Konten dari Pengguna

Euthanasia Hewan: Perspektif dan Tanggung Jawab Dokter Hewan

Gwyneth Tantrajaya
Mahasiswa, Jurusan Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga
11 Desember 2024 13:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gwyneth Tantrajaya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Illustrasi Anjing Sakit (Sumber: https://images.pexels.com/photos/6235244/pexels-photo-6235244.jpeg?auto=compress&cs=tinysrgb&w=1260&h=750&dpr=1)
zoom-in-whitePerbesar
Illustrasi Anjing Sakit (Sumber: https://images.pexels.com/photos/6235244/pexels-photo-6235244.jpeg?auto=compress&cs=tinysrgb&w=1260&h=750&dpr=1)
Setiap pemilik hewan pasti harus menghadapi sebuah keputusan yang sulit: kapan waktu yang tepat untuk berpisah dengan hewan kesayangan kita? Hal ini menimbulkan banyak dilema mengenai praktik euthanasia. Euthanasia adalah sebuah tindakan untuk mengakhiri kehidupan hewan dengan cara yang dianggap manusiawi. Euthanasia ini bertujuan untuk meminimalisir rasa sakit dan memastikan kematian yang tenang bagi hewan (Isbagio, 1992). Meskipun praktik ini umumnya dijadikan pilihan terakhir, perdebatan mengenai kapan dan bagaimana euthanasia dapat dilakukan menjadi semakin penting.
ADVERTISEMENT
Salah satu faktor utama yang harus dipertimbangkan ketika membahas mengenai euthanasia adalah kesejahteraan hewan. American Veterinary Medical Association (AVMA) menyatakan bahwa euthanasia boleh dipertimbangkan ketika hewan peliharaan dihadapi dengan kondisi medis yang tidak dapat diobati ataupun kualitas hidup yang sangat rendah. Terkait dengan ini, pemilik hewan bertanggung jawab dalam memastikan bahwa hewan peliharaan mereka tidak menderita dan bisa mendapatkan kehidupan yang layak. Akan tetapi, keputusan ini bukanlah hal yang mudah. Muncul dilema antara keinginan untuk mempertahankan hidup hewan kesayangan kita dan tuntutan untuk mengakhiri penderitaan yang berkelanjutan. Selain itu, apakah kita, sebagai pemilik hewan, berhak mengambil keputusan yang berat tersebut, atau kita perlu mengandalkan panduan dari profesional seperti dokter hewan?
ADVERTISEMENT

Peran Dokter Hewan

Dalam menghadapi situasi ini, peran dokter hewan sangatlah krusial. Dokter hewan bertanggung jawab dalam mengevaluasi kondisi medis hewan. Hal ini mencakup penentuan apabila hewan tersebut menderita atau memiliki kualitas hidup yang buruk. Tidak hanya itu, dokter hewan juga berperan dalam menjadi konselor bagi pemilik hewan. Seorang dokter hewan harus mampu memberikan informasi yang jelas dan empatik mengenai kondisi hewan, opsi perawatan yang tersedia dan konsekuensi dari keputusan euthanasia. Hal ini didukung oleh dokter hewan dan profesor, Dr. Julie B. Levy, dimana beliau menyatakan bahwa “Tugas dokter hewan adalah untuk memberikan informasi yang akurat serta membantu pemilik hewan memahami pilihan yang ada, hal ini termasuk kemungkinan euthanasia.”

Kapan Seharusnya Euthanasia Bisa Menjadi Pertimbangan?

Salah satu faktor utama dalam mempertimbangkan euthanasia adalah penyakit terminal. Ketika hewan peliharaan didiagnosis dengan penyakit yang tidak ada obatnya dan menyebabkan penderitaan yang ekstrem, euthanasia mungkin bisa menjadi pilihan yang etis. Terlebih, pertimbangan kualitas hidup hewan juga menjadi argumen penting. Apabila hewan peliharaan sudah tidak dapat melakukan aktivitas yang biasa dilakukan, seperti berjalan, makan, ataupun bermain, maka ada baiknya untuk mempertimbangkan opsi euthanasia. Hal serupa dinyatakan dalam jurnal “Veterinary Clinics of North America”, bahwa kualitas hidup hewan peliharaan harus dianalisis secara rutin, dan apabila kualitas hidup terus menurun secara signifikan, maka euthanasia dapat menjadi pilihan yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa euthanasia pada hewan peliharaan adalah keputusan yang membutuhkan banyak pertimbangan etis yang menyeluruh. Dokter hewan juga memegang peran yang esensial dalam membantu pemilik hewan mengambil keputusan yang tepat dan manusiawi. Kesejahteraan hewan harus menjadi aspek utama dalam setiap pertimbangan. Dengan pemahaman yang mendalam mengenai kondisi hewan serta dukungan dari pihak profesional, pemilik hewan dapat membuat keputusan terbaik untuk hewan peliharaan mereka, walaupun harus melepaskan mereka.
Daftar Pustaka:
Isbagio, H. (1992). Euthanasia pada Hewan: Konsep dan Praktik. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
Guidelines for the euthanasia of animals. (n.d.) American Veterinary Medical Association. https://www.avma.org/resources-tools/avma-policies/avma-guidelines-euthanasia-animals
Levy, J. B. (n.d.). The Role of the Veterinarian in Euthanasia Decisions. Veterinary Clinics of North America.
ADVERTISEMENT
Mullan, S. (2015, May 21). Assessment of quality of life in veterinary practice: Developing Tools for Companion Animal Carers and Veterinarians. Veterinary medicine (Auckland, N.Z.). https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC6070017/