Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Urbanisasi dan Gaulisme: Dua Tren yang Bikin Bahasa Formal Melemah?
25 April 2025 11:37 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Putri Nur Azizah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Bahasa merupakan alat komunikasi utama yang terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Salah satu fenomena linguistik yang berkembang pesat di kalangan anak muda adalah bahasa gaul, yang sering digunakan dalam percakapan informal serta dipengaruhi oleh media sosial dan budaya populer. Selain itu, urbanisasi yang menyebabkan banyak anak muda berpindah ke kota untuk pendidikan atau pekerjaan, juga turut mempengaruhi pola penggunaan bahasa terutama dalam penggunaan bahasa daerah.
ADVERTISEMENT
Dua aspek ini menimbulkan pertanyaan "Apakah penggunaan bahasa gaul dan urbanisasi mempengaruhi kemampuan anak muda dalam berbicara secara formal?" Untuk menjawab pertanyaan ini, artikel ini mengkaji pengaruh bahasa gaul terhadap kemampuan berbicara formal berdasarkan survei yang telah dilakukan serta membahas dampak urbanisasi terhadap keberlanjutan bahasa daerah berdasarkan penelitian akademik.
Pengaruh Bahasa Gaul Terhadap Kemampuan Berbicara Formal (Berdasarkan Survei dan Jurnal)
Untuk memahami sejauh mana bahasa gaul mempengaruhi keterampilan berbicara formal anak muda, dilakukan survei terhadap 15 responden yang terdiri dari pekerja, mahasiswa, serta individu yang merangkap sebagai pekerja dan mahasiswa. Berikut adalah hasilnya:
Analisis Survei:
ADVERTISEMENT
Hasil survei ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yeremias Bardi, dkk. (2025), yang menemukan bahwa penggunaan bahasa gaul dapat mempererat hubungan sosial dan mencerminkan identitas kelompok. Namun, jika digunakan secara berlebihan, bahasa gaul dapat menyebabkan kesulitan dalam memahami serta menggunakan bahasa formal di lingkungan akademik dan profesional.
Menurut Wibowo (2019), anak muda yang terlalu sering menggunakan bahasa gaul mengalami penurunan keterampilan tata bahasa formal, yang berdampak pada struktur kalimat yang tidak sistematis dalam komunikasi resmi.
Selain itu, penelitian Budi Setiawan, M. Hum (2023) menyoroti bahwa penggunaan bahasa gaul dalam kehidupan akademik dapat berdampak pada prestasi belajar mahasiswa. Dalam beberapa kasus, mahasiswa yang terbiasa dengan bahasa gaul mengalami kesulitan dalam menulis tugas akademik atau menyusun laporan dengan tata bahasa yang baik.
ADVERTISEMENT
Dampak Urbanisasi terhadap Penggunaan Bahasa Daerah
Selain bahasa gaul, urbanisasi juga menjadi faktor yang mempengaruhi pola komunikasi anak muda, terutama dalam penggunaan bahasa daerah.
Menurut Alamdysh (2021), urbanisasi menyebabkan percampuran budaya dan bahasa yang lebih luas, sehingga anak muda lebih sering menggunakan bahasa nasional atau bahasa gaul dibandingkan bahasa daerah.
Penelitian Suprapti (2021) mengungkap bahwa makin banyak generasi muda yang meninggalkan penggunaan bahasa daerah dalam keseharian, terutama setelah mereka pindah ke kota besar untuk belajar atau bekerja.
Beberapa dampak utama urbanisasi terhadap bahasa daerah di kalangan anak muda adalah:
1. Menurunnya penggunaan bahasa daerah.
Anak muda yang pindah ke kota cenderung menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa gaul dalam percakapan sehari-hari , sehingga semakin jarang menggunakan bahasa daerahnya.
ADVERTISEMENT
2. Kesulitan berbicara dalam bahasa daerah setelah lama tinggal di kota.
Banyak anak muda yang kembali ke daerah asalnya mengalami kesulitan berbicara dalam bahasa daerah karena sudah terbiasa menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa gaul.
Dalam beberapa kasus, mereka merasa "kaku" saat berbicara dengan keluarga atau komunitas yang masih aktif menggunakan bahasa daerah.
3. Pergeseran ke bahasa campuran.
Beberapa anak muda mengadaptasi bahasa daerah dengan mencampurkannya dengan bahasa gaul atau bahasa Indonesia, yang menyebabkan perubahan dalam struktur dan kosakata bahasa daerah.
Menurut penelitian Crystal (2021), fenomena ini bukan hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain yang mengalami urbanisasi pesat. Bahasa daerah yang tidak lagi digunakan dalam komunikasi sehari-hari cenderung terancam punah dalam jangka panjang.
Hasil survei dan penelitian menunjukkan bahwa bahasa gaul memiliki dampak terhadap kemampuan berbicara formal, meskipun dampaknya bervariasi pada setiap individu. Sebagian besar responden merasa bahasa gaul tidak terlalu menghambat kemampuan mereka berbicara dalam situasi formal.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, urbanisasi juga berpengaruh terhadap penggunaan bahasa daerah, di mana anak muda semakin jarang menggunakannya sehingga banyak yang mengalami kesulitan atau bahkan melupakannya.
Pergeseran ini terjadi karena meningkatnya interaksi dengan komunitas perkotaan yang lebih dominan menggunakan bahasa nasional dan bahasa gaul. Jika fenomena ini terus berlangsung tanpa adanya upaya pelestarian, bukan tidak mungkin generasi muda di masa depan akan kehilangan keterampilan berbicara dalam bahasa daerah mereka sendiri.