Kampung Unjun ASB, Desa Penghasil Alat Pancing Bambu Tradisional

Gusti Arya Sudiaryasa
Focuss, Learn and Give My Best. Penulis bekerja di salah satu perusahaan BUMN terbesar di Indonesia. Penulis memiliki hobi food and travelling.
Konten dari Pengguna
27 Maret 2021 14:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gusti Arya Sudiaryasa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
kampung Unjun ASB, di Desa Anjir Serapat Baru
zoom-in-whitePerbesar
kampung Unjun ASB, di Desa Anjir Serapat Baru
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kampung Unjun Anjir Serapat Baru (ASB) yang berada di Desa Anjir Serapat Baru, Kecamatan Anjir Muara, Kabupaten Barito Kuala, terkenal dengan kerajinan tradisionalnya yaitu membuat unjun/alat pancing bambu tradisional. Kampung Unjun ASB berada di salah satu sisi bagian selatan dari Sungai Anjir, jaraknya kira-kira 5 Km dari Objek Wisata Jembatan Barito.
ADVERTISEMENT
Tidak sulit untuk datang ke Kampung Unjun ASB. Apabila menggunakan sepeda motor dari Jembatan Barito hanya mengikuti Jalan Lintas Kalimantan menuju arah Perbatasan Kapuas, kemudian belok kiri di km. 22,5 menyeberangi jembatan Handel Nyiur. Apabila menggunakan mobil dapat melalui jembatan km. 25 dan melewati Desa Sepakat Bersama.
Unjun adalah sebutan untuk alat pancing tradisional yang terbuat dari Bambu Kalai. Bambu Kalai adalah jenis bambu yang kecil dan cocok untuk dibuat alat pancing/unjun. Usaha pembuatan unjun ini dilakukan secara manual. Dari tahap pemilihan bambu, penebangan bambu, proses mengadang (proses meluruskan bambu dengan cara dibakar) serta menyortir ukuran unjun sesuai fungsi dan kegunaan unjun. Ada beberapa jenis unjun, diantaranya unjun karambas, unjun papuyu, unjun dadaraan serta unjun pair.
ADVERTISEMENT
Mengingat kebutuhan akan unjun yang semakin meningkat dari pasar telah membantu sektor usaha di Kampung Unjun ASB semakin berkembang. Sekarang di Desa Anjir Serapat Baru ada kira-kira 75 keluarga yang melakukan usaha pembuatan unjun, dari menebang bambu, mengadang sampai berdagang unjun. Jumlah serubung/bengkel tempat proses mengadang mencapai 30 bengkel.
Bagi para penebang bambu bisa mendapatkan 100ribu per hari. Sedangkan upah mengadang juga bisa mendapatkan kisaran 150ribu per hari, bahkan ada yang mencapai 200ribu per hari, tergantung hasil yang didapatkan. Hanya saja usaha ini sifatnya musiman, mulai bulan Desember sampai Juli saja, mengingat situasi alam yang cocok untuk hobby memancing.
Bengkel Pembuatan Unjun milik Sanusi (55 tahun)
Menurut bapak Sanusi, 55 tahun, seorang pengusaha unjun, hampir mayoritas keluarga di Desa Anjir Serapat Baru ikut membuat unjun, ada juga keluarga yang sudah berkaitan dengan kerajinan dari 2 sampai 3 generasi. Khususnya, usaha ini memberikan pendapatan tambahan kepada warga Desa Anjir Serapat Baru.
ADVERTISEMENT
“Usaha Unjun tidak hanya memperoleh pendapatan saja, pekerjaan ini juga memberikan kegembiraan serta menciptakan satu lingkungan pergaulan bagi warga desa”, ucap Sanusi.
Unjun/Pancing Bambu Tradisional buatan Kampung Unjun ASB terkenal karena kualitasnya yang tahan lama, kuat dan “sensitif terhadap ikan” sehingga digemari peng-hobby mancing berbagai daerah. Selain itu, produk Kampung Unjun ASB juga dipasarkan ke Banjarmasin, Sungai Danau dan Batu Licin, serta ada juga ke Kereng Pangi dan Sampit, sehingga menciptakan lapangan kerja kepada puluhan orang di desa dan daerah-daerah di sekitarnya.