Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Pengaruh Sinar Matahari pada Perkembangan Energi Terbarukan di Indonesia
27 Februari 2022 18:41 WIB
Tulisan dari Hafizh Muhammad Rozaan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Berbicara mengenai perkembangan energi terbarukan di suatu negara, maka energi terbarukan yang paling dekat dengan kita dan paling sering dibahas adalah energi surya. Lalu bagaimana cara kita untuk melihat potensi energi surya disuatu negara? Mudah, tinggal lihat saja seberapa besar paparan sinar matahari yang terpapar di negara tersebut. Sebelum melangkah lebih jauh lagi, penulis ingin memberikan penjelasan bahwa paparan sinar matahari yang selanjutnya akan kita sebut Iradiasi adalah suatu proses ketika suatu objek terpapar oleh radiasi. Radiasi tersebut dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk sumber alami seperti matahari. Namun, karena sekarang kita akan membahas energi surya, maka sudah pasti di sini kita hanya akan membahas paparan radiasi dari matahari.
ADVERTISEMENT
Untuk melihat seberapa besar potensi Indonesia pada sektor energi surya, bisa dilihat pada peta iradiasi berikut:
Bisa dilihat pada gambar tersebut bahwa Indonesia terletak pada garis khatulistiwa dengan lintang 0 derajat yang menyebabkan Indonesia beriklim tropis. Lalu pertanyaannya adalah, ada berapa besar potensi surya Indonesia? Jika melihat dari gambar tersebut Indonesia diwarnai dengan warna kuning menuju oranye, yang berarti Indonesia memiliki kapasitas iradiasi harian sebesar 3,8 – 5,0 kWh/m2. Senada dengan Indonesia, negara negara di Amerika Selatan dan juga Republik Rakyat Cina juga memiliki kapasitas irradiasi yang sama karena berwarna kuning - oranye. Hal yang berbeda bisa kita lihat ke negara negara di Benua Afrika dan Australia, di peta tersebut wilayahnya digambarkan dengan warna merah menuju merah muda, hal ini menggambarkan bawa di negara-negara tersebut memiliki potensi sumber energi surya yang sangat besar.
ADVERTISEMENT
Ya, bisa kita simpulkan bahwa Indonesia memiliki modal yang sangat cukup untuk memajukan sektor energi surya, Menurut Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Indonesia memiliki potensi besar dalam Energi Baru Terbarukan (EBT). Untuk sektor EBT surya sendiri Indonesia memiliki modal sebesar 4,80 kWh/m2/hari. Namun hal ini masih belum bisa kita maksimalkan jika melihat data di bawah ini:
Dilihat dari data tersebut, Indonesia hanya bisa memanfaatkan kurang dari 0,01 TWH sampai tahun 2019, hal ini berbanding terbalik dengan modal yang Indonesia dapatkan seperti yang disebut di atas. Jika kita melihat pada negara negara di kawasan Asia Tenggara lainnya seperti Vietnam, Thailand, Malaysia, mereka sudah bisa memanfaatkan EBT dengan cukup baik. Salah satunya adalah Vietnam dengan nilai paling besar yaitu 5,9 TWH. Padahal, kondisi irradiasi yang dihadapi Vietnam dan Indonesia terbilang sama, dan juga luasan wilayah Indonesia yang lebih luas dari Vietnam semestinya membuat Indonesia menjadi raja energi sungai di Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
Sudah semestinya kita sebagai generasi muda negara Indonesia berusaha mengoptimalkan potensi besar tersebut. Salah satunya adalah dengan mendukung target perubahan energi nasional sebesar 23% pada tahun 2025 dan 70% pada tahun 2050, serta net zero emission Indonesia pada tahun 2060. Sebagai generasi muda tentunya kita harus optimis target tersebut bisa dicapai dengan membuat gebrakan atau langkah-langkah konkret seperti mulai menyosialisasikan dampak Global Warming, serta menyebarkan mengenai keuntungan dari pemakaian energi surya sendiri.