Konten dari Pengguna

Dampak IKN Terhadap Pendidikan di Indonesia

Hafizh D Arkana
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Jakarta di program studi Manajemen Pendidikan
21 Oktober 2024 14:57 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hafizh D Arkana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto Ikonik IKN diambil dari https://www.kemenparekraf.go.id/
zoom-in-whitePerbesar
Foto Ikonik IKN diambil dari https://www.kemenparekraf.go.id/
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa tahun terakhir, istilah Ibu Kota Negara (IKN) menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat Indonesia. Banyak yang menyambut baik gagasan ini, sementara sebagian lainnya merasa skeptis. Menurut saya, pembangunan IKN memiliki sisi positif karena menunjukkan bahwa Indonesia sudah saatnya bergerak maju. Namun, saya juga memahami pandangan yang menyebutkan bahwa proyek ini dapat dianggap sia-sia dan terlalu berisiko, mengingat banyak masalah mendasar yang belum terselesaikan, salah satunya di bidang pendidikan.
ADVERTISEMENT
Sebagai pilar utama kemajuan bangsa, pendidikan menjadi aspek yang sangat krusial untuk dipertimbangkan dalam setiap kebijakan besar seperti pembangunan IKN. Mendirikan berbagai lembaga pendidikan baru bisa saja menjadi bagian dari proyek ini, tetapi pertanyaan besar muncul: apakah biaya besar yang dibutuhkan untuk memindahkan ibu kota akan memengaruhi prioritas sektor pendidikan?
1. Risiko Pendanaan Pendidikan
Salah satu kekhawatiran utama terkait pembangunan IKN adalah biaya yang sangat besar. Dalam konteks pendidikan, saya khawatir bahwa pengalokasian anggaran yang besar untuk IKN akan mengganggu upaya pemerintah dalam meningkatkan sektor pendidikan. Pada dasarnya, pendidikan membutuhkan dana yang konsisten dan besar untuk memperbaiki infrastruktur, meningkatkan kualitas guru, dan menyediakan fasilitas pembelajaran yang memadai.
Sesuai dengan undang-undang, pemerintah wajib mengalokasikan minimal 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk sektor pendidikan. Meski demikian, muncul pertanyaan: apakah dana ini cukup dan apakah akan tetap diprioritaskan di tengah kebutuhan biaya besar pembangunan IKN?
ADVERTISEMENT
Jika anggaran pendidikan terganggu oleh alokasi dana ke proyek besar seperti IKN, dampaknya bisa dirasakan secara langsung. Sekolah-sekolah yang membutuhkan renovasi mungkin tidak segera diperbaiki, fasilitas pendidikan di daerah-daerah terpencil masih jauh dari standar, dan guru-guru masih akan terus kekurangan insentif dan pelatihan yang memadai. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk menjaga agar alokasi dana pendidikan tetap menjadi prioritas utama.
2. Infrastruktur Pendidikan yang Terabaikan
Pendidikan di Indonesia, terutama di daerah-daerah luar Pulau Jawa, masih banyak mengalami tantangan dalam hal infrastruktur. Bangunan sekolah yang rapuh dan rusak adalah pemandangan yang masih sering ditemukan di berbagai pelosok negeri. Kondisi ini tentu saja menghambat proses belajar mengajar, serta menurunkan semangat siswa dan tenaga pendidik.
ADVERTISEMENT
Jika pembangunan IKN memaksa alokasi dana yang besar, risiko penundaan pembangunan dan perbaikan infrastruktur pendidikan di daerah-daerah lain menjadi semakin besar. Alih-alih mendirikan sekolah-sekolah baru di ibu kota baru, mungkin akan lebih bijak untuk memprioritaskan perbaikan sekolah-sekolah yang sudah ada. Dengan memperbaiki fasilitas pendidikan yang rusak, kualitas pendidikan dapat ditingkatkan tanpa perlu memindahkan pusat pemerintahan.
Selain itu, pembangunan infrastruktur teknologi untuk pendidikan juga menjadi tantangan yang perlu diatasi. Di era digital ini, pendidikan berbasis teknologi sangat penting untuk memberikan akses yang setara bagi seluruh anak bangsa. Namun, jika dana untuk proyek besar seperti IKN lebih diutamakan, maka implementasi teknologi pendidikan mungkin akan terhambat.
3. Kualitas Guru dan Tenaga Kependidikan
Tenaga kependidikan, khususnya guru, memainkan peran krusial dalam memastikan tercapainya tujuan pendidikan yang berkualitas. Sayangnya, masalah kualitas dan kesejahteraan guru di Indonesia masih menjadi isu yang belum terselesaikan. Banyak guru, terutama yang berada di daerah terpencil, merasa kurang diperhatikan. Gaji yang rendah, fasilitas yang minim, dan terbatasnya akses ke pelatihan dan pengembangan kompetensi membuat profesi guru kurang menarik bagi generasi muda.
ADVERTISEMENT
Pemerintah sebenarnya bisa meningkatkan kesejahteraan guru dengan cara menaikkan gaji mereka dan memberikan pelatihan yang lebih baik. Namun, semua upaya ini tentu membutuhkan dana yang cukup besar. Jika dana yang seharusnya dialokasikan untuk sektor pendidikan dialihkan untuk mendukung proyek IKN, maka masalah ini akan semakin sulit diselesaikan.
Kondisi ini memprihatinkan karena jika kesejahteraan dan kompetensi guru tidak diperhatikan, kualitas pendidikan Indonesia akan terus menurun. Kekurangan tenaga pendidik berkualitas akan berdampak langsung pada kualitas pembelajaran yang diterima oleh siswa, terutama di daerah-daerah yang memang sudah kekurangan guru.
4. Investasi Pendidikan untuk Masa Depan
Banyak kalangan berpendapat bahwa alih-alih mengalokasikan dana besar untuk membangun ibu kota baru, investasi yang lebih strategis dan berkelanjutan adalah mengarahkan dana tersebut ke sektor pendidikan. Dengan meningkatkan kualitas pendidikan, Indonesia dapat menghasilkan sumber daya manusia yang lebih kompetitif di kancah global. Investasi pada pendidikan akan memberikan dampak jangka panjang yang jauh lebih besar bagi kemajuan bangsa dibandingkan dengan pembangunan infrastruktur ibu kota baru.
ADVERTISEMENT
Memang, ada argumen bahwa pembangunan IKN akan menciptakan lapangan kerja baru dan membuka peluang pertumbuhan ekonomi di luar Pulau Jawa. Namun, tanpa fondasi pendidikan yang kuat, manfaat jangka panjang dari proyek ini mungkin tidak akan dirasakan secara maksimal oleh generasi mendatang.
Pembangunan IKN menimbulkan banyak perdebatan, terutama terkait dampaknya terhadap sektor pendidikan. Kekhawatiran bahwa anggaran pendidikan akan tergerus oleh proyek besar ini bukanlah sesuatu yang berlebihan. Pendidikan seharusnya menjadi fokus utama pemerintah, karena pendidikan adalah fondasi utama untuk kemajuan suatu negara.
Untuk memastikan bahwa pendidikan tetap menjadi prioritas, pemerintah harus bijak dalam mengalokasikan dana. Jika pembangunan IKN memang harus dilakukan, penting untuk memastikan bahwa dana tersebut tidak diambil dari sektor pendidikan. Pendidikan harus tetap menjadi prioritas, dengan alokasi dana yang memadai untuk memperbaiki infrastruktur, meningkatkan kualitas guru, dan menyediakan fasilitas pendidikan yang layak.
ADVERTISEMENT
Dengan memberikan perhatian lebih besar pada sektor pendidikan, Indonesia dapat membangun sumber daya manusia yang lebih berkualitas, yang pada akhirnya akan menjadi motor penggerak kemajuan di berbagai sektor lainnya. Proyek pembangunan IKN harus dilakukan dengan sangat hati-hati, tanpa mengorbankan pendidikan, yang merupakan kunci masa depan bangsa.
Demikianlah dampak pembangunan IKN terhadap pendidikan di Indonesia. Semoga pendidikan di Indonesia tetap menjadi fokus utama dalam setiap kebijakan pembangunan.