Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.0
Konten dari Pengguna
Strategi Diplomatik Indonesia: Menyongsong Keanggotaan BRICS dan Implikasinya
16 Desember 2024 16:22 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Hafiezh Almahdi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
BRICS adalah sebuah blok ekonomi yang terdiri dari negara-negara berkembang, yang dibentuk untuk meningkatkan kerjasama di bidang ekonomi, politik, dan sosial. Nama BRICS merupakan akronim dari lima negara pendiri: Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Sejak berdirinya pada tahun 2009, BRICS telah berkembang menjadi salah satu kekuatan penting di panggung internasional.
ADVERTISEMENT
Hubungan antara Indonesia dengan BRICS telah menjadi sorotan utama dalam strategi diplomatik Indonesia terakhir ini. Pada bulan Oktober 2024, Menteri Luar Negeri Sugiono secara resmi menyampaikan keinginan Indonesia untuk bergabung dengan BRICS Plus, sebuah ekstensifikasi dari organisasi BRICS yang mencakup negara-negara mitra tambahan. Dalam artikel ini, akan dipaparkan analisis detail tentang hubungan antara Indonesia dengan BRICS, termasuk motivasi, implikasi, dan perspektif-perspektif terkait.
Motivasi Indonesia untuk Bergabung dengan BRICS
Motivasi utama Indonesia untuk bergabung dengan BRICS adalah untuk meningkatkan posisi diplomatis dan ekonomi di panggung internasional. Indonesia ingin memanfaatkan momentum BRICS sebagai wadah yang tepat untuk membahas dan memajukan kepentingan bersama negara-negara di kawasan Global South. Dilansir dari BBC Indonesia, Menteri Luar Negeri Sugiono menyatakan bahwa keinginan ini sesuai dengan prinsip politik luar negeri bebas aktif, yang berarti Indonesia tidak akan bergabung dengan kubu tertentu namun akan berpartisipasi aktif di semua forum internasional.
ADVERTISEMENT
Implikasi Ekonomi
Bergabung dengan BRICS dapat membuka peluang besar bagi Indonesia dalam meningkatkan investasi asing. Negara-negara anggota BRICS seperti China dan India memiliki potensi besar dalam memberikan investasi kepada Indonesia. Selain itu, integrasi dengan BRICS juga dapat memfasilitasi transfer teknologi dan inovasi yang diperlukan untuk meningkatkan infrastruktur dan industri dalam negeri.
Pandangan Para Pakar
Perspektif-perspektif terkait dengan keinginan Indonesia bergabung dengan BRICS sangat kompleks. Ada dua pandangan utama:
ADVERTISEMENT
Status Saat Ini
Saati ini, Indonesia masih dalam tahap "interest country", yang berarti belum menjadi calon anggota penuh. Keputusan penerimaan negara baru untuk bergabung dengan BRICS diambil berdasarkan musyawarah dari para negara anggota BRICS. Oleh karena itu, proses aksesis Indonesia menuju keanggotaan penuh masih dalam fase awal dan butuh waktu untuk diselesaikan.
Manfaat Potensial
Manfaat potensial dari bergabung dengan BRICS bagi Indonesia meliputi:
Kesimpulan
Hubungan antara Indonesia dengan BRICS merupakan langkah strategis yang ambisius dalam meningkatkan posisi diplomatis dan ekonomi Indonesia di kancah global. Meskipun ada perspektif-kritik, keinginan ini ditujukan untuk memaksimalkan manfaat dari berbagai kerjasama internasional. Melalui BRICS, Indonesia dapat memperkuat hubungan dengan negara-negara berkembang sambil tetap mempertahankan kemitraan strategis dengan Barat. Prosess ini membutuhkan evaluasi yang teliti dan koordinasi yang efektif untuk mencapai hasil optimal. Dengan demikian, hubungan antara Indonesia dengan BRICS bukan hanya soal ekonomi, tapi juga soal geopolitik dan diplomasi yang kompleks. Langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah Indonesia harus dipertimbangkan dengan hati-hati untuk memastikan bahwa keputusan ini benar-benar menguntungkan bagi kedaulatan dan perkembangan bangsa Indonesia.
ADVERTISEMENT