Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Petani Milenial : Solusi Rendahnya Minat Anak Muda Menjadi Petani?
13 Januari 2025 9:36 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Hafizh Ardi imawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pertanian sebagai salah satu kebudayaan tertua manusia memegang peranan penting dalam kehidupan manusia sebagai penyedia pangan bagi masyarakat bahkan hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
Budaya bertani tidak pernah punah dan hilang dari peradaban manusia dan selalu memegang peranan penting dalam berkembangnya suatu masyarakat. Sebaliknya, pertanian terus tumbuh dan berkembang menyesuaikan zaman dan kebutuhan manusia itu sendiri. Dari zaman neolitikum yang mana alat-alat bertani masih berupa batu tajam dan kayu hingga kini yang telah teraktualisasi dan terbantukan oleh berbagai macam peralatan modern dan mesin canggih. Pertanian akan terus berkembang dan menjadi bagian penting dalam peradaban manusia
Di Indonesia bertani sendiri telah menjadi salah satu budaya yang tidak bisa dilepaskan dari sejarah masyarakat Indonesia. Sebagai negara yang memiliki iklim tropis dan rentang alam dan potensi SDA yang sangat luas bertani menjadi hal vital dan juga menjual bagi Indonesia. hal ini pula yang mengundang berbagai penjajah datang ke tanah Nusantara dan mencoba merebut segala kekayaan yang dimilikinya. Banyaknya varietas rempah dan hasil tani di indonesia yang tidak dapat didapatkan di benua 4 musim menjadi daya tarik tersendiri bagi kolonialis Eropa untuk sekedar berdagang atau bahkan menganeksasi wilayah nusantara. Pada masa awal-awal kemerdekaan pun pertanian memegang peranan penting dalam berkembangnya sebuah negara hal ini pun diamini presiden Soekarno dengan perkataannya “Hidup matinya sebuah negara, ada ditangan sektor pertanian negeri tersebut”. Buung karno menetapkan beberapa lahan pertanian dan juga menetapkan hari tani nasional yaitu pada tanggal 25 September. Beranjak pada masa orde baru sektor pertanian menjadi salah satu penopang utama dalam program swasembada pangan President Soeharto. Hingga saat ini pertanian masih menjadi faktor penting penopang perekonomian negara dan penghidupan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dengan iklim tropis yang cocok dan pertanian dan luas serta variatifnya vegetasi alam Indonesia, pertanian menjadi hal potensial yang dapat dikembangkan untuk menjadi salah satu produk unggulan negara di pasar dunia. Namun, pertanian Indonesia mendapat Ancaman dalam keberlangsungannya. berkurangnya minat anak muda dalam bidang pertanian menjadi problem tersendiri bagi pemerintah karena tidak adanya keberlanjutan generasi dan sumbangsih pemikiran kreatif anak muda dalam membangun sektor pertanian. Dianggap kunonya bertani dan lekatnya dengan kesan kerja kotor dan kasar membuat turunnya minat anak muda yang lebih memilih menjadi pekerja kerah putih. Padahal pertanian memiliki segudang potensi dan juga penghasilan yang menjajikan apabila dikerjakan dan dikembangkan dengan tekun.
Untuk meningkatkan potensi dan minat anak muda dalam bidang pertanian pemerintah membuat program petani milenial yang menyasar masyarakat yang memiliki rentan usia antara 19-39 tahun. Program ini mensyaratkan pesertanya untuk terbiasa dengan teknologi digital agar dapat diterapkan dan mengoptimalkan sektor pertanian yang nanti dikelolanya. Bukan hanya itu, para petani milenial juga dituntut inovatif dan jeli dalam melihat peluang bisnis pada sektor pertanian. Dalam menjalankan pertaniannya para petani milenial dibekali secara finansial, keilmuan, maupun akses ke berbagai faktor penunjang seperti bahan pokok dan teknologi pertanian. Pada prosesnya Petani milenial akan mendapatkan pendampingan dari para ahli di bidang pertanian. mulai dari pemilihan komoditas, teknik budidaya, hingga pemasaran. Selain itu, petani milenial akan mendapatkan edukasi dan akses terhadap berbagai teknologi pertanian modern, seperti sistem irigasi otomatis, sensor tanah, dan aplikasi pertanian. Tidak hanya didampingi dalam proses bertaninya para petani milenial juga akan dibantu untuk menjalin kemitraan dengan berbagai pihak, seperti perusahaan pengolahan hasil pertanian, lembaga keuangan, dan distributor. Agar mudah dalam menjual komoditas taninya. Dengan segala fasilitas yang disediakan oleh pemerinta melalui Kementrian Pertanian para Petani Milenial bahkan dapat diproyeksikan mendapatkan penghasilan hingga 10 juta perbulannya.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya Program Petani Milenial diharapkan minat anak muda dalam berkontribusi langsung dalam sektor pertanian di Indonesia meningkat sehingga sektor pertanian memiliki masa depan yang cerah dan juga mendapatkan inovasi dan pembaruan dari kreativitas anak muda sehingga terciptanya sektor pertanian yang unggul, modern, dan dapat menopang perekonomian Negara baik itu melalui ketahanan pangan maupun terciptanya lapangan kerja untuk masyarakat.
Namun sayangnya, program petani millenial belum dikomunikasikan dan dipromosikan secara masif dan efektif kepada masyarakat terutama kalangan muda sehingga masih banyaknya masyarakat yang tidak mengetahui akan adanya program petani milenial. Oleh karena itu, pemerintah melalui kementrian pertanian sebagai pelaksana program perlu melakukan promosi terhadap program petani milenial agar diketahui masyarakat lebih luas. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh Kementan adalah melalui konten-konten media sosial yang mana medsos kebanyakan penggunanya adalah anak muda sehingga mendapatkan atensi lebih oleh kaum millenial. Cara lainnya yang dapat dilakukan oleh kementan adalah dengan melakukan direct pitching ke desa-desa potensi pertanian dan memberikan edukasi khusus kepada masyarakat usia muda sehingga program tersampaikan dengan efektif dan tepat sasaran.
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya, petani milenial merupakan program yang sangat strategis bagi masalah ketertarikan kaum muda terhadap pertanian, program dapat menjadi penguat ketahanan pangan Indonesia. Namun, perlu peningkatan dalam hal sosialisasi dan promosi dari program tersebut sehingga mendapatkan atensi luas masyarakat terutama kaum milenial sehingga semakin banyak anak muda yang terjun bekerja di sektor pertanian dan menjadi salah satu kontributor dalam pertanian dan ketahana pangan nasional.