Konten dari Pengguna

Jangan Beli Banyak Buah Klimaterik

Fadli Hafizulhaq
Dosen Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas.
18 Agustus 2023 15:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fadli Hafizulhaq tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi buah alpukat. Sumber: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi buah alpukat. Sumber: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Entah sudah berapa kali saya gagal menghabiskan alpukat yang saya beli. Satu-dua biji alpukat yang mestinya nikmat itu harus berakhir di bungkusan sampah lantaran sudah busuk. Ah, padahal saya betul-betul menghayati masa menunggu alpukat-alpukat itu matang.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana yang sudah lumrah kita ketahui, buah alpukat hampir selalu dipanen sebelum matang. Sungguh sangat jarang ada orang yang mematangkan alpukat di pohonnya. Oleh sebab itulah, tidak ada alpukat segar yang siap disantap di toko buah. Dengan kata lain, jika seseorang menemukan alpukat matang di toko, itu berarti si buah sudah cukup lama menginap di sana.
Pertanyaannya, kenapa buah alpukat selalu dipanen sebelum matang? Jawaban terbaik untuk ini adalah karena alpukat merupakan salah satu buah kategori klimaterik. Bagi sebagian orang, istilah buah klimaterik agaknya masih asing. Oleh karena itu, kita akan membahasnya terlebih dahulu.

Mengenal Buah Klimaterik

Mudahnya, buah klimaterik adalah jenis buah yang terus mengalami pematangan setelah dipanen. Kelompok buah ini memiliki laju respirasi dan produksi gas etilen yang tinggi saat menuju kematangan. Gas etilen sendiri merupakan gas yang dibutuhkan untuk proses pematangan buah dan dapat diproduksi secara alami oleh buah meskipun sudah dipetik.
ADVERTISEMENT
Selain alpukat, buah yang termasuk kategori klimaterik sangat banyak, beberapa di antaranya adalah pepaya, mangga, pisang, apel dan pir. Petani umumnya memanen buah-buah tersebut dalam kondisi muda. Alasannya adalah agar buah tidak membusuk saat dilakukan pengiriman dari ladang atau kebun ke pasar. Pemanenan buah dalam kondisi muda juga memperpanjang umur simpan sehingga buah masih bagus saat sampai di tangan pembeli.
Namun perlu diperhatikan, saat seseorang membeli buah klimaterik, ia harus menghabiskannya ketika buah tersebut telah matang. Pasalnya, buah akan mulai membusuk setelah tingkat kematangan tersebut tercapai. Waktu pembusukannya bahkan bisa lebih singkat daripada waktu menunggu matangnya. Hal itulah yang terjadi pada petikan cerita saya di awal tulisan tadi.

Kiat Menyimpan Buah Klimaterik

Salah satu hikmah penting dari busuknya alpukat yang saya simpan adalah jangan membeli buah klimaterik banyak-banyak. Sebagaimana uraian di atas tadi, saat buah-buah kategori ini matang, pilihan yang kita miliki hanyalah mengonsumsi hingga habis atau membuangnya saat busuk. Barangkali bisa dicontohkan dengan beli alpukat 1 kilogram saja, beli pisang satu sisir saja.
ADVERTISEMENT
Namun meskipun demikian, ada teknik penyimpanan jika pembaca tetap ingin membeli dalam jumlah lebih banyak. Cara-cara ini bisa “sedikit” memperpanjang umur simpan dari buah-buah klimaterik tersebut.
Pertama, cobalah untuk membungkus buah dengan plastik atau pelapis. Kita bisa memperlambat kematangan buah dengan cara membungkusnya dengan plastik yang cukup kedap udara. Hal tersebut dilakukan agar buah hanya mendapatkan sedikit oksigen sehingga produksi gas etilen dapat menurun. Selain bungkus plastik, pelapis buah (fruit coating) juga dapat dipilih. Pelapisan buah adalah teknologi yang populer digunakan pada buah-buah impor seperti apel dan pir.
Lebih lanjut, pelapisan buah sebenarnya bisa dilakukan secara mandiri di rumah. Hal yang perlu dilakukan cukup membeli bubuk kitosan, sejenis polimer dari kulit udang atau sumber lain, lalu melarutkannya dalam air panas. Setelah itu, celupkanlah buah ke dalam larutan yang telah dibuat lalu keringkan. Hanya saja, cara tersebut agaknya cukup merepotkan.
ADVERTISEMENT
Cara lain yang bisa dilakukan untuk memperpanjang umur simpan buah klimaterik adalah menyimpannya pada suhu dingin. Suhu dingin yang penulis maksud adalah di bawah 10 derajat Celsius. Hanya saja, cara ini mungkin tidak efektif untuk semua buah. Pasalnya, ada beberapa jenis buah yang sensitif terhadap gas etilen sehingga tetap bisa matang meski dengan kondisi gas etilen yang rendah. Selain itu, penyimpanan dingin juga dapat menciptakan kerusakan dingin (chilling injury) pada buah.
Akhirnya, opsi terbaik untuk penanganan buah klimaterik tetaplah menghabiskannya ketika sudah matang. Jangan membeli buah klimaterik dalam jumlah yang banyak jika dikhawatirkan membusuk sebelum berhasil kita habiskan. Di samping itu, pilihlah buah yang telah matang di toko jika memang akan dikonsumsi dalam waktu dekat. Hal itu tidak hanya akan membantu kita sebagai konsumen, tetapi juga membantu toko menghindari kerugian karena buah yang membusuk di rak penjualan.
ADVERTISEMENT