Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Merokok Merusak Iman
31 Oktober 2024 7:49 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Hafizuddin Rafie tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
MEROKOK MERUSAK IMAN
Merokok membunuhmu. Kalimat ini seringkali ditemukan pada bungkusan rokok hingga billboard sekitaran jalan. Rokok telah menjadi salah satu benda yang paling berbahaya bagi kesehatan tubuh. Tidak hanya merusak fisik, rokok juga dapat merusak iman dan keimanan seseorang.
ADVERTISEMENT
Menurut surah Al-Baqarah (2): 195 yang artinya,
"Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik." (QS. Al-Baqarah: 195)
Ayat ini mengandung peringatan agar kaum Muslim tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri. Merokok, terbukti memiliki banyak dampak negatif bagi kesehatan, jelas termasuk dalam kategori perbuatan yang merusak diri sendiri. Di dalam Islam, merokok tidak hanya dianggap perilaku yang kurang terpuji dan tidak sehat, tetapi juga dilarang karena alasan tertentu.
PERSPEKTIF AGAMA
Sebagaimana yang telah disampaikan Majelis Ulama Indonesia bahwa merokok dapat dianggap makruh dan dapat dianggap haram, maksudnya merokok itu dilarang jika berada ditempat ramai orang terlebih lagi terdapat anak kecil dan ibu hamil.
ADVERTISEMENT
Sebagian ulama, terutama Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin memiliki pandangan bahwa merokok adalah hal yang haram berdasarkan asas asas syariat Islam yang melarang perbuatan yang bisa merusak dan membahayakan diri sendiri dan orang lain.
Menurut beberapa ulama, dijelaskan bahwa merokok menimbulkan 2 mudarat, yakni:
1. Berisiko bagi tubuh yang dapat mengakibatkan masalah kesehatan seperti penyakit paru-paru, kanker, dan lain-lain. Dampak negatif ini bisa muncul secara langsung atau berkembang secara perlahan.
2. Kerugian yang terjadi terhadap harta benda akibat rokok sering kali dianggap sebagai pemborosan uang. Pemborosan harta sangat dilarang dalam Islam, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an surat Al-Isra ayat 26-27: "Dan berikanlah kepada kerabat dekat haknya, (juga) kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan. Janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) dengan boros. Sesungguhnya para pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya."
ADVERTISEMENT
PERSPEKTIF KESEHATAN
Dari perspektif kesehatan, merokok merupakan kebiasaan yang sangat merugikan. Kebiasaan ini dapat memicu berbagai penyakit serius, termasuk kanker paru-paru, penyakit jantung, dan gangguan pernapasan. Menurut data dari World Health Organization (WHO), merokok menjadi salah satu penyebab utama kematian yang sering terjadi di dunia. Setiap tahun, jutaan orang kehilangan nyawa akibat penyakit yang berhubungan dengan merokok. Selain berdampak langsung pada perokok itu sendiri, merokok juga berdampak buruk bagi orang-orang di sekitarnya. Mereka yang terpapar asap rokok meskipun tidak merokok, dikenal sebagai perokok pasif, juga memiliki risiko terkena penyakit yang sama dengan yang merokok. Ini menunjukkan bahwa merokok tidak hanya membahayakan diri sendiri, tetapi juga orang lain di sekitar kita.
PERSPEKTIF SOSIAL DAN EKONOMI
Merokok tidak hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga memiliki dampak sosial dan ekonomi yang signifikan. Pengeluaran untuk membeli rokok dapat menjadi beban finansial bagi keluarga, terutama bagi mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan. Selain itu, biaya perawatan kesehatan yang timbul akibat penyakit terkait merokok sangat tinggi, yang pada akhirnya membebani sistem kesehatan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dari segi sosial, merokok dapat memengaruhi hubungan antarindividu. Merokok di tempat umum sering kali mengganggu kenyamanan orang lain dan dapat menimbulkan konflik. Oleh karena itu, banyak negara menerapkan peraturan ketat mengenai merokok di tempat umum untuk melindungi hak-hak bagi yang tidak merokok.
PERSPEKTIF PSIKOLOGIS
Merokok selain berdampak pada kesehatan fisik, juga berdampak pada kondisi psikologis kita terutama iman dan keimanan. Merokok seringkali dikaitkan dengan perilaku perilaku tidak terpuji seperti mabuk alkohol, malas beribadah karena terlalu sering nongkrong dan tindakan lain yang tidak terpuji. Merokok pun bisa mengurangi konsentrasi dan fokus dalam beribadah kepada Allah SWT. sehingga mereka tidak bisa merasakan kenikmatan dalam menjalankan ibadah.
CARA BERHENTI MEROKOK
Menjauhkan diri dari kebiasaan merokok sebenarnya bisa dilakukan dengan beberapa cara, seperti:
ADVERTISEMENT
1. Niat yang tulus untuk berhenti
Niat adalah kunci utama. Dalam Islam, niat yang ikhlas sangat penting dalam setiap langkah yang kita ambil, termasuk berhenti merokok.
2. Berpuasa Senin dan Kamis
Melakukan puasa pada hari Senin Kamis dapat membantu mengurangi kebiasaan merokok karena dengan berpuasa dapat membantu menahan keinginan untuk merokok.
3. Berolahraga secara teratur
Olahraga tidak hanya meningkatkan kemampuan fisik, tetapi juga dapat mengurangi kecemasan dan stres yang berlebih akibat dari penggunaan merokok. Olahraga sangat efektif dalam membantu mengurangi penggunaan rokok karena dapat mengalihkan pandangan dan kemauan merokok.
Hafizuddin Rafie
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia