Konten dari Pengguna

Inovasi Bebaskan Desa dari ISPA dengan Program SAPA (Sukamantri Bebas ISPA)

Kelompok 12 PBL FKM UI 2022
Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
26 Agustus 2022 16:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kelompok 12 PBL FKM UI 2022 tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penyuluhan Program SAPA di Desa Sukamantri. Foto: Dokumentasi Penulis
zoom-in-whitePerbesar
Penyuluhan Program SAPA di Desa Sukamantri. Foto: Dokumentasi Penulis
ADVERTISEMENT
Penyakit pernapasan merupakan salah satu penyakit yang dapat mengancam kualitas hidup manusia. Terlebih lagi, apabila penyakit pernapasan ini menyerang anak-anak atau balita yang merupakan generasi penerus bangsa, kemajuan bangsa yang menjadi taruhannya. Salah satu klasifikasi penyakit pernapasan yang banyak menyerang balita adalah ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut). ISPA merupakan salah satu penyakit yang paling umum terjadi pada anak-anak, hal ini dikarenakan sistem tubuh anak yang belum sekuat orang dewasa (The John Hopkins Hospital, 2022).
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan oleh sekelompok mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat yang tergabung dalam Kelompok 12 PBL FKM UI 2022, ISPA merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar di Desa Sukamantri. Maka dari itu, Kelompok 12 PBL FKM UI 2022 yang dibimbing oleh Dr. Ema Hermawati, SKM. berkoordinasi dengan Puskesmas Sirnagalih, pemerintah desa, dan masyarakat membuat program inovasi bernama SAPA (Sukamantri Bebas ISPA).
Program SAPA merupakan program yang berfokus pada peningkatan pengetahuan mengenai bahaya Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita (bawah lima tahun) melalui penyuluhan kepada ibu yang memiliki balita di Desa Sukamantri. Dengan meningkatkan pengetahuan ibu terkait bahaya dan pencegahan ISPA terutama terkait PHBS, diharapkan ISPA pada balita maupun anggota keluarga lainnya di Desa Sukamantri dapat dicegah dari tingkat terkecil.
ADVERTISEMENT
Program SAPA juga menyasar salah satu faktor risiko utama ISPA yang marak terjadi di Desa Sukamantri, yaitu menghirup asap pembakaran sampah dan asap rokok. Program SAPA terdiri dari 3 kegiatan, yaitu: (1) Penyuluhan ISPA di Puskesmas; (2) Advokasi dan Penyampaian Hasil Survei; dan (3) Penyuluhan ISPA di Masyarakat. Selain itu, program SAPA menghasilkan media berupa buku sehat, spanduk, poster, leaflet dan PPT presentasi. Buku sehat akan diserahkan ke puskesmas dan posyandu untuk dibagikan ke masyarakat, spanduk pencegahan ISPA akan dipasang di depan jalan Kantor Desa Sukamantri, serta poster dan leaflet akan dibagikan ke masyarakat saat penyuluhan dan dititipkan ke posyandu untuk disebarkan ke masyarakat lebih banyak lagi. Sementara itu, PPT presentasi digunakan untuk penyuluhan ISPA ke masyarakat.
ADVERTISEMENT
Spanduk Program SAPA. Foto: Dokumen Pribadi
Buku Sehat Program SAPA. Foto: Dokumen Pribadi
Leaflet Program SAPA. Foto: Dokumen Pribadi
Poster Program SAPA. Foto: Dokumen Pribadi
Penyuluhan ISPA di Puskesmas Sirnagalih dilaksanakan pada Jumat, 19 Agustus 2022 pagi hari. Penyuluhan ini dilaksanakan sembari Puskesmas melaksanakan pelayanan. Pada penyuluhan ini disampaikan mengenai definisi, gejala, faktor risiko, pencegahan, dan pengobatan ISPA.
Intervensi Kesehatan di Puskesmas Sirnagalih, Bogor. Foto: Dokumentasi Penulis
Selanjutnya, kegiatan Advokasi dan Penyampaian Hasil Survei dilaksanakan pada Jumat, 19 Agustus 2022 siang. Kegiatan ini bertujuan untuk mengadvokasikan masalah kesehatan yang ditemukan serta merekomendasikan solusi terkait masalah kesehatan tersebut seperti upaya pengelolaan sampah yang lebih baik, penambahan tempat sampah publik, menambah sanksi pada pembakaran sampah sembarangan, meningkatkan penyuluhan ke masyarakat tentang bahaya pembakaran sampah sembarangan, menambah dana desa untuk petugas desa, menambah jadwal pengambilan sampah, membuat TPS (Tempat Pembuangan Sampah), mendorong upaya ekonomi sirkular, 1 RW 1 bank sampah, mendorong kolaborasi dengan berbagai mitra untuk memajukan pengelolaan sampah, dan memberikan reward kepada RW atau RT yang berprestasi dalam pengelolaan sampah. Diharapkan dari adanya advokasi ini maka pengelolaan sampah di Desa Sukamantri dapat lebih optimal dengan dukungan kebijakan dan pendanaan dari desa.
ADVERTISEMENT
Kegiatan terakhir dari Program SAPA adalah Penyuluhan ISPA di Masyarakat yang dilaksanakan di halaman Kantor Desa Sukamantri pada Senin, 22 Agustus 2022. Kegiatan ini mengundang Lurah Desa Sukamantri, Kepala Puskesmas Sirnagalih, Kader, dan 50 orang warga Desa Sukamantri sebagai sasaran utama.
Penyuluhan Program SAPA ke Masyarakat. Foto: Dokumentasi Penulis
Diharapkan Program SAPA dapat diimplementasikan dengan baik oleh pemangku kepentingan dan seluruh masyarakat di Desa Sukamantri untuk mencegah tingginya angka ISPA. Untuk itu, Program SAPA memerlukan dukungan kebijakan dan dana untuk pengoptimalisasian programnya. Dukungan masyarakat juga sangat dibutuhkan untuk keberlangsungan program SAPA. Selain itu, diharapkan Program SAPA dapat menginspirasi desa-desa lain dalam penanganan ISPA.
Say no to ISPA, say yes to Sukamantri dan Indonesia sehat!”