Konten dari Pengguna

Daur Ulang Produk Berbahan Dasar Selulosa

Fadli Hafizulhaq
Dosen Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas.
17 Juni 2024 11:10 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fadli Hafizulhaq tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi produk berbahan dasar selulosa berupa kertas. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi produk berbahan dasar selulosa berupa kertas. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Agaknya kita sudah tidak asing dengan istilah reuse, reduce, dan recycle. Produksi sampah yang mengkhawatirkan membuat manusia berpikir bagaimana menangani masalah tersebut. Orang-orang yang peduli dengan lingkungan menyarankan kita untuk menggunakan kembali (reuse), mengurangi konsumsi (reduce), dan mendaur ulang (recycle) berbagai bahan dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Salah satu bahan yang dapat didaur ulang adalah produk turunan selulosa. Sebagian dari produk-produk berbahan dasar selulosa ini juga bernilai ekonomis cukup tinggi di kalangan para pengepul barang bekas. Beberapa di antaranya adalah kertas putih, koran, dan karton atau kardus. Mereka dikumpulkan, ditimbang, dan diperjual belikan.
Di era kekinian, siklus di atas dapat dikategorikan sebagai penerapan ekonomi sirkular. Mudahnya, ekonomi sirkular adalah model ekonomi yang bertujuan untuk mempertahankan nilai suatu produk selama mungkin agar dapat meminimalkan kerusakan sosial dan lingkungan. Nah, aspek lingkungan inilah yang menjadi dasar utama mengapa produk berbahan dasar selulosa harus didaur ulang.

Proses Produksi yang Tidak Ramah Lingkungan

Produk berbahan dasar selulosa, terutama segala macam kertas, didapatkan dari kayu yang diolah secara kimiawi. Bahan mentah kertas berupa batang kayu dicacah hingga berbentuk pipihan. Proses selanjutnya adalah delignifikasi atau pun digester yang bertujuan untuk menghilangkan zat perekat pada kayu yang akan dijadikan bubur (pulp).
ADVERTISEMENT
Proses delignifikasi ini umumnya menggunakan basa kuat seperti natrium hidroksida (NaOH) atau bahasa umumnya soda api. Bahan kimia ini bersifat korosif sehingga berbahaya jika terkena kulit. Pembuangan limbah NaOH ke lingkungan akan berbahaya, apalagi jika limbah yang dikategorikan B3 ini mencemari sumber air masyarakat. Larutan NaOH yang terkonsumsi dapat menyebabkan masalah pada kesehatan manusia.
Lebih lanjut, pemrosesan pulp kertas juga membutuhkan bantuan bahan kimia yang lebih berbahaya. Bahan tersebut adalah asam kuat seperti asam klorida (HCl). Limbah asam kuat tentu menjadi masalah utama dalam berbagai industri, tidak terkecuali industri pulp dan kertas. Bahan kimia lain yang juga mungkin digunakan adalah zat pemutih seperti natrium peroksida (Na2O2). Itu belum termasuk besarnya kebutuhan energi untuk memproses kayu menjadi kertas siap pakai.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hal di atas, tentu menjadi masuk akal jika kemudian banyak kalangan terdorong untuk mengkampanyekan gaya hidup paperless atau tanpa kertas. Selain karena industri kertas menebang pohon, mereka juga menghasilkan limbah B3 dalam jumlah yang besar.
Masalah yang sama juga terjadi pada industri pengolahan bahan tekstil rayon yang juga bersumber dari selulosa serat kayu. Rayon dinilai sebagai bahan tekstil yang tidak ramah lingkungan lantaran kebutuhan bahan kimia yang tinggi pada pemrosesannya.

Daur Ulang Produk Berbahan Dasar Selulosa

Kegiatan daur ulang produk berbahan dasar selulosa menjadi opsi terbaik untuk mengurangi kerusakan lingkungan oleh industri terkait. Kegiatan ini akan mengurangi jumlah pohon yang ditebang dan jumlah limbah berbahaya yang dilepaskan ke lingkungan. Daur ulang produk turunan selulosa juga lebih mudah untuk dilakukan.
ADVERTISEMENT
Daur ulang kertas putih oleh industri memang masih membutuhkan bahan-bahan kimia, akan tetapi jumlah bahan kimia dan energi yang dibutuhkan jauh lebih sedikit. Hal yang sama juga berlaku pada jenis kertas lain yang dapat didaur ulang. Akan tetapi jenis kertas tertentu dapat diolah menjadi produk lainnya. Kertas karton atau kardus dapat didaur ulang menjadi produk lain selain dikembalikan menjadi kertas karton.
Salah satu opsi pengolahan kertas karton daur ulang adalah menjadikannya sebagai tray atau rak telur kertas. Selain membeli ulang rak telur bekas untuk digunakan atau diproses kembali, produsen rak telur kertas juga membeli karton bekas untuk diolah menjadi rak telur yang baru. Pemrosesannya terbilang mudah karena minim penggunaan bahan kimia. Adapun bahan kimia yang digunakan agaknya hanya perekat.
ADVERTISEMENT
Produk berbahan dasar selulosa seperti kertas sejauh ini memiliki pilihan proses daur ulang yang bisa dibilang sudah mapan. Hanya saja, produk lain seperti rayon masih menyisakan pekerjaan rumah terkait proses daur ulangnya. Proses daur ulang rayon membutuhkan teknologi yang tinggi sehingga tidak bisa dilakukan oleh masyarakat biasa.