Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Megahnya Sirkuit Formula 1 di Bahrain, Saksi Bisu Perjuangan Rio Haryanto
12 November 2020 20:38 WIB
Tulisan dari Sesdilu 68 - Muhammad Habibie tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Meskipun saat ini dunia masih belum terbebas dari pandemi Covid-19, seri balapan ‘jet darat’ Formula 1 (F1) tetap digelar pada tahun 2020. Salah satu seri balapan F1 yang patut dinantikan adalah Bahrain Gran Prix yang digelar di Bahrain International Circuit. Bukan hanya karena desain treknya yang menantang, namun juga karena suasana di sirkuit yang meriah selama balapan berlangsung.
Bahrain International Circuit terbilang unik dan layak disandingkan dengan sirkuit-sirkuit ikonik lainnya di dunia. Karena letaknya yang berada di tengah padang pasir, pemandangan di sekeliling sirkuit dapat dinikmati tanpa terhalang oleh bangunan tinggi apalagi gedung pencakar langit. Berbeda dengan sesi balapan di sirkuit lain pada umumnya, sesi balapan Bahrain Gran Prix dimulai pada sore hari, di mana matahari mulai terbenam, dan berakhir pada saat langit telah diselimuti kegelapan. Bagi Anda yang menyukai pemandangan dan suasana kala matahari terbenam, mungkin akan terpukau dengan keelokan mobil-mobil F1 yang bermandikan terpaan cahaya temaram senja.
Bahrain International Circuit mulai dibuka pada tahun 2004. Sirkuit yang memiliki kapasitas 70.000 penonton ini dibangun dengan biaya sebesar 150 miliar dolar Amerika Serikat. Selain balapan F1, sirkuit ini juga menggelar sejumlah kejuaran balap mobil lainnya, seperti Bahrain GT Festival.
Menyaksikan balap mobil secara langsung di Bahrain International Circuit tentu berbeda dengan menonton di layar kaca. Suasana di sirkuit lebih hidup dan menarik, di mana atmosfir kompetisi terasa lebih kental. Banyak pengalaman yang hanya dapat dirasakan ketika menonton langsung di sirkuit. Mulai dari mendengarkan betapa nyaringnya desingan mesin mobil-mobil bermesin besar dan berteknologi tinggi, hingga mengamati dari lebih dekat kecekatan pit crew melakukan penggantian ban di paddock pada saat pit stop. Selain itu, dengan datang langsung ke sirkuit, penonton dapat menikmati acara hiburan yang diselenggarakan oleh penyelenggara, baik sebelum maupun sesudah balapan berlangsung. Bagi mereka yang beruntung, bisa saja bertemu langsung dengan pebalap favoritnya, berfoto bersama atau mendapatkan tanda tangannya.
ADVERTISEMENT
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa menyaksikan balap mobil melalui televisi juga memberikan kenyamanan tersendiri. Selain lebih ramah di kantong, penonton dapat lebih leluasa memperoleh gambaran utuh mengenai jalannya pertandingan. Belum lagi bila Anda hendak ke kamar kecil atau sekadar ingin menyeduh secangkir kopi di dapur, tentu akan lebih menghemat waktu bila menonton dari rumah.
Hal lain yang perlu dipertimbangkan sebelum menonton langsung di sirkuit adalah sulitnya melihat dengan jelas mobil-mobil yang melaju sangat kencang di aspal sirkuit. Penonton harus lebih sabar menunggu mobil F1 melintas di depan tribun yang ditempati. Disamping itu, mereka yang akan mengajak anak kecil, perlu pula mempertimbangkan faktor kebisingan. Suara yang dihasilkan di sirkuit tergolong bising dan seringkali menyebabkan ketidaknyamanan bagi anak kecil.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari berbagai pertimbangan tersebut, bagi Anda yang berencana bepergian ke Bahrain, tidak ada salahnya untuk menyempatkan diri berkunjung ke Bahrain International Circuit. Meskipun sedang tidak ada balapan yang bergulir, Anda tetap dapat mengagumi kemegahan arsitektur sirkuit ini. Selain itu, Anda yang gemar berburu pernak-pernik F1 atau mengkoleksi official merchandise F1, bisa jadi akan betah berlama-lama menjelajahi toko suvenir yang mudah ditemui di sekitar Bahrain International Circuit. Selain berbelanja, Anda juga dapat berfoto dengan replika mobil F1 di toko tersebut. Meskipun official merchandise F1 juga dapat ditemui di sejumlah pusat perbelanjaan terkemuka di Bahrain, harga yang ditawarkan biasanya relatif lebih mahal.
Bahrain International Circuit merupakan saksi bisu perjuangan pebalap Manor Racing Team asal Indonesia, Rio Haryanto, pada tahun 2016. Kala itu, Rio tampil cukup impresif, meskipun hanya berhasil finish di urutan ke-17. Sangat disayangkan memang, perjalanan karir Rio Haryanto sebagai pebalap F1 hanya berlangsung singkat dan belum berlanjut hingga saat ini. Akan tetapi, bilamana suatu saat Anda berkesempatan mengunjungi Bahrain International Circuit, ingatlah bahwa seorang anak bangsa pernah berjuang di sana untuk mengharumkan nama negaranya.
ADVERTISEMENT