Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
WAJAH JAKARTA 5 TAHUN KEDEPAN
17 Februari 2017 13:11 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
Tulisan dari Haes Suyono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Wajah Ibu Kota Jakarta lima tahun mendatang akan sangat ditentukan oleh sikap dan pilihan warga Jakarta, pada Pilkada putaran kedua, April 2017 mendatang. Kota Jakarta yang kental dengan budaya Betawi yang sarat dengan nilai-nilai moral dan spiritual, terancam kehilangan jati dirinya, manakala sebagian besar rakyatnya "salah" dalam memilih calon pemimpinnya untuk lima tahun kedepan.
ADVERTISEMENT
Seperti yang kita tahu, dalam Pilkada putaran pertama, Rabu (15/2) lalu, ada dua pasangan calon yang akan melaju pada putaran kedua, untuk merebut posisi puncak sebagai Gubernur DKI. Kedua pasangan calon (Paslon), masing-masing Ahok-Jarot dan Anies-Sandi. Dalam berbagai hal, mulai visi-misi dan program kerja, keduanya nyaris berbeda. Terutama dalam hal metode dan pendekatan pelaksanaannya.
Demikian halnya dengan karakter kepemimpinan, manajemen tata kelola, dan pola komunikasi, keduanya juga berbeda jauh, bak langit dan bumi. Karena itu, pilihannya kembali kepada warga Jakarta. Kalau warga Jakarta ingin kotanya selama lima tahun kedepan sarat dengan prestasi yang luar biasa, dengan ukuran kapital dan indikator-indikator capaian keberhasilan pembangunan secara fisik dan administratif, namun kering nilai-nilai sosial, keadaban dan kesantunan, silakan pilih pasangan Ahok-Jarot.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, kalau warga Jakarta menghendaki lima tahun mendatang kotanya dipimpin oleh pasangan Gubernur yang lebih mengedepankan adab dan etika komunikasi, aspiratif, humanis, harmoni dan sejahtera lahir dan batin dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, namun capaian pembangunannya tidak terlalu gemilang, maka silakan pilih Anies-Sandi.
Hidup memang selalu dihadapkan pada pilihan-pilihan. Hanya orang yang bijak dan berorientasi jauh kedepan, berfikir tidak hanya untuk kepentingan sesaat, tapi untuk kelangsungan hidup dan kesejahtera anak-cucunya kelak, tentu akan menjatuhkan pilihan nya pada figur calon pemimpin yang juga bijak dalam memimpin, lembut dalam bertutur kata, dan menghargai harkat kemanusiaan seluruh warganya.
SELAMAT MEMILIH ABANG DAN NONE JAKARTE !!!