kumplus- Lingkungan kerja toxic

Mengenali Lingkungan Kerja Toksik

dr. I Gusti Rai Wiguna, Sp. KJ
Psikiater Klinik SMC, Bali
8 Februari 2021 14:41 WIB
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Adalah sebuah impian: 1) menemukan pekerjaan sesuai passion, 2) pendapatan lumayan, dan 3) punya kesempatan untuk mengembangkan diri sendiri. Namun itu semua bisa jadi tidak cukup. Ketika pekerjaan “impian” sudah di tangan, belum tentu masalah hidup berhenti di sana.
Kadang, tanpa kita sadari, kita telah terjebak dalam lingkungan kerja yang toksik—lingkungan kerja tempat semakin keras kita bekerja, semakin kita merasa menjauh dengan kenyamanan maupun pengembangan diri yang kita inginkan. Tidak jarang juga stres bahkan depresi menghampiri. Kualitas pekerjaan kita menurun dan akhirnya mengganggu kehidupan sosial kita bersama teman dan keluarga.
Demi menghindari kemungkinan terburuk seperti itu, perlu pengetahuan yang memadai untuk menyadari seperti apa lingkungan kerja yang toksik.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
check
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
check
Bebas iklan mengganggu
check
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
check
Gratis akses ke event spesial kumparan
check
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten