news-card-video
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Bebaskan Dirimu dari Perang Pikiran Tak Berujung

Hafifah Azmi
Mahasiswa aktif Universitas Syiah Kuala
4 Maret 2025 8:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hafifah Azmi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber Gambar : Ilustrasi dibuat menggunakan AI.
zoom-in-whitePerbesar
Sumber Gambar : Ilustrasi dibuat menggunakan AI.
ADVERTISEMENT
Pernahkah Kamu Terjebak dalam Pikiran Sendiri?
Apakah kamu sering memikirkan kesalahan di masa lalu, mengkhawatirkan hal-hal yang belum terjadi, atau terus-menerus mempertanyakan keputusan yang sudah diambil? Jika iya, itu tandanya kamu sedang mengalami overthinking.
ADVERTISEMENT
Bukannya menemukan solusi, terlalu banyak berpikir justru dapat meningkatkan stres dan menghambat kebahagiaan. Lalu, bagaimana cara keluar dari lingkaran ini? Artikel ini akan membahas apa itu overthinking, penyebabnya, dampaknya, serta cara efektif untuk membebaskan diri dari pikiran yang tak berujung.
Apa Itu Overthinking?
Menurut American Psychological Association, istilah klinis untuk proses overthinking adalah rumination. Rumination adalah pola berpikir yang dilakukan secara berulang-ulang, terlalu mengkhawatirkan masa lalu maupun masa depan, atau sering mengalami kesulitan tidur karena terus memikirkan hal yang sama (Kumar, 2009). Rumination membuat seseorang lebih fokus pada kejadian serta perasaan negatif yang telah dialaminya.
Sederhananya, overthinking adalah kebiasaan seseorang yang terus-menerus memikirkan suatu hal tanpa ujung.
Penyebab Overthinking
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang terjebak dalam pola pikir berlebihan antara lain pesimisme, perfeksionisme, sikap tertutup, dan pengalaman traumatis. Individu yang cenderung pesimis sering kali membayangkan skenario terburuk yang belum tentu terjadi. Perfeksionisme membuat seseorang takut melakukan kesalahan sehingga terus-menerus memikirkan setiap kemungkinan. Sikap tertutup dan kurangnya support system juga dapat memperberat beban mental. Selain itu, pengalaman buruk di masa lalu dapat meninggalkan trauma yang memperkuat kebiasaan berpikir berlebihan.
ADVERTISEMENT
Dampak Negatif Overthinking
Berpikir itu penting, tetapi jika berlebihan justru bisa berdampak negatif, seperti:
Cara Mengatasi Overthinking
Berita baiknya, overthinking bisa dikendalikan dengan beberapa langkah berikut:
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Overthinking dapat menghambat kebahagiaan dan meningkatkan stres. Kebiasaan ini dipicu oleh berbagai faktor seperti perfeksionisme, pesimisme, dan pengalaman traumatis. Dampaknya bisa merugikan, mulai dari kelelahan mental hingga gangguan fisik. Untuk mengatasinya, diperlukan mindfulness, relaksasi, dan penguatan emosi positif agar pikiran lebih tenang dan hidup lebih bahagia.
Jangan biarkan pikiran berlebihan mengendalikan hidupmu. Latih mindfulness, lepaskan kecemasan, dan nikmati hidup dengan lebih ringan. Ingat, pikiranmu seharusnya menjadi sahabat, bukan musuh. Saatnya berhenti berperang dengan diri sendiri dan mulai menikmati hidup dengan penuh kesadaran dan kebahagiaan!
sumber : Buletin K-PIN (2024), Jurnal BK Unesa (2023), Jurnal Posmedia (2024), ResearchGate (2024), dan Suyasa, P. T. (2024).