Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Siapa yang Harus Bertanggung Jawab Terhadap Kesejahteraan Lansia?
9 September 2023 12:52 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Hilma Amrullah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Penduduk lanjut usia (lansia ) terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Berdasarkan proyeksi penduduk yang dilaksanakan BPS pada tahun 2045 seperlima dari penduduk Indonesia adalah lansia.
ADVERTISEMENT
Proses penuaan yang dialami lansia menyebabkan kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari di antaranya karena penurunan fungsi tubuh, kemudian gangguan penyakit kronis, penyakit degeneratif dan kesehatan mental .
Di Indonesia, lansia biasanya tinggal serumah bersama keluarga , baik dengan pasangan, anak, menantu, cucu, atau kerabat lainnya. Secara umum, banyak keluarga di Indonesia yang mau dan mampu merawat lansia, keputusan tersebut dipengaruhi faktor agama dan budaya, sebagai bentuk bakti dan kewajiban anak untuk merawat orang tuanya yang sudah lanjut usia.
Media massa dan media sosial beberapa hari ini ramai memberitakan lansia yang ingin mendapatkan pelayanan suntik mati (euthanasia) di Puskesmas, kejadian tersebut terjadi di salah satu Puskesmas di Bengkulu.
Puskesmas juga membenarkan bahwa sang nenek di video viral datang minta suntik mati. Beberapa tahun sebelumnya juga diberitakan seorang nenek di Cibarusah Bekasi meminta agar disuntik mati, karena sudah bertahun-tahun mengidap penyakit katarak.
ADVERTISEMENT
Lansia tersebut dirawat oleh keluarga anaknya dengan perawatan seadanya karena keterbatasan biaya. Suntik mati jelas dilarang untuk dilakukan di Indonesia, namun yang lebih membutuhkan perhatian adalah kondisi lansia dan keluarganya.
Bila dilihat dari perspektif keluarga yang merawat lansia, terdapat beberapa kendala yang muncul di antaranya terdapat tekanan fisik dan emosional karena harus selalu siap membantu aktivitas fisik lansia bila mengalami penurunan fungsi tubuh serta kekhawatiran yang terus menerus terhadap kesehatan lansia.
Selanjutnya tekanan finansial juga dirasakan keluarga yang merawat lansia, karena memerlukan perawatan jangka panjang. Aktivitas keseharian merawat lansia juga menyita waktu dan perhatian yang menyebabkan terbatasnya aktivitas sosialisasi dengan lingkungan luar.
Untuk keluarga yang lebih besar, permasalahan siapa yang akan memberikan perawatan kepada lansia perlu menjadi perhatian, karena dapat memicu konflik antar keluarga.
ADVERTISEMENT
Bila dilihat berdasarkan struktur fungsional keluarga yang menekankan pembagian peran, tugas dan tanggung jawab keluarga, dukungan secara fisik, mental dan emosional mutlak dibutuhkan oleh lansia.
Keluarga yang merawat lansia memiliki peranan penting dalam meningkatkan kebahagiaan dan kesejahteraannya, di antaranya dengan memberikan dukungan emosional sehingga lansia merasa nyaman dan tidak merasakan kesepian.
Kemudian, juga memberikan pendampingan baik saat melakukan aktivitas di dalam maupun di luar rumah. Bentuk bantuan pendampingan sendiri disesuaikan dengan kondisi kesehatan dari lansia.
Keluarga juga dapat memberikan dukungan akses kepada pelayanan kesehatan dengan melakukan pendampingan kepada fasilitas kesehatan, mengingatkan meminum obat untuk masalah kesehatan maupun dukungan keuangan bila diperlukan saat mengakses layanan kesehatan.
Dukungan perawatan kepada lansia yang dilakukan oleh keluarga juga terus mengalami tantangan dan perubahan, saat ini struktur keluarga semakin mengecil dengan semakin sedikit jumlah anak di dalam keluarga, sehingga diperlukan adaptasi dengan kondisi tersebut.
ADVERTISEMENT
Kemudian lansia bersama keluarga yang merawat lansia juga saat ini bukan hanya berfokus kepada pemenuhan kebutuhan dasar. Lebih daripada itu, juga bertujuan untuk kesejahteraan dan kebahagiaan lansia.
Penting juga melihat integrasi layanan bagi lansia yang sebelumnya hanya dilakukan oleh keluarga yang merawat lansia, tetapi juga dibutuhkan dukungan dari masyarakat dan pemerintah dengan semakin kompleksnya kebutuhan dari lansia.
Selanjutnya dengan meningkatnya kemampuan finansial lansia maupun keluarga yang merawat lansia, semakin banyak keluarga tidak lagi melakukan perawatan dan pengasuhan secara langsung tetapi menggunakan bantuan profesional, hal ini jangan sampai menghilangkan peran keluarga dalam memberikan pengasuhan dan perawatan kepada lansia.
Perawatan terbaik bagi lansia relatif berdasarkan kondisi dari lansia dan keluarga perawat lansia. Namun secara umum di Indonesia yang masih memegang teguh nilai-nilai agama dan budi pekerti, lansia lebih nyaman berada di tengah lingkungan keluarga.
ADVERTISEMENT
Kenapa? Sebab, itu membuat mereka dapat merasakan kehangatan dan kenyamanan keluarga, sehingga tidak merasa kesepian. Selain itu dengan adanya lansia di tengah keluarga, peran perawatan tersebut memperkuat ikatan antar generasi.
Lansia juga membutuhkan koneksi atau hubungan dengan generasi yang lebih muda agar dapat menanamkan nilai-nilai baik yang dimiliki lansia kepada seluruh anggota keluarganya.
Peran pemerintah juga mutlak diperlukan dalam menunjang kesejahteraan lansia. Kebijakan diharapkan dapat memberikan perlindungan sosial bagi lanjut usia yang miskin dan rentan sehingga mereka mampu memenuhi standar hidup yang layak di hari tua.