Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Depresi pada Anak dan Remaja: Pengertian dan Penanganan
30 November 2024 17:30 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari hafizhah anis nizhmi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perasaan sedih atau murung adalah hal yang wajar dialami anak-anak dalam proses tumbuh kembang mereka. Namun, jika perasaan ini berlangsung intens dan lama hingga memengaruhi kehidupan anak, seperti di lingkungan keluarga, pertemanan, atau sekolah, maka hal tersebut memerlukan perhatian khusus.
ADVERTISEMENT
Depresi adalah salah satu gangguan kesehatan mental yang sering kali muncul bersama dengan kecemasan. Kondisi ini bisa bersifat ringan dan sementara, tetapi juga dapat menjadi berat dan berkepanjangan. Beberapa orang hanya mengalaminya sekali seumur hidup, sementara yang lain dapat mengalami berulang kali. Jika tidak ditangani dengan baik, depresi bisa memicu risiko bunuh diri. Namun, dengan dukungan yang tepat, tindakan ini dapat dicegah.
Pada anak dan remaja, depresi sering kali muncul dalam bentuk perasaan tidak bahagia atau mudah tersinggung yang berlangsung lama. Hal ini lebih sering dialami pra-remaja dan remaja, meskipun sering kali tidak dikenali. Dalam beberapa kasus, anak mungkin mengungkapkan keinginannya untuk melukai diri atau bahkan mengakhiri hidupnya. Tanda-tanda semacam ini harus selalu direspons dengan serius.
ADVERTISEMENT
Gejala Depresi pada Anak dan Remaja
Gejala fisik:
Gejala emosional dan mental:
Cara Membantu Anak yang Mengalami Depresi
Tanyakan perasaan anak dengan sikap terbuka tanpa menghakimi. Dengarkan apa yang mereka sampaikan. Jika perlu, tanyakan pada guru atau teman dekat untuk memahami lebih banyak tentang perubahan perilaku anak.
ADVERTISEMENT
Ciptakan suasana yang nyaman dan hangat untuk menghabiskan waktu bersama anak. Ajak mereka melakukan aktivitas yang mereka sukai dan sesuai dengan usia mereka.
Dorong anak untuk berolahraga, menjaga pola makan dan tidur yang teratur, serta melakukan aktivitas yang menyenangkan. Musik dengan pesan positif juga dapat membantu meningkatkan suasana hati.
Biarkan anak mengekspresikan perasaan mereka dengan bebas, baik melalui berbicara, melukis, membuat kerajinan tangan, atau menulis buku harian. Ini dapat membantu anak memahami dan mengelola emosinya.
Hindarkan anak dari situasi yang dapat menimbulkan stres berlebihan, seperti lingkungan yang tidak aman atau penuh tekanan. Berikan contoh cara menghadapi stres dengan sehat, seperti menetapkan batasan yang baik dan menjaga kesehatan mental diri sendiri.
ADVERTISEMENT
Jika Anda mencurigai anak mengalami depresi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan mental profesional untuk mendapatkan penanganan yang tepat.