Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Hubungan Indonesia dengan Palestina
16 November 2020 5:37 WIB
Tulisan dari Habibilah Al farizzy tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Oleh Habibbilah Al Afarizzy
Mahasiswa Fakulta Hukum Universitas Bengkulu
ADVERTISEMENT
Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbanyak didunia yaitu dengan persentase 87,18 % dari populasi penduduk yang berjumlah lebih kurang 237 juta jiwa. Hal ini membuat Indonesia memilik hubungan yang erat dengan negara palestina. Indonesia sangat menolak untuk mengakui negara Israel karena Israel telah merampas atau merebut paksa hak-hak dan kebebasan rakyat Palestina. Indonesia sangat mendukung dan memperjuankan hak-hak dan kebebasan rakyat Palestina.
Palestina negara pertama yang mengakui kedaulatan Indonesia bahkan sebelum resmi merdeka. Sebagaimana diketahui, Indonesia memproklamasikan kemerdekaan secara de facto pada 17 Agustus 1945. Guna menjadi negara yang berdiri utuh (de jure) tentunya membutuhkan pengakuan dari negara lain.
Dikutip dari buku berjudul Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri, Palestina mengakui kemerdekaan Indonesia di saat negara-negara lain belum memutuskan sikap. Pengakuan ini dilontarkan saat Indonesia masih dijajah tentara Jepang. Pada September 1944, Mufti Besar Palestina, Syekh Muhammad Amin Al-Husaini mengakui dan mendukung kemerdekaan Indonesia sebelum negara Arab yang lain.
ADVERTISEMENT
“..pada 6 September 1944, Radio Berlin berbahasa Arab menyiarkan ‘ucapan selamat’ mufti Besar Palestina Amin Al-Husaini (beliau melarikan diri ke Jerman pada permulaan perang dunia ke dua) kepada Alam Islami, bertepatan ‘pengakuan Jepang’ atas kemerdekaan Indonesia . Berita yang disiarkan radio tersebut dua hari berturut- turut, kami sebar-luaskan, bahkan harian “Al-Ahram” yang terkenal telitinya juga menyiarkan.” Syekh Muhammad Amin Al-Husaini dalam kapasitasnya sebagai mufti Palestina juga berkenan menyambut kedatangan delegasi “Panitia Pusat Kemerdekaan Indonesia ” dan memberi dukungan penuh”.Dengan adanya pengakuan dari palestina ini sungguh sangat membantu indonesia karena palestina telah membantu Indonesia dalam memerdekakan negara Indonesia.
Indonesia menyambut baik Deklarasi Kemerdekaan Palestina oleh Dewan Nasional Palestina di Aljir, Aljazair dan telah mengakui Negara Palestina pada 16 November 1988. Setahun kemudian Indonesia dan Palestina menandatangani Kesepakatan Bersama pada Dimulainya Hubungan Diplomatik Indonesia-Palestina di tingkat kedutaan besar, pada 19 Oktober 1989. Penandatanganan dilakukan oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Ali Alatas, dan pejabat PLO, Farouk Kaddoumi. Setelah upacara penandatanganan, Menteri Luar Negeri Palestina menugaskan Kedutaan Besar Negara Palestina di Jakarta. Dengan demikian, Indonesia menugaskan Kepala Misinya ke Republik Tunisia sebagai Duta Besar non-residen Palestina hingga 1 Juni 2004, ketika penugasan tersebut diserahkan ke Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Yordania di Amman. Selama kunjungan ke Yordania pada bulan Mei 2006, Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan kembali dukungan Indonesia untuk kemerdekaan Palestina termasuk melalui dimulainya kembali perundingan damai, serta mengungkapkan keprihatinan Indonesia atas kondisi Palestina, termasuk dalam hal keuangan, di tengah-tengah sanksi ekonomi yang diberlakukan oleh Israel.
ADVERTISEMENT
Indonesia menjalin hubungan yang baik dengan Palestina seperti dalam bidang ekonomi dan perdaganagn dimana Indonesia resmi memberlakukan nol tarif bea masuk komoditas kurma, zaitun, dan lainnya. Palestina saat ini sedang berupaya mengembangkan kawasan industri. Pengusaha Indonesia pun telah diajak untuk ikut mengembangkan kawasan yang berlokasi di Jericho saat ini Indonesia baru mengekspor rempah-rempah, furnitur, obat-obatan, kopi, dan makanan ringan ke Palestina., Indonesia punya potensi untuk meningkatkan ekspor lewat produk manufaktur lain seperti otomotif
Kemudian dalam bidang pendidikan palestina menjalin kerja sama dengan Universitas gadjah Mada kerja sama tersebut dibahas dalam kunjungan Duta besar Palestian untuk Indonesia, H.E. Zuhair SM. Al Shun, ke UGM. Kunjungan delegasi Palestina yang dipimpin Zuhair tersebut diterima secara langsung oleh Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng Dia berharap nantinya jumlah mahasiswa Palestina yang akan melanjutkan studi di UGM dapat terus meningkat.
ADVERTISEMENT
Dalam bidang kesehatan Indonesia membantu palestina dalam pengawasan obat-obatan. Indonesia mengutamakan obat-obatan kepalestina karena itu merupakan komitmen dalam kerangka kerja sama selatan-selatan. Kepala BPOM RI Penny K. Lukito menyampaikan bahwa kerja sama teknis tahun pertama pada 2018 dilatarbelakangi oleh prinsip solidaritas atas beberapa tantangan yang dihadapi Palestina dalam bidang kesehatan, antara lain keterbatasan akses terhadap obat generik dan isu terkait kemandirian obat, Tahun kedua kerja sama teknis akan memberikan pelatihan mendalam tentang bidang tertentu, Tahun ketiga kerjasama teknis berfokus pada tahap pengimplementasian fungsi regulasi di Palestina.
Terima kasih sudah membaca artikel diatas bila terdapat kesalahan saya mohon maaf terima kasih bayak.