Konten dari Pengguna

Peranan Uang dan Penyebab Dikotomi Sektor Riil dan Moneter

Annisa Azzahra Rizky Setiyantoro
Mahasiswa Ekonomi Syariah IPB University
11 Desember 2022 14:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Annisa Azzahra Rizky Setiyantoro tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
source pexels
zoom-in-whitePerbesar
source pexels
ADVERTISEMENT
Uang memiliki peranan penting dalam kegiatan ekonomi. Seiring perkembangan ekonomi fungsi uang sebagai alat tukar terus mengalami pergeseran yang berdampak pada perekonomian. Namun, perspektif yang berbeda antara ekonomi konvensional dan ekonomi islam dapat menjelaskan mengapa dikotomi sektor riil dan moneter ini terjadi.
ADVERTISEMENT
Dalam sistem moneter ekonomi islam, uang bersifat public goods dan flow concept. Maksudnya uang tidak boleh ditimbun/dikuasai oleh golongan tertentu saja (public goods) dan harus selalu diputar sehingga dapat mendorong kesejahteraan ekonomi masyarakat (flow concept). Ini juga berarti menjadi salah satu tujuan yang hendak dicapai dalam moneter islam yaitu mewujudkan keadilan dan kemaslahatan umum, bukan kemaslahatan untuk pihak tertentu saja.
Berbeda dengan perspektif sistem ekonomi konvensional. Uang bersifat stock concept dan private goods. Perspektif ini mengartikan bahwa uang merupakan komoditas yang bisa diperjualbelikan dan private goods ini memberi konsekuensi penimbunan uang itu sendiri. Padahal jika perputaran uang selalu terjaga maka dampaknya masyarakat memiliki daya beli yang tinggi sehingga dapat mendorong perekonomian.
ADVERTISEMENT
Lalu implikasi penimbunan uang juga bisa berdampak pada macetnya perekonomian. Dalam teori moneter modern, penimbunan uang berarti memperlambat perputaran uang. Hal ini berarti memperkecil terjadinya transaksi sehingga perekonomian menjadi lesu.
Penjelasan mengenai uang menurut ekonomi konvensional di atas juga menjelaskan penyebab dikotomi sektor riil dan moneter. Seperti yang kita ketahui dalam ekonomi konvensional, fungsi uang disamakan dengan komoditi sehingga menyebabkan timbulnya pasar tersendiri dengan uang sebagai komoditi dan bunga sebagai harganya. Pasar ini adalah pasar moneter yang tumbuh sejajar dengan pasar riil (barang dan jasa) berupa pasar uang, pasar modal, pasar obligasi dan pasar derivatif. Maka sebagai akibatnya timbul dikotomi atau tidak seimbang antara sektor riil dan moneter. Karena hakikatnya kedua sektor ini haruslah saling berkaitan. Hal ini akan lebih memperkokoh sistem keuangan syariah di Indonesia.
ADVERTISEMENT