Sistem Jaringan Microgrid: Solusi Akses Listrik Berkelanjutan

Habib Miftahudin Alfata
Saya sekarang merupakan mahasiswa S-1 Teknik Elektro - Universitas Airlangga yang memiliki ketertarikan pada riset mengenai electric vehicle dan renewable energy
Konten dari Pengguna
3 Mei 2023 17:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Habib Miftahudin Alfata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Akses listrik Berkelanjutan di Daerah Terpencil yang Sulit Terjangkau oleh Jaringan Utama PLN.

Pemerintah melalui kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus berupaya meningkatkan pemerataan ketersediaan akses listrik pada seluruh wilayah Indonesia karena pemerataan akses listrik merupakan salah satu perwujudan “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”. Elektrifikasi listrik di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan. Undang-Undang ini memuat ketentuan mengenai penyediaan, pendistribusian, dan penggunaan tenaga listrik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan pembangunan nasional.

ADVERTISEMENT
Kementrian ESDM menyebutkan target Rasio Elektrifikasi tahun 2022 sebesar 99,63 persen, meningkat 1,8 persen dari tahun 2021 yaitu sebesar 99,45 persen. Sehingga pada tahun 2023 pemerintah terus mengejar target Rasio Elektrifikasi utamanya pada daerah luar pulau yang sulit dijangkau akses listrik. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem jaringan distribusi (grid) sehingga daerah yang sulit dijangkau akses jaringan utama PLN bisa mendapatkan pasokan listrik 24 jam.
Sumber : Shutterstock
Sesuai dengan SDGs point 7 tentang jaminan akses listrik yang terjangkau, handal, dan berkelanjutan maka sumber energi listrik harus memanfaatkan Energi Terbarukan untuk mewujudkan aspek kehitupan yang berkelanjutan yang bertujuan untuk menghidupkan kesejahteraan masyarakat di daerah sulit terjangkau akses listrik. Untuk memaksimalkan penggunaan energi baru terbarukan juga harus disesuaikan dengan kebutuhan konsumsi listrik pada daerah tersebut. Ada suatu kondisi ketika daerah tersebut tidak bisa bergantung pada sumber energi terbarukan saja melainkan juga dibutuhkan pasokan energi dari sumber energi lain sebagai backup agar akses listrik tetap terus mengalir 24 jam mengingat sumber energi terbarukan menghasilkan daya yang fluktuatif dan tidak dapat diprediksi. Lalu bagaimanakah solusi atas hal tersebut ? disini kita akan membahas suatu sistem jaringan listrik yang optimal digunakan untuk daerah yang sulit terjangkau akses listrik.
Sumber : Shutterstock
Microgrid secara umum merupakan sebuah sistem jaringan listrik terdistribusi dalam suatu wilayah tertentu dalam skala kecil dan menghubungkan berbagai sumber energi baik sumber energi terbarukan maupun sumber energi tidak terbarukan termasuk jaringan utama PLN. Jaringan microgrid dapat mengontrol energi dengan tepat sehingga tidak ada energi yang kurang maupun terbuang dan tidak bergantung terus menerus kepada jaringan utama. Mengingat negara Indonesia merupakan negara dengan potensi energi terbarukan yang melimpah seperti tenaga surya, angin, air, biomassa maka hal tersebut dapat dimanfaatkan untuk menyediakan akses listrik yang berkelanjutan untuk daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh jaringan listrik utama PLN.
ADVERTISEMENT
Microgrid dibagi menjadi dua jenis yaitu stand-alone microgrid yang bisa memanfaatkan keseluruhan energi terbarukan tanpa terkoneksi ke jaringan utama namun hal tersebut sangat rentan terhadap fluktuasi daya dari sumber energi terbarukan yang tidak dapat diprediksi. Selanjutnya adalah grid-connected microgrid yang mengkoneksikan antara jaringan utama dengan beberapa sumber energi terbarukan sehingga dengan mengkoneksikan ke jaringan utama maka akses listrik akan terus mengalir ketika sumber sumber energi terbarukan tidak menghasilkan daya yang optimal.
Sumber : Shutterstock
Sistem jaringan microgrid akan menyimpan energi yang di hasilkan oleh sumber energi terbarukan ke dalam baterai dan apabila tenaga dari baterai kurang maka sistem microgrid akan mengaktifkan generator tenaga fosil untuk memenuhi kebutuhan energi pada daerah tersebut. Lalu, bagaimana jika perminataan energi di daerah tersebut kurang atau berlebih ? dalam sistem jaringan microgrid terdapat penyimpanan energi dan manajemen energi yang mana ketika terdapat pasokan energi berlebih maka sistem ini akan menyimpan energi tersebut kedalam baterai maupun kedalam jaringan utama sehingga pada sutu saat ketika daerah tersebut membutuhukan beban yang banyak maka energi yang tersimpan tersebut akan digunakan kembali untu mensupply kebutuhan beban yang diperlukan. Sekaligus sistem manajemen energi dapat menyeimbangkan antara pasokan energi dan permintaan energi yang dialirkan ke masyarakat khususnya di daerah terpencil.
Sumber : Shutterstock
Melihat berbagai kelebihan dari sistem ini maka jaringan microgrid memiliki potensi yang besar untuk diterapkan di daerah terpencil di Indonesia. Pada pulau-pulau terluar dan terpencil yang sulit di jangkau jaringan utama PLN microgrid bisa menjadi alternatif yang menarik untuk memanfaatkan sumber energi terbarukan dan menggunakan efisiensi penggunaan energi. Potensi energi terbarukan di Indonesia yang melimpah juga sangat mendukung penggunaan sistem jaringan microgrid untuk memenuhi kebutuhan elektrifikasi listrik di Indonesia dan diharapkan dapat menjadikan alternatif untuk mewujudkan kebutuhan akan energi yang berkelanjutan dan terjangkau di Indonesia.
ADVERTISEMENT