Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Klaster Kampung Unjun ASB Bertahan di Tengah Pandemi
30 Maret 2021 23:56 WIB
Tulisan dari Gusti Arya Sudiaryasa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Menjamurnya alat pancing ikan modern dengan berbahan yang elastis dan harganya terjangkau pada jaman modern ini, tidak menggerus keberadaan alat pancing tradisional dari bahan bambu berukuran kecil dan panjang yang biasa disebut unjun.
ADVERTISEMENT
Di Desa Anjir Serapat Baru Kecamatan Anjir Muara Kabupaten Batola, terdapat klaster usaha mikro pembuat unjun dan sebenarnya memiliki prospek bisnis yang menjanjikan. Para perajin ini adalah petani yang memanfatkan bambu yang banyak tumbuh di Desa Anjir.
Biasanya para perajin menghasilkan unjun, sebelum musim tanam padi seperti saat ini dan setelah musim tanam padi selesai. Pembuatan unjun ini menjadi salah satu usaha sampingan petani setempat, untuk mengisi waktu selain bercocok tanam padi.
Untuk pembuatan unjun ini, hal pertama yang harus diutamakan yakni memilih bambu yang sudah tua, kemudian ditebang dan dibersihkan rantingnya. Selanjutnya bambu dijemur hingga satu pekan agar kering dan kuat. Bambu yang sudah dijemur dipanaskan dengan api sambil diurut-urut dengan kain basah agar lurus.
ADVERTISEMENT
Salah seorang pembuat unjun, Sanusi mengatakan, untuk meluruskan unjun ini juga ada tehniknya. Jika bambu diluruskan secara sembarangan, unjunnya bisa patah atau hangus mengingat batang bambu tidak terlalu besar. Waktu pemanasan dan pengurutan harus pas.
Setelah lurus dan dibersihkan unjun pun jadi siap digunakan ataupun dijual. Kisaran harga unjun yang telah jadi bervariasi dari Rp 2.500 hingga ratusan ribu rupiah. Tergantung dari kerapihan dan kekuatannya.
“Unjun ini dijual berdasarkan ukuran dan kehalusan pekerjaannya. Unjun yang bagus ada cirinya tersendiri yang memiliki harga jual cukup tinggi,” kata Sanusi.
Walau harus bersaing dengan joran modern, terlebih lagi di masa pandemi ini, ternyata unjun yang terbuat dari bambu ini, masih banyak digemari para pemancing ikan di wilayah Kabupaten Batola maupun luar kabupaten. Ini terbukti dengan banyaknya permintaan unjun dari Kampung Unjun Desa Anjir Serapat Baru.
ADVERTISEMENT