Konten dari Pengguna

Gambaran Sederhana Metode Pemasangan PLTS Atap

Hafizh Muhammad Rozaan
Mahasiswa Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember
5 Maret 2022 17:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hafizh Muhammad Rozaan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi PLTS. Sumber: kesdm.go
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi PLTS. Sumber: kesdm.go
ADVERTISEMENT
Kita ketahui bersama bahwa PLTS atap adalah salah satu cara pengimplementasian energi surya yang sangat sering digunakan saat ini. Sebelum melakukan pemasangan PLTS atap, perlu kita ketahui terkait metode pelakasanaannya terlebih dahulu. Metode pelaksanaan pemasangan PLTS atap sendiri diawali dengan penentuan lokasi pemasangan PLTS. Kedua, dilanjutkan dengan menentukan karakteristik lokasi pemasangan. Ketiga, kita harus menghitung kapasitas berdasarkan 4 skenario yang telah ada, diantaranya: Memaksimalkan luas atap, memaksimalkan daya listrik PLN terpasang, memaksimalkan keuntungan finansial, dan yang terakhir memaksimalkan target penghematan biaya listrik. Lalu pada tahap keempat, kita harus menentukan komponen sesuai kapasitas pemasangan, komponen di sini ada modul surya dan juga inverter. Terakhir, metode pemasangan PLTS atap diakhiri dengan pembuatan laporan.
ADVERTISEMENT
Pada tahap awal yaitu penentuan lokasi pemasangan PLTS atap, lokasi yang akan dilakukan harus terhindar dari potensi tertutup bayangan agar potensi dari sinar matahari dapat dimanfaatkan secara maksimal. Sebagai contoh, di sini penulis menggunakan lokasi di Jalan Manyar Kartika VIII Nomor 6, Kecamatan Sukolilo, Surabaya. Adapun koordinat dari lokasi ini adalah -7.288977212293697, 112.7659094843472. Berikut adalah tampak bagian atap rumah yang akan dianalisis:
Tampak Atas Bangunan. Sumber: Google Maps
Gambar di atas didapat dari Google Maps dengan skala 1:500. Adapun daya listrik PLN yang terpasang pada bangunan adalah sebesar 2200 Watt. Berdasarkan tampak atap pada gambar di atas, area yang direncanakan akan dipasang panel surya adalah sebagai berikut:
Area Pemasangan Sumber: Google Maps
Karena bentuk keseluruhan keseluruhan atap adalah trapesium, sehingga hanya dipilih area A dan B dengan luas identik. Berikut adalah luas area A dan B yang dhitung denga menggunakan fitur pengukuran jarak pada Google Maps. Didapatkan bahwa Luas A = 10m x 5m dan luas B didapatkan nilai serupa. Luas atap yang dapat dipakai adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
- Luas A = (10-1)m * (5-1)m = 9m * 4m
- Luas A = (10-1)m * (5-1)m = 9m * 4m
- Total luas atap = 74m2
Setelah didapatkan luasan total atap, selanjutnya kita menghitung kapasitas berdasarkan 4 skenario yang telah ada. Ke-empat skenario tersebut antara lain adalah memaksimalkan luasan atap, memaksimalkan daya listrik PLN terpasang, memaksimalksan keuntungan, dan menentukan target penghematan bulanan.
a. Memaksimalkan luas atap
Dengan memaksimalkan luas atap, jumlah modul yang akan dipasang disesuaikan dengan luas atap yang tersedia. Sehingga, hal-hal lain seperti daya listrik PLN dan keuntungan finansial dapat diabaikan. Kentungan dari skenario ini adalah, kapasitas PLTS yang dapat terpasang akan maksimal sesuai luas atap yang tersedia. Namun, kekurangannya adalah biaya yang harus dikeluarkan juga akan sangat tinggi. Selain biaya pengadaan panel surya, memasang kapasitas PLTS yang tinggi bisa saja juga mengharuskan kita menaikkan daya listrik PLN yang terpasang di rumah.
ADVERTISEMENT
b. Memaksimalkan daya listrik PLN terpasang
Skenario kedua adalah memaksimalkan daya listrik PLN yang telah terpasang sebelumnya di rumah. Skenario ini cukup aman karena kita tidak perlu meningkatkan daya listrik nantinya. Akan tetapi, karena dibatasi oleh daya listrik PLN, tentu kapasitas yang terpasang juga akan sangat terbatas.
c. Memaksimalkan keuntungan finansial
Selain memaksimalkan luas atap dan daya listrik terpasang, skenario lain yang dapat dilakukan adalah menghitung keuntungan finansial yang ingin dicapai dengan pemasangan PLTS Atap. Untuk melakukan skenario ini, dibutuhkan biaya listrik bulanan dan juga tarif listrik per kWh. Keuntungan dari skenario ini adalah kita dapat memperhitungkan berapa biaya listrik yang dapat dipangkas jika memasang PLTS. Biaya ini tentu sesuai dengan pengeluaran listrik bulanan, tergantung seberapa besar pemakaian listrik per bulannya. Biaya pemakaian per bulan ini lah yang akan dipangkas dengan PLTS.
ADVERTISEMENT
d. Memaksimalkan target penghematan biaya listrik
Hampir sama dengan memaksimalkan keuntungan finansial, skenario memaksimalkan target penghematan listrik juga mengutamakan keuntungan yang dapat dicapai. Bedanya, pada skenario ini keuntungan finansial yang ingin dicapai diberikan target sekian persen dari pengeluaran per bulan akan listrik. Keuntungan dari skenario ini adalah kita dapat menyesuaikan target sesuai dengan kemampuan kita untuk memasang PLTS. Makin tinggi target yang ingin dicapai, pastinya biaya yang harus dikeluarkan dalam pemasangan PLTS juga akan meningkat, begitu juga sebaliknya.
Dari keempat skenario tersebut, nantinya akan diputuskan satu skenario yang akan digunakan untuk menghitung kapasitas terpasang. Pemilihan tersebut melalui beberapa alasan, salah satunya adalah skenario mana yang tidak membutuhkan peningkatan daya listrik yang telah tersedia, selain itu perlu dipikirkan skenario mana yang memungkinkan penggunaan listrik akan terus stabil. Setelah menentukan kapasitas yang akan dipasang, hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah penentuan komponen. Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan komponen, baik modul maupun inverter.
ADVERTISEMENT
Itulah dia gambaran sederhana dari pemasangan PLTS atap, semoga setelah ini makin banyak PLTS atap yang terpasang di Indonesia, mengingat ada begitu besar peluang keberlangsungannya di negara kita ini.