Selain Bekerja dari Rumah, Saya Juga Lakukan 4 Hal Ini saat Pandemi

Haekal Husain
Social media enthusiast. Dulu kerja di media, kini di industri keuangan. Tertarik pada isu teknologi, sosial, dan hubungan internasional.
Konten dari Pengguna
29 Juni 2020 15:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Haekal Husain tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
dokumentasi pribadi.
zoom-in-whitePerbesar
dokumentasi pribadi.
ADVERTISEMENT
Tak ada satu pun yang menyangka virus dari China itu akhirnya akan menyebar ke seluruh penjuru dunia. Masih jelas di ingatan saya membaca artikel soal virus ini di kumparan.com sejak Januari lalu. Saat itu virus ini belum ada namanya.
ADVERTISEMENT
Di Januari lalu media-media di Indonesia menyebutnya sebagai virus misterius dari China. Mengerikan memang, melihat bagaimana virus ini akhirnya bisa menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Di Indonesia sendiri kasus pertama virus covid-19 diumumkan pemerintah pada Maret 2020. Sejak saat itu pemerintah dan perusahaan mulai bahu membahu menjaga kesehatan masyarakat. Perusahaan pun mengambil langkah cepat yang mewajibkan karyawannya untuk tak bekerja ke kantor alias bekerja dari rumah saja.
Jujur awalnya keteteran dengan gaya bekerja dari rumah. Bosan. Tapi makin ke sini, saya makin menikmati momen bekerja dari rumah ini. Setelah menemukan ritme kerja yang pas, bekerja di rumah jadi sangat menyenangkan karena hidup jadi lebih efisien. Bekerja dari rumah membuat saya bisa melakukan beberapa aktivitas di bawah ini.
ADVERTISEMENT

Masak

Memulai highlight kegiatan saya selama di rumah aja dengan kegiatan masak. Bagi saya memasak itu ternyata menyenangkan. Saya jadi sadar kalau makanan enak tercipta melalui proses yang tidak sebentar, pun banyak skill yang dibutuhkan.
Selain skill teknis seperti memotong, teknik masak, dan sebagainya, ternyata lewat kegiatan memasak, kita juga bisa melatih berbagai soft skill. Mulai dari skill perencanaan, pemahaman akan instruksi, manajemen waktu, efisiensi budget, bahkan akurasi. Awalnya saya kira masak ya sekadar memasak tok, tapi ternyata banyak skill yang diperlukan untuk menciptakan satu hidangan lezat.
Ada tiga menu masakan yang saya banggakan: nasi goreng, mi goreng dan mi rebus. Meski terdengar sangat sederhana, tapi 3 menu tersebut akan terasa beda kalau saya yang buat.
ADVERTISEMENT
Oh iya, saya juga jadi jago mengocok kopi untuk resep kopi dalgona ala TikTok. Jujur pegal, tapi dari kegiatan itu saya jadi makin sadar kalau membuat sesuatu yang enak itu butuh kerja keras.

Nonton

Tak hanya film, saya juga doyan nonton series. Uniknya saya bukan tipe yang fanatik terhadap satu genre, tapi saya ini tipe yang bisa melahap seluruh genre yang ada. Mulai dari drama, romance, fun comedy, documentary, sampai k-drama, semua saya tonton. Bagi saya menonton adalah terapi. Saya pernah beberapa kali melampiaskan emosi melalui kegiatan nonton ini.
Kalau hati lagi galau, biasanya saya cari film atau series yang punya plot mellow. Kadang nontonnya juga sampai keluar air mata. Sedangkan kalau saya lagi jatuh cinta, saya biasanya akan nonton film/ series yang ber-genre romantis, biar hari-hari jadi makin manis. Ya.. gitu deh kurang lebih.
ADVERTISEMENT
Kalau kamu penasaran film atau series apa yang saya tonton, biasanya saya tulis di sini nih. Boleh dicek, kakak.

Belajar Lagi

Selain masak dan nonton, momen bekerja dari rumah juga saya manfaatkan untuk belajar lagi. Ada banyak course yang saya ambil di beberapa platform edukasi. Setidaknya ada dua yang saya coba: Skill Academy by Ruangguru dan Coursera.
Salah satu course favorit saya: personal branding. Course ini ada di Coursera yang diinstrukturi oleh Kimberley Barker dari University of Virginia.
Jujur awalnya saya skeptis dengan kelas personal branding ini dan berpikir bahwa ‘apakah orang ini layak menyampaikan topik dengan cara seperti ini?’ mengingat metode pengambilan gambarnya yang beda banget dari course-course yang pernah saya ikuti. Tapi untungnya saya tidak ‘kabur’ dari course ini karena ternyata informasi yang disampaikan Kimberley bagus dan super applicable. Dari situ saya juga sadar bahwa pola komunikasi yang dibangun oleh Kimberley adalah komunikasi yang private dan cair. Asli, materinya nempel banget.
ADVERTISEMENT
Salah satu materi Kimberley yang paling menempel di kepala adalah konsep tentang Board of Directors of Our Personal Branding. Asli, konsep ini tuh bagus banget buat diterapkan. Saya sampai membuat sedikit ringkasan dari materi yang sudah saya peroleh. Course ini saya rekomendasikan sekali untuk kamu yang ingin membangun personal branding di internet. Bisa kamu klik di sini ya.

Aktifkan Lagi Akun Lama

Ini salah satu bagian favorit saya: mengelola media sosial. Singkat cerita beberapa tahun lalu saya punya media sosial yang khusus membahas dua hobi saya: musik dan film.
Saat itu saya menggunakan akun media sosial itu untuk mengunggah behind the scene, kutipan-kutipan film dan musik favorit. Entah kenapa hanya dengan mengunggah hal tersebut bikin hati saya senang. Waktu itu cuma sebatas hobi tok. Tapi di tahun ini saya mulai memanfaatkannya sebagai workshop.
ADVERTISEMENT
Di tahun ini saya mulai fokus ke aktivitas digital marketing khususnya facebook & instagram ads. Nah lewat blog dan media sosial inilah yang jadi workshop saya. Biasanya kalau saya selesai ikut kelas digital marketing, saya langsung mengaplikasikan ilmu-ilmu tadi ke media sosial dan blog saya ini.
Jujur, empat aktivitas di atas benar-benar bikin saya merasa lebih hidup dari biasanya. Sebelum pandemi ini, waktu & energi saya habis di perjalanan PP rumah-kantor. Tapi semenjak bekerja dari rumah, saya bisa convert waktu perjalanan saya menjadi 4 aktivitas di atas. Kalau kamu, bagaimana? Yuk, sharing di kolom komentar.