Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Masyarakat sebagai Pendukung Value Chain Pariwisata Halal
26 Februari 2022 12:00 WIB
Diperbarui 4 Desember 2022 12:50 WIB
Tulisan dari Annisa Azzahra Rizky Setiyantoro tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pariwisata halal menjadi salah satu sektor dengan potensi besar mengingat kekayaan alam dan budaya Indonesia yang bisa dilestarikan. Meningkatnya destinasi dan minat wisatawan lokal maupun luar negri dapat mendorong pertumbuhan sektor ini.
ADVERTISEMENT
Laporan Global Muslim Travel Index (GMTI, 2018) terdapat tujuh faktor yang menyebabkan pertumbuhan pariwisata halal global, yaitu pertumbuhan populasi muslim, pertumbuhan pendapatan kelas menengah (middle income)/disposable income muslim, populasi generasi muslim milenial, meningkatnya akses terhadap informasi travel, meningkatnya penyedia jasa travel yang mengakomodir kebutuhan ibadah muslim (muslim-friendly), travel ramadhan dan usaha travel (dikutip dari Masterplan Ekonomi Syariah 2019-2024).
Populasi muslim di Indonesia serta potensi kekayaan alam dan budaya membuktikan bahwa konsep pariwisata halal dapat diadopsi dengan baik. Namun, untuk mengembangkannya perlu diperhatikan batasan-batasan yang mengacu pada hukum syariah. Selain itu diperlukan adanya pendukung dari segi SDM dalam hal ini adalah masyarakat di wilayah terkait.
Menurut UU Nomor 10 Tahun 2009 pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah dan pemerintah daerah.
ADVERTISEMENT
Dalam Masterplan Ekonomi Syariah 2019-2024 klaster pariwisata disebutkan bahwa pariwisata halal tidak bisa dipisahkan dari industri pendukungnya yang dimasukan menjadi rangkaian halal value chain. Halal value chain tersebut antara lain destinasi pariwisata, alat transportasi, hotel, restoran, kafe dan travel & tour dimana masing-masing industri pendukung membutuhkan peran masyarakat.
Peran yang dimaksud adalah mendorong terwujudnya unsur-unsur pariwisata halal: ramah lingkungan, bersih, tertib dan terpenuhinya kebutuhan ibadah serta fasilitas lainnya. Perwujudan ini akan membuka peluang masyarakat dalam mempromosikan budaya dan kekayaan alam wilayahnya masing-masing. Masyarakat juga bisa merasakan dampak positif dari pengembangan pariwisata halal. Keterlibatan mereka dalam mewujudkan pariwisata halal dapat meningkatkan perekonomian di wilayahnya.
Manfaat lebih luas bisa dirasakan juga dari sisi ekonomi makro. Kontribusi masyarakat dalam sektor ini mampu menciptakan lapangan kerja yang kemudian berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Ini berarti sektor halal turut memberi sumbangsih terhadap upaya mengurangi pengangguran, PDB dan pertumbuhan ekonomi yang termasuk ke dalam variabel makroekonomi.
ADVERTISEMENT
Namun, peluang ini masih belum maksimal dikarenakan masih rendahnya tingkat pemahaman masyarakat dan sering terjadi kesalahpahaman tentang konsep pariwisata halal. Oleh karena itu, diperlukan adanya edukasi secara step by step kepada seluruh pihak terkait agar mencapai keberhasilan dalam pengembangan pariwisata halal juga perekonomian masyarakat dan negara.