Konten dari Pengguna

Apakah Siswa Berhak Belajar Masalah Kontroversial?

Habib Alwi Jamalulel
Semangat Berbagi Senyuman.
16 Juni 2017 13:50 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Habib Alwi Jamalulel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Apakah Siswa Berhak Belajar Masalah Kontroversial?
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Bogor, 16 Juni 2017
Pendidikan itu seperti menanam tumbuh-tumbuhan di ladang yang kosong. Jika kita menanam tumbuh-tumbuhan dengan cara yang baik maka hasilnyapun akan baik. Begitupun pendidikan, mendidik anak dengan cara yang bagus dan materi yang diajarkannya juga bagus maka hasilnya pun tidak akan mengecewakan. Namun yang terjadi sekarang ini di saat angka pertumbuhan anak sekolah meningkat setiap tahunnya, ternyata permasalahan bangsa pun meningkat kian meningkat, ditambah pula dengan permasalahan kenakalan remaja yang semakin kesini semakin tak karuan, mulai dari geng motor, terlibat miras dan narkoba sampai dengan pemerkosaan. Permasalahan kenakalan remaja bukan hanya permasalahan bagi diri dan keluarganya saja, akan tetapi ini menjadi permasalahan bersama, permasalahan masyarakat secara umum, karena ia berani mengancam nyawa seseorang, dan sudah saatnya kita ambil bagian untuk menuntaskan permasalahan ini.
ADVERTISEMENT
Namun yang perlu kita keritisi kenapa permasalahan kenalakan remaja tersebut bisa terjadi? padahal notabene-nya mereka orang-orang terdidik di sekoalah yang seharusnya menjadi generasi penerus bangsa yang akan melanjutkan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara di negeri tercinta Indonesia. Menurut saya salah satu jawabannya pertanyaan tersebut, karena pendidikan mereka kurang tepat. Selama ini kurikulum yang kita anut masih kurang menjamah materi – materi yang dianggap kontroversial semisal materi seksualitas, filosofi ketuhanan dll. Pertanyaan selanjutnya, apakah siswa tidak berhak belajar masalah kontroversial? Selama ini banyak sebagian orang beraggapan tidak penting siswa belajar kontroversial, karena terkesan fulgar atau menyesatkan. Padahal belajar kontroversial itu penting agar siswa mengetahui sejak dini. Contoh, banyak orang berpendapat belajar seksualitas pada anak itu tidak penting, karena kontroversial atau mungkin terlalu fulgar. Apakah pendapat tersebut benar? belum tentu. belajar seksualitas perlu diajarkan sejak dini. karena ketika siswa belajar seksualitas pasti di dalamnya belajar aturan seksual dan bahaya - bahaya seksual, dan akan lebih baik lagi jika materi seksualitas tersebut di hubungan dengan keislaman. Maka input yang di hasilkan akan semakin baik. dan kelak dia dapat memilah dan memilih arah tujuan hidupnya.
ADVERTISEMENT