari pada setiap anak di lingkungan rumah maupun di sekolahnya.
Salah satu penerapan dari sila kedua adalah dengan mengajarkan kasih sayang kepada ibu, ayah, adik, kakak, keluarga, dan teman-teman.
3. Sila Ketiga, “Persatuan Indonesia”
Nilai yang dapat diambil dari sila tersebut adalah saling menghargai sebuah perbedaan suku, ras, budaya, dan agama, karena pada dasarnya, Indonesia merupakan satu kesatuan dari banyaknya perbedaan. Dalam sila ini, juga dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air, serta rela berkorban untuk bangsanya. Dengan adanya rasa persatuan dan toleransi antara satu sama lain, dapat membuat masyarakat saling memahami dan dapat hidup rukun satu dengan yang lainnya.
ADVERTISEMENT
Salah satu penerapan dari sila ketiga adalah dengan mengenalkan berbagai suku, agama, ras, dan budaya yang ada di Indonesia kepada anak-anak.
4. Sila Keempat, “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”
Nilai yang ada dalam sila kempat ini dapat membentuk karakteristik anak mengenai keberadaan sistem demokrasi yang ada di Indonesia, agar anak tumbuh menjadi anak yang dapat menghargai pendapat orang lain. Selain itu, nilai yang terdapat dalam sila keempat ini adalah agar anak dapat berdiskusi antara satu dengan yang lain mengenai persoalan yang sedang dialami, serta rasa kekeluargaan dari perbedaan dapat diperkuat dengan nilai-nilai keadilan.
Salah satu penerapan dari sila keempat adalah dengan mengajak anak berdiskusi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan sehari-harinya, baik di rumah maupun di sekolah.
ADVERTISEMENT
5. Sila Kelima, “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”
Nilai yang ada dalam sila kelima ini dapat memberikan pelajaran untuk tumbuh kembang anak, agar nantinya mereka dapat menerima keadilan di berbagai bidang kehidupan. Pembelajaran yang dapat diambil pada sila kelima, yaitu dapat membuat anak-anak mengerti mengenai pelaksanaan kewajiban serta hak yang harus mereka peroleh, agar terciptanya Indonesia yang makmur, secara lahir dan batin pada masa mendatang.
Salah satu penerapan dari sila kelima adalah dengan mendukung cita-cita anak, dan memberikan semangat kepada anak dengan kalimat-kalimat positif.
Pancasila merupakan pedoman bangsa Indonesia. Pancasila memiliki suatu nilai yang tinggi. Dengan adanya Pancasila yang ditanamkan sedari dini (golden age), di mana merupakan masa pesatnya tumbuh kembang anak terutama otaknya, akan membuat anak memiliki nilai-nilai yang terpuji dan membuat bangsa Indonesia mempunyai penerus bangsa yang cerdas. Salah satu cara untuk merealisasikan jiwa Pancasilais, yaitu melalui peningkatan kualitas pendidikan Pancasila dalam dunia pendidikan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pancasila adalah penuntun arah proses pendidikan yang dapat membentuk insan ideal, yakni insan yang dapat mengenali potensi dirinya dalam menjalankan kehidupannya, serta menggunakan rasa tanggung jawab dalam seluruh aspek dan dimensi kehidupannya. Pendidikan Pancasila adalah aspek krusial yang dapat menciptakan karakter generasi bangsa. Itulah, alasan mengapa Pancasila disebut penting dalam proses pengembangan karakter anak bangsa.